Red Velvet Bukan Grup KPOP Biasa
A
A
A
SEOUL - Red Velvet mencoba hadir dengan konsep yang berbeda dari grup Kpop wanita yang sudah lebih dulu eksis sebelumnya. Mereka datang dengan dua konsep, yaitu Red dan Velvet yang memengaruhi citra sekaligus musik yang mereka hasilkan.
Red melambangkan keberanian, sementara tetap lembut dengan tampilan matang dan elegan sebagai refleksi dari Velvet. Sisi Merah menunjukkan semangat jiwa muda yang didominasi dengan genre pop. Sementara genre ballad dan R&B mewakili Velvet.
Meski begitu, bukan berarti musik mereka terbatas pada genre tersebut. Single pertama mereka, Happiness misalnya, merupakan Beuropop dengan paduan irama musik Afrika. Single keduanya, Be Natural, Justin menunjukkan citra yang berbeda dari single sebelumnya yang merupakan R&B classic yang menonjolkan sisi Velvet grup ini.
Sebetulnya jika diperhatikan, berbagai track yang ada masing-masing amat berbeda. Red Velvet agaknya ingin menunjukkan kemampuan vokal mereka yang bervariasi. Mereka ingin menegaskan bahwa grup ini mampu melakukan berbagai variasi konsep musik.
Kepiawaian olah vokal ditunjang dengan gerakan tari yang atraktif, mengantarkan grup ini pada berbagai penghargaan. Februari silam misalnya, majalah Time menama kan Red Velvet sebagai salah satu grup Kpop terbaik dengan gaya bermusik yang fleksibel. Red Velvet juga digadang-gadang sebagai Girl Group Brand Power Ranking oleh Korean Corporate Reputation Research Institute selama tiga bulan berturut-turut.
Nah yang menarik, Red Velvet turut andil dalam menjembatani hubungan antara Korea Selatan dan Korea Utara pada bulan April lalu. Penampilan mereka di ibu kota Korea Utara itu menjadikan Red Velvet sebagai grup musik kelima yang pernah manggung di negara tersebut.
Mereka menyanyikan Red Flavor dan Bad Boy di the East Pyong yang Grand Theatre, di hadapan para penonton yang tampil, termasuk pemimpin tertinggi Republik Demokratik Rakyat Korea, Kim Jong-un. Konser bertajuk Spring is Coming itu merupakan bagian dari kegiatan diplomatik antara Korea Selatan dan Korea Utara. Namun, Joy tidak bisa bergabung lantaran harus syuting.
Absennya Joy tidak membuat formasi grup ini menjadi canggung. Mereka tetap tampil penuh energi. Penampilan apik mereka disambut dengan tepuk tangan antusias rakyat Korea Utara yang untuk pertama kalinya melihat aksi langsung Irene cs.
Para personel Red Velvet tidak bisa menyembunyikan rasa haru mereka. “Mereka bertepuk tangan untuk kami, jauh lebih keras dari yang aku pikir akan mereka lakukan. Dan mereka juga bernyanyi bersama kami. Aku merasa kegugupanku berkurang karena itu,” ujar Yeri. Sementara Wendy mengaku awalnya sempat pesimistis dengan respons penonton. Toh mereka tetap berjanji menampilkan yang terbaik.
Di luar dugaan, para penonton menunjukkan sambutan yang sangat positif. Kabarnya Kim Jong-un sampai mengubah jadwalnya agar bisa datang dan melihat langsung girlband yang mulai berkarier pada akhir 2014 tersebut.
Pada Oktober lalu grup Kpop ini dianugerahi Minister of Culture, Sports and Tourism’s Commendation untuk kontribusi mereka dalam meningkatkan promosi budaya dan seni Korea Selatan. Mereka juga menerima penghargaan dari pemerintah Korea sebagai salah satu grup idola yang secara luas mempromosikan Kpop.
Selain itu, beberapa penghargaan lain, di antaranya New Artist, Best Female Group, Best Dance serta koreografi terbaik juga berhasil mereka sabet. Lewat koreografi yang atraktif, Red Velvet berupaya menampilkan gerakan tari yang elegan tanpa melupakan insurance cute yang disematkan pada kostum atau dandanan mereka.
Gaya busana dan ditunjang dengan video klip yang menarik, sukses memikat banyak khalayak yang akhirnya menjadi penggemar setia. Konon, jumlah fans mereka mencapai lebih dari 80.000.
