Karier Musik Sinead O'Connor hingga Menjadi Shuhada

JAKARTA - Sinead Marie Bernadette O'Connor tengah menjadi perhatian. Wanita yang akrab disapa Sinead O'Connor ini mengubah namanya menjadi Shuhada Davitt setelah memeluk islam. Hal itu diumumkan melalui Twitter.

Sinead O'Connor lahir di Irlandia pada 8 Desember 1966. Di dunia music, namanya tak asing. Dia menjadi penyanyi dan penulis lagu yang diakui dunia. Album pertamanya, The Lion and the Cobra yang dibuat pada 1987 cukup mencuri perhatian. Namun, kesuksesan karier music di dunia terjadi pada 1990 dengan menyanyikan lagu milik Prince berjudul Nothing Compares 2 U.

Sejak itu dia mempertahankan kariernya dan dia kerap kontroversi karena pernyataan dan gerakannya, seperti penahbisannya sebagai imam, meskipun dia seorang wanita dengan latar belakang Katolik Roma.

O'Connor yang lahir di Glenageary di County Dublin merupakan anak ketiga dari lima bersaudara. Orang tuanya, Sean O'Connor merupakan seorang insinyur structural, kemudian berubah menjadi pengacara dan ketua Kelompok Aksi Perceraian.

Pada 1979 O'Connor meninggalkan ibunya dan tinggal bersama ayahnya dan istri barunya. Pada usia 15 tahun, akibat penguntilan dia ditempatkan selama 18 bulan di Rumah Sakit Magdalena, Pusat Pelatihan Grianan yang dijalankan oleh Ordo Our Lady of Charity. Di tempat itu, dalam beberapa hal, O'Connor berkembang, terutama dalam mengasah kemampuan membuat lagu.

Murid-murid yang nakal di panti jompo yang bersebelahan dengannya telah memberi pengalaman dalam kehidupannya. "Saya tidak pernah dan mungkin tidak akan pernah mengalami kepanikan dan teror serta penderitaan atas apapun,” kata O'Connor.

O'Connor yang memulai karier musiknya sebagai penyanyi untuk band Ton Ton Macoute ini telah membuatnya menjadi perhatian industri music hingga bertemu manajer berpengalaman, Fachtna O'Ceallaigh, mantan kepala rekaman band U2.

Kerja sama itu membuatnya menyanyikan lagu Heroine yang ditulis bersama gitaris U2, The Edge untuk soundtrack film Captive.

Seperti disebutkan, album pertamanya The Lion and the Cobra merupakan sebuah sensasi dan mencapai rekor emas dan meraih nominasi Grammy untuk kategori Best Female Rock. Single "Mandinka" miliknya menjadi hit di radio kampus di Amerika Serikat. Demikian dengan "I Want Your (Hands on Me)".

Dalam penampilan televisi jaringan AS pertamanya, O'Connor menyanyikan "Mandinka" pada Late Night dengan David Letterman pada 1988. Single "Troy" yang dirilis juga meraih pencapaian tertinggi di Inggris, Irlandia, dan Belanda, di mana dia menempati nomor 5 di chart Top 40 Belanda. Musik-musiknya kemudian dipengaruhi musisi besar dunia, seperti Bob Dylan, David Bowie, Bob Marley, Siouxsie dan Banshees dan The Pretenders.

Album keduanya - 1990's I Do Not Want What I Haven Got - mendapat perhatian besar dan kebanyakan ulasan positif dan itu dinilai sebagai album terbaik kedua di 1990 oleh NME. Dia dipuji karena suaranya dan lagu aslinya. O'Connor juga terkenal karena penampilannya, dimana kepala dicukur, sering ekspresi marah, dan kadang-kadang pakaiannya tak biasa.

O'Connor memang kerap membuat kejutan, termasuk dalam serangkaian tweet baru-baru inidimana dia mengungkap telah menjadi seorang muslim. "Ini untuk mengumumkan bahwa saya bangga telah menjadi seorang Muslim," tulisnya di Twitter.

"Ini adalah kesimpulan alami dari perjalanan para teolog yang cerdas. Semua penelaahan tulisan suci mengarah pada Islam. Yang membuat semua tulisan suci lainnya menjadi berlebihan. Aku akan diberi nama baru (yang lain). Itu akan menjadi ‘Shuhada’,” tegasnya.

Discography
1987: The Lion and the Cobra
1990: I Do Not Want What I Haven't Got
1992: Am I Not Your Girl?
1994: Universal Mother
2000: Faith and Courage
2002: Sean-Nós Nua
2005: Throw Down Your Arms
2007: Theology
2012: How About I Be Me (and You Be You)?
2014: I'm Not Bossy, I'm the Boss
2019: No Mud No Lotus (rencana)