Slank Lantang Suarakan Pesan Kelestarian Alam

Jum'at, 02 November 2018 - 17:39 WIB
Slank Lantang Suarakan Pesan Kelestarian Alam
Slank Lantang Suarakan Pesan Kelestarian Alam
A A A
BADUNG - Gelaran Konser Menghadapi Laut yang diinisiasi oleh Yayasan Econusa dan didukung Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia merupakan salah satu acara dalam rangkaian kegiatan Our Ocean Conference (OOC) 2018.

Sepanggung dengan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, Slank dan lainnya begitu lantang mengkampanyekan untuk terus menjaga kebersihan, kenyamanan dan kelestarian laut Indonesia.

Slank memang dikenal lewat karya lagunya tidak hanya berbicara mengenai masalah kritik sosial dan wanita, namun juga ada masalah keprihatinan mereka akan alam dan lingkungan hidup yang makin hari makin rusak dan tak terjaga kelestariannya akibat sikap ego manusia.

Dalam acara yang dilangsung di Bali, belum lama ini, teriakan histeris penonton menggema saat satu persatu personel Slank naik ke atas panggung sekitar pukul 20.50 WITA, dan mencapai puncaknya ketika menyambut vokalis Kaka yang hadir ke tengah mereka dengan mengenakan balutan kemeja baju merah di atas panggung dan tanpa basa basi langsung menggebrak panggung dengan menyuguhkan lagu Bang Bang Tut, Tong Kosong.

"Assalamualaikum, terima kasih yang sudah datang ke konser ini mari semua kita kasih liat semangat sumpah pemuda bisa menumbuhkan semangat menyayangi laut yang ada. Kita punya lagu tahun 94 cerita tentang alam semua ide slank dapat dari alam walau ide dari cewek juga banyak," ujar Kaka menyapa penonton seraya membawakan lagu Gak Perawan Lagi.

Lagu tersebut liriknya memperlihatkan keprihatinan personel yang bermarkas di Gang Potlot ini, karena kerusakan alam akibat ulah manusia di mana laut yang sudah tidak biru lagi, gunung yang sudah tak hijau lagi dan hutan yang sudah tak lebat lagi.

"Bicara soal perawan, kami Slank dan temen Pandu Laut bersedih karena kita semua tanpa sadar sering memperkosa laut dengan buang sampah sembarangan. Semua yang kita lakukan merusak kadang harus ingatkan apa yang kita lakukan biarkan alam bisa terus lestari. Semoga konferensi ini bisa jadi barometer kelestarian alam laut karena kan semua mata di seluruh dunia melihat tentang konferensi ini yang nanti akan berguna untuk kelangsungan lingkungan hidup," tutur Kaka disambut teriakan penonton.

Kaka memanggil alumnus ajang pencarian bakat Indonesian Idol, Monita Tahalea yang tampil anggun mengenakan balutan gaun warna putih. Mereka pun membawakan tembang Ku Tak Bisa. Suara Monica dan dentingan kibor gitaris Slank, Ridho tak begitu terdengar di awal penampilan, namun di akhir, lengkingan suaranya terdengar merdu berpadu dengan suara Kaka.

Suara Monita pun terdengar kembali ketika melantunkan lagu Terlalu Manis, dan Kaka kali ini pun bermain harmonika dan di akhir lagu Kaka bersama Bim Bim dan Monita maju ke depan panggung untuk membakar semangat penotnon.

Saat membawakan lagu berikutnya Orkes Sakit Hati, sempat berhenti di tengah lagu, pasalnya Kaka mengajak penonton perempuan untuk naik ke atas pentas dan diajak joget bersama. "Malam ini kita ingin ingatkan persatuan lewat konser ini di mana kalian semua terdiri dari beragam suku bangsa, ras, agama malam ini kita satu bangsa di atas panggung."

Dalam konser tersebut, Kaka pun mengajak Menteri Kelautan dan Perikanan RI bersama akivis peduli lingkungan alam laut komunitas Pandu Laut menyampaikan petisi tentang kelestarian alam yang menjadi acuan pemerintah dan delegasi dari berbagai negara yang sedang mengikuti Our Ocean Conference untuk membuat kebijakan yang berpihak pada kelestarian kelangsungan alam laut.

"Selamat malam semua dalam konser ini kami Slank bersama Ibu Susi Pudjiastuti dan aktivis lingkungan hidup terutama laut ingin serukan petisi jangan buang sampah sembarangan, kurangi sampah plastik dan sebentar lagi pemilu presiden kita pilih presiden yang sayang dan cinta sama laut," kata Kaka yang diikuti aktivis dan semua penonton yang hadir.

Menteri Susi pun mengungkapkan bahwa penonton yang hadir selain Slankers, kalian juga penyayang laut sehingga punya semangat yang tinggi untuk bersama menjaga kelangsungan lingkungan hidup khususnya laut.

"Saya percaya kalian bukan hanya Slankers tapi punya semangat pandu penjaga pecinta perawat lingkungan kalau saya sudah enggak jadi menteri apa kalian mau janji masih menjaga laut tidak, awas kalau tidak ya dan kedua kalau mau pintar harus makan ikan," kata Susi yang memberikan pesan dari atas panggung.

Lagu Terima Kasih Baliku dan Kamu Harus Pulang menjadi suguhan berikut, dan di akhir lagu menyambut kehadiran Menteri Susi Pudjiastuti yang langsung mengajak penonton untuk bersama membangkitkan rasa nasionalisme dengan lagu Padamu Negeri dan lagu Ngeslank Rame Rame pun menutup konser yang digelar sejak sore dan sedikit banyak memberikan pesan sosial menjaga lingkungan hidup kelestarian alam laut.

Sebelum gelaran konser tersebut, Susi Pudjiastuti bersama pelajar dan masyarakat ikut membersihkan kawasan Pantai Kuta saat pre-event Our Ocean Conference (OOC) 2018. Menurut dia, perlu ada mekanisme yang jelas untuk melacak komitmen-komitmen yang diberikan selama OOC berlangsung, sehingga bisa diketahui apakah komitmen tersebut bisa berjalan atau tidak.

Susi juga mengatakan bahwa Indonesia telah berusaha semaksimal mungkin mengatasi pencurian ikan atau illegal, unreported, unregulated fishing dan memberikan hasil memberikan dampak keberlangsungan dan peningkatan ekonomi dari kelautan.

Sekarang, dia mengatakan, saatnya mengatasi sampah plastik yang menjadi polusi di laut dan akan ada sekitar 50 sesi pembicaraan atau ocean talks dalam gelaran OOC ke-5 di Bali ini dan diadakan untuk mengamankan laut dari kerusakan.
(nug)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6184 seconds (0.1#10.140)
pixels