Nah yang unik, para fans loyal itu tergabung dalam komunitas Black Forest. Mungkin nama tersebut dipilih lantaran masih berhubungan dengan kue, seperti nama grup tersebut. Yang jelas, penggemar grup musik ini jumlahnya terus bertambah. Mereka pun bersiap melalukan tur dunia pada tahun depan demi memenuhi permintaan para penggemar di Amerika Serikat. (Sri Noviarni)
Red melambangkan keberanian, sementara tetap lembut dengan tampilan matang dan elegan sebagai refleksi dari Velvet. Sisi Merah menunjukkan semangat jiwa muda yang didominasi dengan genre pop. Sementara genre ballad dan R&B mewakili Velvet.
Meski begitu, bukan berarti musik mereka terbatas pada genre tersebut. Single pertama mereka, Happiness misalnya, merupakan Beuropop dengan paduan irama musik Afrika. Single keduanya, Be Natural, Justin menunjukkan citra yang berbeda dari single sebelumnya yang merupakan R&B classic yang menonjolkan sisi Velvet grup ini.
Sebetulnya jika diperhatikan, berbagai track yang ada masing-masing amat berbeda. Red Velvet agaknya ingin menunjukkan kemampuan vokal mereka yang bervariasi. Mereka ingin menegaskan bahwa grup ini mampu melakukan berbagai variasi konsep musik.
Kepiawaian olah vokal ditunjang dengan gerakan tari yang atraktif, mengantarkan grup ini pada berbagai penghargaan. Februari silam misalnya, majalah Time menama kan Red Velvet sebagai salah satu grup Kpop terbaik dengan gaya bermusik yang fleksibel. Red Velvet juga digadang-gadang sebagai Girl Group Brand Power Ranking oleh Korean Corporate Reputation Research Institute selama tiga bulan berturut-turut.
Nah yang menarik, Red Velvet turut andil dalam menjembatani hubungan antara Korea Selatan dan Korea Utara pada bulan April lalu. Penampilan mereka di ibu kota Korea Utara itu menjadikan Red Velvet sebagai grup musik kelima yang pernah manggung di negara tersebut.
Mereka menyanyikan Red Flavor dan Bad Boy di the East Pyong yang Grand Theatre, di hadapan para penonton yang tampil, termasuk pemimpin tertinggi Republik Demokratik Rakyat Korea, Kim Jong-un. Konser bertajuk Spring is Coming itu merupakan bagian dari kegiatan diplomatik antara Korea Selatan dan Korea Utara. Namun, Joy tidak bisa bergabung lantaran harus syuting.
Absennya Joy tidak membuat formasi grup ini menjadi canggung. Mereka tetap tampil penuh energi. Penampilan apik mereka disambut dengan tepuk tangan antusias rakyat Korea Utara yang untuk pertama kalinya melihat aksi langsung Irene cs.
Para personel Red Velvet tidak bisa menyembunyikan rasa haru mereka. “Mereka bertepuk tangan untuk kami, jauh lebih keras dari yang aku pikir akan mereka lakukan. Dan mereka juga bernyanyi bersama kami. Aku merasa kegugupanku berkurang karena itu,” ujar Yeri. Sementara Wendy mengaku awalnya sempat pesimistis dengan respons penonton. Toh mereka tetap berjanji menampilkan yang terbaik.
Di luar dugaan, para penonton menunjukkan sambutan yang sangat positif. Kabarnya Kim Jong-un sampai mengubah jadwalnya agar bisa datang dan melihat langsung girlband yang mulai berkarier pada akhir 2014 tersebut.
Pada Oktober lalu grup Kpop ini dianugerahi Minister of Culture, Sports and Tourism’s Commendation untuk kontribusi mereka dalam meningkatkan promosi budaya dan seni Korea Selatan. Mereka juga menerima penghargaan dari pemerintah Korea sebagai salah satu grup idola yang secara luas mempromosikan Kpop.
Selain itu, beberapa penghargaan lain, di antaranya New Artist, Best Female Group, Best Dance serta koreografi terbaik juga berhasil mereka sabet. Lewat koreografi yang atraktif, Red Velvet berupaya menampilkan gerakan tari yang elegan tanpa melupakan insurance cute yang disematkan pada kostum atau dandanan mereka.
Gaya busana dan ditunjang dengan video klip yang menarik, sukses memikat banyak khalayak yang akhirnya menjadi penggemar setia. Konon, jumlah fans mereka mencapai lebih dari 80.000.
Nah yang unik, para fans loyal itu tergabung dalam komunitas Black Forest. Mungkin nama tersebut dipilih lantaran masih berhubungan dengan kue, seperti nama grup tersebut. Yang jelas, penggemar grup musik ini jumlahnya terus bertambah. Mereka pun bersiap melalukan tur dunia pada tahun depan demi memenuhi permintaan para penggemar di Amerika Serikat. (Sri Noviarni)
(nfl)