Hutan Bambu, Destinasi Wisata Baru Bekasi
A
A
A
BEKASI - Di timur Jakarta, tepatnya di Kota Bekasi, ada sebuah objek wisata baru bagi masyarakat pinggiran Ibu Kota Jakarta.
Tempat itu bernama Hutan Bambu yang terletak di pinggir Kali Bekasi RT 4 RW 26, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, yang sejak tahun lalu telah berdiri. Hutan Bambu memiliki berbagai fasilitas, mulai saung-saung yang cocok dijadikan tempat berkumpul dengan teman atau keluarga dan berbagai spot yang bagus untuk berfoto.
Ada Dermaga Cinta yang terbuat dari bambu, juga menjadi spot menarik pengunjung untuk datang berfoto mengabadikan kedatangan mereka ke Hutan Bambu tersebut. Bahkan, di Dermaga Cinta itu dicat dengan warna-warni, di tengahnya ada bambu berbentuk hati yang cocok dijadikan spot foto kekinian bagi anak muda.
Para pengunjung wisata Hutan Bambu ini bisa menikmati sarana perahu untuk menjelajahi Kali Bekasi dengan hanya membayar Rp10.000. Ada juga rumah pohon, taman, dan kandang burung Jalak Nias menambah asri dan keteduhan Hutan Bambu.
Lapar berkeliling, pengunjung bisa menikmati jajanan seperti ketoprak, soto, gado-gado, maupun camilan lainnya yang telah disiapkan. Apalagi, di Hutan Bambu ini juga dilengkapi fasilitas wi-fi gratis, toilet, dan musala.
Untuk bertandang ke sana sangat mudah. Karena, lokasinya berada di tengah Kota Bekasi. Warga bisa datang melalui Jalan Chairil Anwar samping Giant Bekasi kemudian masuk ke Jalan Letjen Sarbini, Kelurahan Margajaya, Kecamatan Bekasi Selatan, setelah itu lanjut menaiki perahu eretan yang telah disiapkan.
Jika tidak ingin menaiki perahu eretan, bisa melewati Jalan RA Kartini kemudian belok di Gang Ranun 1 atau 2 Kelurahan Margahayu, Bekasi Timur sehingga sangat mudah untuk mendatangi Hutan Bambu ini. Apalagi keberadaan Hutan Bambu menjadi hits setelah pemerintah segera mengelolanya dengan baik.
Salah satu pengunjung, Mikael Niman, 29, mengetahui keberadaan wisata Hutan Bambu dari media sosial. Lantas, dia bersama temantemannya datang, walaupun jarak tempuh dari rumahnya di Pondok Gede lumayan jauh.
”Saya tahu dari Instagram. Ternyata, kawasannya bagus dan sejuk. Enak juga buat nongkrong dan berfoto-foto,” katanya. Agung Fakhurudin, 25, mengungkapkan sudah mengetahui sejak lama keberadaan Hutan Bambu ini. Namun, untuk saat ini kondisinya jauh lebih baik dan ada spot foto Dermaga Cinta.
Apalagi, tempat wisata Hutan Bambu terbilang cukup asri dan menarik menjadi lokasi kumpul keluarga ataupun tempat nongkrong anak muda. Namun, masih banyak yang perlu dibenahi dan ditingkatkan dari segi fasilitas seperti akses jalan maupun spot foto Dermaga Cinta yang menjadi andalan lokasi wisata itu.
Banyaknya warga yang datang membuat lokasi itu terasa sesak. Karena, kawasan wisata yang hanya memiliki luas 8.000 meter itu belum sepenuhnya bisa dimanfaatkan.
Ketua Forum Masyarakat Pencinta Kali Bekasi (FMPKB) Duddy, yang mengelola kawasan tersebut, mengungkapkan perlu peran serta Pemerintah Kota Bekasi dalam memajukan dan mengembangkan destinasi wisata ini.
Selama ini pembangunan dan pemeliharaan wisata Hutan Bambu menggunakan uang swadaya warga. “Untuk perawatan sehari-harinya saja mengandalkan uang seikhlasnya dari kotak yang tersedia di setiap sudut,” katanya.
Saat ini, kata dia, pihaknya juga perlu mengatur agar pengunjung bisa secara bergantian berfoto di dermaga berbentuk hati itu. Karena tidak terlalu luas dan kekuatan dermaga itu terbatas sehingga kita harus mengatur agar tidak terlalu banyak pengunjung yang berada di dermaga. Jam operasional wisata Hutan Bambu dibuka setiap hari pukul 08.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB.
Melihat potensi daya tarik yang tinggi, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi berkomitmen menjadikan Hutan Bambu menjadi kawasan wisata baru. Pasalnya, masyarakat Bekasi sangat membutuhkan lokasi seperti ini.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengaku optimistis Hutan Bambu bisa menjadi daya tarik wisata bagi warganya bahkan luar Kota Bekasi. “Kita optimistis kawasan ini bisa menjadi wisata air bagi warga Kota Bekasi. Kita akan lakukan langkah-langkah untuk pengembangannya agar lebih bagus,” katanya.
