Stan Lee, Otak Marvel Comics, Meninggal Dunia dalam Usia 95 Tahun

Selasa, 13 November 2018 - 08:40 WIB
Stan Lee, Otak Marvel...
Stan Lee, Otak Marvel Comics, Meninggal Dunia dalam Usia 95 Tahun
A A A
LOS ANGELES - Stan Lee, pencipta serentetan tokoh superhero Marvel Comics seperti Spider-Man, Iron Man, Hulk, Black Panther, dan lain-lain, meninggal dunia dalam usia 95 tahun di Los Angeles, Amerika Serikat, pada Senin (12/11/2018) waktu setempat. Tidak disebutkan penyebab kematian legenda komik tersebut.

Sebagai penulis dan editor, Stan adalah kunci kesuksesan Marvel sebagai jawara buku komik pada 1960an. Saat itu, berkat kolaborasinya dengan Jack Kirby dan Steve Ditko, dia menciptakan serentetan superhero yang kemudian digilai para pembaca dari kalangan anak muda.

“Dia merasa wajib untuk tetap menciptakan sesuatu bagi fans-nya. Dia menyukai hidupnya dan dia suka apa yang dia lakukan untuk hidup. Keluarganya menyayanginya dan fans juga menyayanginya. Dia tidak tergantikan,” ujar putri Stan, JC Lee, dalam sebuah pernyataan kepada Reuters.

JC tidak menyebutkan penyebab kematian ayahnya. Namun, situs gosip TMZ menyatakan, sebuah ambulance masuk ke rumahnya di Hollywood Hills pada Senin pagi dan Stan dikabarkan meninggal dunia di Cedars-Sinai Medical Center.

Kepergian Stan tidak hanya menyisakan kesedihan bagi keluarganya, tapi juga bagi Marvel Studios dan Walt Disney. CEO dan Chairman The Walt Disney Co. Bob Iger turut menyampaikan bela sungkawanya atas kepergian Stan.

“Stan Lee itu seluar biasa karakter yang dia ciptakan. Skala imajinasinya hanya bisa dikalahkan ukuran hatinya,” kata Bob dalam sebuah pernyataannya.

Stan tidak hanya sukses membawa Marvel sebagai salah satu penerbit komik yang diperhitungkan. Dia juga berhasil menjadikan tokoh-tokoh di komik itu menjadi karakter film yang sangat dicintai para fansnya. Disney membeli Marvel Entertainment pada 2009 dengan harga USD4 miliar.

Sejak tokoh Marvel difilmkan, Stan dikenal atas penampilan singkatnya atau cameo di sebagian besar film Marvel. Pada Spider-Man (2002), dia beraksi menyelamatkan seorang gadis dari reruntuhan. Dia juga menjadi MC di sebuah klub tari telanjang di Deadpool (2016). Stan terakhir kali muncul sebagai cameo di film Marvel Cinematic Universe, Ant-Man and the Wasp (2018), sebagai kakek-kakek yang hendak masuk mobil tapi mobilnya mengecil. Setelah itu, dia muncul sebagai cameo di film animasi komik DC—rival Marvel, Teen Titan Go to the Movies, sebagai dirinya sendiri, dan film baru Marvel di Sony Pictures Venom.

“Tidak akan ada Stan Lee lain. Selama puluhan tahun, dia memberikan petualangan, pelarian, kenyamanan, kepercayaan diri, inspirasi, kekuatan, persahabatan dan kebahagiaan,” ujar Chris Evans, pemeran Steve Rogers/Captain America di MCU.

Sebelum kehadiran Marvel dan Stan Lee, orang sudah mengenal para superhero dari Detective Comics, perusahaan yang kemudian menjadi DC Comics, rival Marvel. DC Comics adalah induk dari superhero Superman yang dirilis pada 1938.

Setelah itu, Stan muncul dengan menambahkan lapisan kompleksivitas baru dan rasa kemanusiaan pada superhero. Karakternya tidak hanya terbuat dari batu—meskipun mereka terlihat dibuat dari batu. Mereka punya rasa cinta dan rasa khawatir karena tidak punya uang dan mengalami kejadian tragis atau merasa tidak nyaman.

