Joan Smalls Menjadi Super Model Masa Kini
A
A
A
JOAN Smalls menjadi salah seorang supermodel baru yang pantas diperhitungkan. Berkat penampilan fisik dan bakat alaminya dalam berpose, Joan dikenal sebagai supermodel masa kini.
Perempuan bernama lengkap Joan Smalls Rodriguez ini lahir di Hatillo, Puerto Rico, pada 11 Juli 1988. Ayahnya, Eric Smalls, adalah seorang akuntan yang merupakan orang India Barat dari Saint Thomas dan keturunan Afrika. Sementara ibunya, Betzaida Rodriguez, adalah seorang pekerja sosial yang merupakan keturunan Puerto Rico, Spanyol, dan India (Asia Selatan).
Sejak kecil, Joan cukup sering dibully karena penampilan fisiknya yang tinggi dan kurus. Dia pun sempat rendah diri karena hal ini. “Badan saya tinggi dan sangat kurus. Saya terlihat aneh. Lantas, badan saya menjadi bahan candaan murid laki-laki di sekolah,” ujar Joan, dilansir vogue.com. Namun, rasa percaya dirinya bangkit kembali setelah menyaksikan untuk pertama kalinya para model beraksi di layar kaca.
Joan pun mengidolakan Naomi Campbell, Kate Moss, dan Christie Brinkley. Dia terkagum-kagum oleh profesi model. Dia pun termotivasi untuk menekuni profesi model.
“Mereka muncul di televisi, lalu saya berpikir tipe tubuh saya sama seperti mereka,” ujar Joan. Pada 2007 setelah lulus kuliah, Joan pergi ke New York City untuk membangun karier di dunia modeling secara profesional. Dia menandatangani kontrak dengan Elite Model Management pada 2007.
Pada 2009, dia meninggalkan Elite Model Management dan menandatangani kontrak dengan IMG Models, di mana ia mengubah fokusnya ke model peragaan busana. Namun, perjalanan karier model Joan tidak melulu berjalan mulus. Pada awal merintis karier, dia sempat sulit mendapatkan tawaran lantaran kulitnya berwarna gelap.
“Saya pernah ditolak karena warna kulit saya. Itu sangat disayangkan dan berpikiran sempit. Tapi, saya tidak mau menyerah. Saya lalu mengelilingi diri saya dengan orang-orang kreatif yang melihat kecantikan apa adanya,” kata Joan.
Tiga tahun berselang, sosok Joan mulai menarik perhatian setelah muncul di peragaan busana karya Riccardo Tisci untuk rumah mode Givenchy. Dia tampil memukau di acara Haute Couture Musim Semi/Panas pada Januari 2010. Sejak bekerja untuk Givenchy, Joan telah memodelkan koleksi haute couture dan ready-to-wear untuk perancang dan rumah mode ternama, seperti Chanel, Prada, Gucci, Marc Jacobs, Tom Ford, dan Burberry.
Dia juga tampil di peragaan busana Moschino, Miu Miu, Bottega Veneta, Lanvin, Missoni, Chloe, Alexander Wang, Versace, Balenciaga, Yves Saint Laurent, Louis Vuitton, Hermès, Jean Paul Gaultier, Balmain, Fendi, Dior, DSquared2, Valentino, dan Oscar De La Renta.
“Saya juga muncul di acara untuk pekan mode di New York, London, Milan, dan Paris,” sebut Joan. Joan telah muncul di editorial untuk beberapa edisi internasional Vogue, Harpers Bazaar, iD, GQ, Dazed & Bingung, Elle, Industrie, dan Glamour.
Paras cantiknya juga telah tampil di berbagai majalah internasional dari berbagai negara. Banyak pihak yang mengakui bahwa sosok Joan Smalls adalah sosok supermodel masa kini.
Direktur kreatif Global Estee Lauder Richard Ferretti menuturkan, kata “supermodel” terlalu sering digunakan. Namun, menurutnya, jika ada perempuan dari generasi saat ini yang berhak mendapat sebutan supermodel, itu adalah Joan.
“Dia bisa berubah dari tampilan gadis chic ke tampilan perempuan dewasa,” ujar Ferretti. Tidak hanya Ferretti, model senior Cindy Crawford juga mengakui sosok Joan adalah supermodel masa kini.
Pada April 2014, supermodel Cindy memposting pembaruan di halaman Facebook-nya yang menyebut bahwa Joan sebagai salah satu model baru favoritnya. “Joan memiliki gaya yang hebat, seksi, dan elegan dengan sentuhan tomboi. Dia memamerkan gerakannya yang hebat dalam video Yonce,” ujar Cindy.
