Penampilan Axl Rose Jadi Sorotan Penonton Konser GNR di Jakarta
A
A
A
JAKARTA - Penampilan Guns N Roses dengan formasi Axl Rose (vokal), Duff McKagan (bass), Slash (gitar), Dizzy Reed (piano), Richard Fortus (rhytm), Frank Ferrer (drum), Melissa Reese (synthesizers) di Jakarta, Kamis (8/11) malam, memberikan kesan yang berbeda-beda buat para penggemarnya.
Berlokasi di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Axl Rose dkk membawakan sebanyak 28 lagu sepanjang tiga jam penampilannya di atas panggung. Puluhan ribu penonton pun membanjiri konser tersebut.
Salah seorang penonton yang dijumpai di pintu Rockzone A, Rio Ardian mengungkapkan bahwa penampilan GnR kali ini merupakan konser nostalgia, baik untuk penonton maupun GnR sendiri.
"Tidak bisa dipungkiri bahwa personel kali ini lebih 'orisinil' dibanding GnR pada 2012, telah menjadi magnet kuat dalam menyedot penonton di mana jika pada 2012 penonton yang hadir hanya sekitar 10.000-an, kali ini yang hadir saya rasa bisa mencapai 50.000-an penonton," ujar Rio.
"Dan sebagian besar yang saya amati adalah pemuda-pemudi tahun 1990-an. Hal ini sekali lagi sebagai bukti bahwa konser kali ini adalah nostalgia," tambahnya.
Rio juga menyoroti kurangnya chemistry antar anggota band, dan Axl Rose sangat keteteran dalam beberapa bagian lagu, terutama di bagian-bagian nada yang sedang. "Namun sebagai tur nostalgia, pertunjukan ini adalah pertunjukan luar biasa," kata penggemar yang tinggal di Tangerang ini.
Tidak jauh berbeda, penggemar GnR lainnya, Tulus juga mengapresiasi penampilan GnR kali ini. Walau bagaimanapun juga, kata Tulus, Axl Rose tampil cukup bagus. "Penilaian secara umum baik, kualitas suara performance di panggung dan sebagainya," ucapnya.
"Apapun itu, kerinduan melihat penampilan langsung dengan banyaknya kenangan masa muda yang tercipta dari melodi dan lirik masih sangat manjur untuk membuat banyak anak (yang tak Lagi) muda berbondong-bondong datang ke Jakarta," lanjut Tulus, yang mengaku datang dari Kota Pahlawan, Surabaya.
"Kredit buat dibawakannya 'Black Hole Sun' (cover Soundgarden), yang lainnya repertoarnya hampir sama dengan repertoar yang mereka bawakan satu dekade lalu. Solo gitar 'The Godfather' didn't surprise us at all," kata Tulus lagi.
Di sisi lain, tidak sedikit juga penonton yang cukup kecewa dengan performa Axl selama di atas panggung. "Masih keren permainan gitarnya Om Slash, sayang enggak didukung power vokalnya Om Axl Rose," ujar seorang penonton bernama Syahrony.
"Sound-nya tidak terlalu bagus, vokalnya Axl memang sengaja kayak ditutupin, tapi paling bagus memang waktu lagu 'Estranged'," sahut Simanjuntak.
Sementara itu, penggemar GnR asal Depok, Bona menimpali bahwa performa Axl Rose kali masih lebih baik dibanding penampilan Axl enam tahun lalu di Mata Elang International Stadium, Ancol.
Berlokasi di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Axl Rose dkk membawakan sebanyak 28 lagu sepanjang tiga jam penampilannya di atas panggung. Puluhan ribu penonton pun membanjiri konser tersebut.
Salah seorang penonton yang dijumpai di pintu Rockzone A, Rio Ardian mengungkapkan bahwa penampilan GnR kali ini merupakan konser nostalgia, baik untuk penonton maupun GnR sendiri.
"Tidak bisa dipungkiri bahwa personel kali ini lebih 'orisinil' dibanding GnR pada 2012, telah menjadi magnet kuat dalam menyedot penonton di mana jika pada 2012 penonton yang hadir hanya sekitar 10.000-an, kali ini yang hadir saya rasa bisa mencapai 50.000-an penonton," ujar Rio.
"Dan sebagian besar yang saya amati adalah pemuda-pemudi tahun 1990-an. Hal ini sekali lagi sebagai bukti bahwa konser kali ini adalah nostalgia," tambahnya.
Rio juga menyoroti kurangnya chemistry antar anggota band, dan Axl Rose sangat keteteran dalam beberapa bagian lagu, terutama di bagian-bagian nada yang sedang. "Namun sebagai tur nostalgia, pertunjukan ini adalah pertunjukan luar biasa," kata penggemar yang tinggal di Tangerang ini.
Tidak jauh berbeda, penggemar GnR lainnya, Tulus juga mengapresiasi penampilan GnR kali ini. Walau bagaimanapun juga, kata Tulus, Axl Rose tampil cukup bagus. "Penilaian secara umum baik, kualitas suara performance di panggung dan sebagainya," ucapnya.
"Apapun itu, kerinduan melihat penampilan langsung dengan banyaknya kenangan masa muda yang tercipta dari melodi dan lirik masih sangat manjur untuk membuat banyak anak (yang tak Lagi) muda berbondong-bondong datang ke Jakarta," lanjut Tulus, yang mengaku datang dari Kota Pahlawan, Surabaya.
"Kredit buat dibawakannya 'Black Hole Sun' (cover Soundgarden), yang lainnya repertoarnya hampir sama dengan repertoar yang mereka bawakan satu dekade lalu. Solo gitar 'The Godfather' didn't surprise us at all," kata Tulus lagi.
Di sisi lain, tidak sedikit juga penonton yang cukup kecewa dengan performa Axl selama di atas panggung. "Masih keren permainan gitarnya Om Slash, sayang enggak didukung power vokalnya Om Axl Rose," ujar seorang penonton bernama Syahrony.
"Sound-nya tidak terlalu bagus, vokalnya Axl memang sengaja kayak ditutupin, tapi paling bagus memang waktu lagu 'Estranged'," sahut Simanjuntak.
Sementara itu, penggemar GnR asal Depok, Bona menimpali bahwa performa Axl Rose kali masih lebih baik dibanding penampilan Axl enam tahun lalu di Mata Elang International Stadium, Ancol.
(nug)