“Saya merasa akan menyenangkan untuk tahu sedikit tentang kehidupan pribadi mereka, tentang kepribadian mereka dan memperlihatkan bahwa mereka adalah manusia dan juga super,” kata Stan kepada NPR News pada 2010.

Stan membantu merancang para superhero itu, tapi mengambil peran penuh dalam mempromosikan mereka. Kreasinya termasuk Spider-Man, Hulk, X-Men, Fantastic Four dan Tony Stark alias Iron Man.

Puluhan film Marvel Comics, dengan hampir semua karakter utama yang dibuat Stan, diproduksi pada dekade awal abad 21, dengan meraup lebih dari USD20 miliar di seluruh dunia. Spider-Man adalah salah satu karakter yang paling sukses.

Meski begitu, Stan hanya menerima sedikit bayaran dari karakter yang dia ciptakan tersebut. Pada 1998, dia memperjuangkan klausul untuk mendapatkan 10% laba dari film dan serial TV dengan karakter Marvel. Pada 2002, dia menggugat untuk mengklaim bagiannya setelah Spider-Man menakhlukkan bioskop. Tiga tahun kemudian, dia menerima USD10 juta dalam sekali bayar.

Film superhero telah membuat Hollywood meraih banyak pendapatan. Tak heran jika pundi-pundi uang Stan pun ikut meningkat. Tapi, dia membantah bahwa dia sudah kaya raya.

“Saya tidak punya USD200 juta. Saya tidak punya USD150 juta. Saya tidak punya USD100 juta atau berapa pun sedekat angka itu,” kata Stan.

Stan mengatakan, dia cukup senang untuk mendapatkan bayaran yang layak dan diperlakukan dengan baik. Pada 2008, dia meraih National Medal of Arts, penghargaan tertinggi dari pemerintah untuk artis kreatif.

Stan terlahir dengan nama lengkap Stanley Martin Lieber di New York pada 28 Desember 1922. Ketika berusia 17 tahun, putra imigran Yahudi dari Rumania ini bekerja di Timely Comics, perusahaan yang kemudian berubah menjadi Marvel. Dia mendapatkan pekerjaan itu dari pamannya.

Dia kemudian mendapatkan pekerjaan sebagai penulis dan dipromosikan. Awalnya, dia menulis kisah Barat dan romansa dan juga kisah-kisah superhero. Dia kerap menulis sembari berdiri di teras rumahnya di Long Island, New York. Dia tinggal di rumah itu bersama istrinya, Joan Lee, yang dia nikahi pada 1947. Joan meninggal dunia pada 2017. Pasangan ini dikaruniai dua anak, Joan Celia yang lahir pada 1950, dan Jan Lee, yang meninggal tiga hari setelah dilahirkan pada 1953.

Pada 1961, bosnya melihat kesuksesan DC dengan Batman dan meminta Stan agar membuat sebuah tim superhero. Saat itu, Stan merasa komik adalah karier yang tidak akan berkembang. Namun, istrinya memintanya untuk mencobanya dan membuat karakter kompleks yang dia mau meski itu membuatnya dipecat.

Hasilnya adalah Fantastic Four. Ada Mr Fantastic yang sangat lentur, istrinya, Invisible Woman, adik sang istri Human Torch dan The Thing, manusia kuat. Mereka seperti keluarga yang taat tapi tidak berfungsi.

Stan melibatkan senimannya dalam proses penciptaan kisah dan bahkan karakternya sendiri yang kemudian akan menjadi apa yang dikenal sebagai Metode Marvel. Ini sering membuat kritikus menyalahkan Stan yang mengambil kredit atas semua ide.

Stan menjadi penerbit Marvel pada 1972. Dia kemudian pindah ke Los Angeles pada 1980 dan mengejar peluang agar karakter ciptaannya masuk film dan televisi.

Melalui itu semua, dia tetap menjaga hubungan dengan fans dengan menulis kolom bernama Stan’s Soapbox di mana dia sering menyelipkan kata khasnya Nuff Said atau menutup dengan Excelsior! Belakangan, dia memberikan update via Twitter.

Stan mundur dari Marvel setelah menjadi chairman emeritus. Tapi meskipun dia berusia 80an dan 90an, dia masih mampu membuat proyek baru dengan membuat sebuah perusahaan bernama POW! Entertainment.

Selamat jalan, Stan Lee!
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1460 seconds (0.1#10.140)