Tempat itu bernama Hutan Bambu yang terletak di pinggir Kali Bekasi RT 4 RW 26, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, yang sejak tahun lalu telah berdiri. Hutan Bambu memiliki berbagai fasilitas, mulai saung-saung yang cocok dijadikan tempat berkumpul dengan teman atau keluarga dan berbagai spot yang bagus untuk berfoto.
Ada Dermaga Cinta yang terbuat dari bambu, juga menjadi spot menarik pengunjung untuk datang berfoto mengabadikan kedatangan mereka ke Hutan Bambu tersebut. Bahkan, di Dermaga Cinta itu dicat dengan warna-warni, di tengahnya ada bambu berbentuk hati yang cocok dijadikan spot foto kekinian bagi anak muda.
Para pengunjung wisata Hutan Bambu ini bisa menikmati sarana perahu untuk menjelajahi Kali Bekasi dengan hanya membayar Rp10.000. Ada juga rumah pohon, taman, dan kandang burung Jalak Nias menambah asri dan keteduhan Hutan Bambu.
Lapar berkeliling, pengunjung bisa menikmati jajanan seperti ketoprak, soto, gado-gado, maupun camilan lainnya yang telah disiapkan. Apalagi, di Hutan Bambu ini juga dilengkapi fasilitas wi-fi gratis, toilet, dan musala.
Untuk bertandang ke sana sangat mudah. Karena, lokasinya berada di tengah Kota Bekasi. Warga bisa datang melalui Jalan Chairil Anwar samping Giant Bekasi kemudian masuk ke Jalan Letjen Sarbini, Kelurahan Margajaya, Kecamatan Bekasi Selatan, setelah itu lanjut menaiki perahu eretan yang telah disiapkan.
Jika tidak ingin menaiki perahu eretan, bisa melewati Jalan RA Kartini kemudian belok di Gang Ranun 1 atau 2 Kelurahan Margahayu, Bekasi Timur sehingga sangat mudah untuk mendatangi Hutan Bambu ini. Apalagi keberadaan Hutan Bambu menjadi hits setelah pemerintah segera mengelolanya dengan baik.
Salah satu pengunjung, Mikael Niman, 29, mengetahui keberadaan wisata Hutan Bambu dari media sosial. Lantas, dia bersama temantemannya datang, walaupun jarak tempuh dari rumahnya di Pondok Gede lumayan jauh.
”Saya tahu dari Instagram. Ternyata, kawasannya bagus dan sejuk. Enak juga buat nongkrong dan berfoto-foto,” katanya. Agung Fakhurudin, 25, mengungkapkan sudah mengetahui sejak lama keberadaan Hutan Bambu ini. Namun, untuk saat ini kondisinya jauh lebih baik dan ada spot foto Dermaga Cinta.
Apalagi, tempat wisata Hutan Bambu terbilang cukup asri dan menarik menjadi lokasi kumpul keluarga ataupun tempat nongkrong anak muda. Namun, masih banyak yang perlu dibenahi dan ditingkatkan dari segi fasilitas seperti akses jalan maupun spot foto Dermaga Cinta yang menjadi andalan lokasi wisata itu.
Banyaknya warga yang datang membuat lokasi itu terasa sesak. Karena, kawasan wisata yang hanya memiliki luas 8.000 meter itu belum sepenuhnya bisa dimanfaatkan.
Ketua Forum Masyarakat Pencinta Kali Bekasi (FMPKB) Duddy, yang mengelola kawasan tersebut, mengungkapkan perlu peran serta Pemerintah Kota Bekasi dalam memajukan dan mengembangkan destinasi wisata ini.
Selama ini pembangunan dan pemeliharaan wisata Hutan Bambu menggunakan uang swadaya warga. “Untuk perawatan sehari-harinya saja mengandalkan uang seikhlasnya dari kotak yang tersedia di setiap sudut,” katanya.
Saat ini, kata dia, pihaknya juga perlu mengatur agar pengunjung bisa secara bergantian berfoto di dermaga berbentuk hati itu. Karena tidak terlalu luas dan kekuatan dermaga itu terbatas sehingga kita harus mengatur agar tidak terlalu banyak pengunjung yang berada di dermaga. Jam operasional wisata Hutan Bambu dibuka setiap hari pukul 08.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB.
Melihat potensi daya tarik yang tinggi, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi berkomitmen menjadikan Hutan Bambu menjadi kawasan wisata baru. Pasalnya, masyarakat Bekasi sangat membutuhkan lokasi seperti ini.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengaku optimistis Hutan Bambu bisa menjadi daya tarik wisata bagi warganya bahkan luar Kota Bekasi. “Kita optimistis kawasan ini bisa menjadi wisata air bagi warga Kota Bekasi. Kita akan lakukan langkah-langkah untuk pengembangannya agar lebih bagus,” katanya.
(don)