Perempuan bernama lengkap Joan Smalls Rodriguez ini lahir di Hatillo, Puerto Rico, pada 11 Juli 1988. Ayahnya, Eric Smalls, adalah seorang akuntan yang merupakan orang India Barat dari Saint Thomas dan keturunan Afrika. Sementara ibunya, Betzaida Rodriguez, adalah seorang pekerja sosial yang merupakan keturunan Puerto Rico, Spanyol, dan India (Asia Selatan).
Sejak kecil, Joan cukup sering dibully karena penampilan fisiknya yang tinggi dan kurus. Dia pun sempat rendah diri karena hal ini. “Badan saya tinggi dan sangat kurus. Saya terlihat aneh. Lantas, badan saya menjadi bahan candaan murid laki-laki di sekolah,” ujar Joan, dilansir vogue.com. Namun, rasa percaya dirinya bangkit kembali setelah menyaksikan untuk pertama kalinya para model beraksi di layar kaca.
Joan pun mengidolakan Naomi Campbell, Kate Moss, dan Christie Brinkley. Dia terkagum-kagum oleh profesi model. Dia pun termotivasi untuk menekuni profesi model.
“Mereka muncul di televisi, lalu saya berpikir tipe tubuh saya sama seperti mereka,” ujar Joan. Pada 2007 setelah lulus kuliah, Joan pergi ke New York City untuk membangun karier di dunia modeling secara profesional. Dia menandatangani kontrak dengan Elite Model Management pada 2007.
Pada 2009, dia meninggalkan Elite Model Management dan menandatangani kontrak dengan IMG Models, di mana ia mengubah fokusnya ke model peragaan busana. Namun, perjalanan karier model Joan tidak melulu berjalan mulus. Pada awal merintis karier, dia sempat sulit mendapatkan tawaran lantaran kulitnya berwarna gelap.
“Saya pernah ditolak karena warna kulit saya. Itu sangat disayangkan dan berpikiran sempit. Tapi, saya tidak mau menyerah. Saya lalu mengelilingi diri saya dengan orang-orang kreatif yang melihat kecantikan apa adanya,” kata Joan.
Tiga tahun berselang, sosok Joan mulai menarik perhatian setelah muncul di peragaan busana karya Riccardo Tisci untuk rumah mode Givenchy. Dia tampil memukau di acara Haute Couture Musim Semi/Panas pada Januari 2010. Sejak bekerja untuk Givenchy, Joan telah memodelkan koleksi haute couture dan ready-to-wear untuk perancang dan rumah mode ternama, seperti Chanel, Prada, Gucci, Marc Jacobs, Tom Ford, dan Burberry.
Dia juga tampil di peragaan busana Moschino, Miu Miu, Bottega Veneta, Lanvin, Missoni, Chloe, Alexander Wang, Versace, Balenciaga, Yves Saint Laurent, Louis Vuitton, Hermès, Jean Paul Gaultier, Balmain, Fendi, Dior, DSquared2, Valentino, dan Oscar De La Renta.
“Saya juga muncul di acara untuk pekan mode di New York, London, Milan, dan Paris,” sebut Joan. Joan telah muncul di editorial untuk beberapa edisi internasional Vogue, Harpers Bazaar, iD, GQ, Dazed & Bingung, Elle, Industrie, dan Glamour.
Paras cantiknya juga telah tampil di berbagai majalah internasional dari berbagai negara. Banyak pihak yang mengakui bahwa sosok Joan Smalls adalah sosok supermodel masa kini.
Direktur kreatif Global Estee Lauder Richard Ferretti menuturkan, kata “supermodel” terlalu sering digunakan. Namun, menurutnya, jika ada perempuan dari generasi saat ini yang berhak mendapat sebutan supermodel, itu adalah Joan.
“Dia bisa berubah dari tampilan gadis chic ke tampilan perempuan dewasa,” ujar Ferretti. Tidak hanya Ferretti, model senior Cindy Crawford juga mengakui sosok Joan adalah supermodel masa kini.
Pada April 2014, supermodel Cindy memposting pembaruan di halaman Facebook-nya yang menyebut bahwa Joan sebagai salah satu model baru favoritnya. “Joan memiliki gaya yang hebat, seksi, dan elegan dengan sentuhan tomboi. Dia memamerkan gerakannya yang hebat dalam video Yonce,” ujar Cindy.
(don)