Hadirkan Sweater Kasmir, Uniqlo Gandeng Tiga Label asal Prancis
A
A
A
PARIS - Cashmere (kasmir) menjadi salah satu item favorit terutama di Prancis. Tiga label asal Prancis melakukan kolaborasi dengan Uniqlo untuk memperkenalkan koleksi Kasmir terbaru. Koleksi sweater kasmir ini dihadirkan oleh Artistic Director Uniqlo Paris R&D Center, Christophe Lemaire. Dia berkolaborasi dengan tiga label tersebut yakni Maison Labiche, Keur Paris dan Andrea Crews. Ketiganya menghadirkan koleksi sweater kasmir edisi terbatas dengan ciri khas gaya masing-masing.
Maison Labiche menonjol teks bordir pada sisi depan. Sementara itu Keur Paris dikenal dengan sulaman hati. Ada pun Andrea Crews lebih mengedepankan gaya streetwear dengan koleksi warna cerah seperti pink, kuning, dan biru.
President of Global Creative Fast Reatiling, John Jay menerangkan pihaknya mengadakan pameran yang bertepatan dengan gelaran fashion prestisius yakni Paris Fashion Week. Menurut dia, hal yang tak bisa dimungkiri adalah Paris menjadi ibu kota fashion bahwa orang dari seluruh dunia berkumpul untuk mendapatkan inspirasi fashion terkini.
“Gaya fashion Prancis menghadirkan kombinasi unik dari kesederhanaan dan kecanggihan. Hal yang sama yang juga menjadi filosofi LifeWear oleh Uniqlo,” ujar Jay saat ditemui KORAN SINDO dan SINDOnews.com di Galerie Nationale du Jeu de Paume, Paris, Prancis, Selasa (25/9/2018).
Jay menerangkan orang Prancis memilih tidak hanya pakaian sederhana namun bahan pakaian berkualitas tinggi. Bahan pakaian yang digemari diantaranya kasmir, sutra, poplin, suede, beludru dan kulit asli.
Menurut Jay, kasmir adalah sejenis wol yang berkualitas tinggi yang sangat halus dan lembut. Helaian kainnya dibuat dari benang wol yang berasal dari domba cashmere.
“Di pameran The Art and Science of LifeWear : Creating a New Standard in KnitWear di Paris ini pengunjung dapat menemukan koleksi sweater kasmir. Wol sweater kamir ini berasal dari kambing Mongolia sebelum dikerjakan di China,” ujar Jay.
Maison Labiche menonjol teks bordir pada sisi depan. Sementara itu Keur Paris dikenal dengan sulaman hati. Ada pun Andrea Crews lebih mengedepankan gaya streetwear dengan koleksi warna cerah seperti pink, kuning, dan biru.
President of Global Creative Fast Reatiling, John Jay menerangkan pihaknya mengadakan pameran yang bertepatan dengan gelaran fashion prestisius yakni Paris Fashion Week. Menurut dia, hal yang tak bisa dimungkiri adalah Paris menjadi ibu kota fashion bahwa orang dari seluruh dunia berkumpul untuk mendapatkan inspirasi fashion terkini.
“Gaya fashion Prancis menghadirkan kombinasi unik dari kesederhanaan dan kecanggihan. Hal yang sama yang juga menjadi filosofi LifeWear oleh Uniqlo,” ujar Jay saat ditemui KORAN SINDO dan SINDOnews.com di Galerie Nationale du Jeu de Paume, Paris, Prancis, Selasa (25/9/2018).
Jay menerangkan orang Prancis memilih tidak hanya pakaian sederhana namun bahan pakaian berkualitas tinggi. Bahan pakaian yang digemari diantaranya kasmir, sutra, poplin, suede, beludru dan kulit asli.
Menurut Jay, kasmir adalah sejenis wol yang berkualitas tinggi yang sangat halus dan lembut. Helaian kainnya dibuat dari benang wol yang berasal dari domba cashmere.
“Di pameran The Art and Science of LifeWear : Creating a New Standard in KnitWear di Paris ini pengunjung dapat menemukan koleksi sweater kasmir. Wol sweater kamir ini berasal dari kambing Mongolia sebelum dikerjakan di China,” ujar Jay.
(alv)