Susu Tidak Bisa Menjadi Pengganti Nutrisi bagi Anak

Kamis, 08 November 2018 - 15:59 WIB
Susu Tidak Bisa Menjadi...
Susu Tidak Bisa Menjadi Pengganti Nutrisi bagi Anak
A A A
BANYAK orang tua yang salah kaprah menyiasati anak picky eater (pilih-pilih makanan) dengan memberikan susu sebagai solusi. Padahal, susu sebetulnya hanya sebagai pelengkap. Menurut Prof Dr dr Rini Sekartini SpA(K), susu merupakan salah satu asupan makanan untuk anak pada masa bayi, terutama 6 bulan pertama ASI (air susu ibu) merupakan makanan utama bayi.

“Setelah 6 bulan, ditambahkan MPASI (makanan pendamping ASI) sebagai pelengkap karena kebutuhan anak meningkat. Setelah 1 tahun, anak dapat diberikan makanan keluarga berupa nasi lauk pauk, sayur, dan buah plus susu sebagai pelengkap,” tuturnya dalam acara Siasati Pemberian Makan Anak untuk Tumbuh Kembang Optimal yang diadakan SOHO Global Health sekaligus peluncuran Susu Curcuma Plus.

Perlu diketahui, susu memang kaya gizi, tetapi kandungan zat besi di dalamnya biasanya kurang optimal. Dalam 1.000 cc susu hanya terkandung 0,5-2 mg zat besi. Sedangkan, bayi 1 tahun saja butuh 6 gram zat besi setiap hari.

Itulah mengapa sebaiknya orang tua tidak hanya mengandalkan susu untuk memenuhi kecukupan gizi anak. Berikan makanan seimbang yang kaya nutrisi, termasuk kecukupan zat besi pada setiap usia. “Pada usia balita, kebutuhan susu sekitar 500-600 cc per hari.

Selebihnya, anak harus makan. Jadi, susu tidak dapat menggantikan makanan yang harus dikonsumsi anak,” ujar Prof Rini. Dr Raphael Aswin Susilo, VP Research & Development Regulatory & Medical Affairs SOHO Global Health, menyatakan, temulawak merupakan herbal asli Indonesia yang digunakan turun-temurun dan memiliki manfaat kesehatan yang sangat luas.

Secara tradisional, temulawak dikenal dapat meningkatkan nafsu makan yang sehat serta mengobati diare, malaria, dan cacingan. “SOHO Global Health pun melakukan uji epigenetik (gene expression ) untuk melihat dan menggali potensi temulawak,” kata Dr Aswin.

Temulawak bermanfaat untuk memperbaiki nafsu makan sehingga manusia memiliki nafsu makan yang sehat dan baik untuk kesehatan saluran pencernaan. Susu Curcuma Plus menjawab kebutuhan ibu Indonesia untuk mendapat susu anak berkualitas yang bisa membantu memenuhi kebutuhan nutrisi dan membantu anak makan lahap bergizi seimbang sehingga tumbuh kembang anak bisa optimal.

Artinya, anak bisa tumbuh sesuai standar normal seusianya dan berkembang optimal, baik dari kecerdasan, sosial, maupun psikologis. Sylvia A Rizal, Vice President Marketing SOHO Global Health, menjelaskan, Curcuma Plus memiliki keunikan berbeda dibanding susu pertumbuhan lainnya. Tidak hanya memberi nutrisi, dengan mengonsumsi susu Curcuma Plus, anak diharapkan tetap makan bergizi seimbang untuk memenuhi kebutuhan gizinya.

“Susu Curcuma Plus hadir bukan sebagai pengganti makanan, mealinkan membantu anak tetap makan lahap dengan ragam makanan yang bergizi. Diharapkan ketika anak makan bergizi seimbang, kebutuhan gizi hariannya terpenuhi dan dapat mendukung maksimalnya pertumbuhan dan perkembangan anak,” papar Sylvia. Prof Rini mengatakan, biasanya kondisi picky eater disebabkan kurangnya variasi makanan anak.

Anak tidak boleh memilih makanan yang disukai, suasana di rumah tidak menyenangkan, kurang perhatian orang tua, atau contoh yang kurang baik dari orang tua. Picky eater bisa disiasati dengan merangsang nafsu makan anak menggunakan temulawak.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1509 seconds (0.1#10.140)