Studi: Vaksin Baru Dapat Melindungi Penyakit Celiac

Senin, 19 November 2018 - 16:34 WIB
Studi: Vaksin Baru Dapat...
Studi: Vaksin Baru Dapat Melindungi Penyakit Celiac
A A A
JAKARTA - Para peneliti sedang mempelajari vaksin yang dapat melindungi orang dengan penyakit celiac dari paparan gluten yang tidak disengaja. Suatu hari nanti, vaksin akan memungkinkan orang dengan penyakit tersebut kembali menjalani diet biji-bijian, seperti gandum, gandum hitam, dan barley.

Vaksin Nexvax2 telah melewati tahap pengujian keamanan awal dan sebanyak 150 orang terdaftar dalam uji coba klinis fase II terkontrol acak, double-blind, terkontrol untuk menguji keefektifan pengobatan. Pengujian akan dilakukan di Amerika Serikat, Australia, dan Selandia Baru oleh pengembang vaksin ImmusanT Inc.

Seperti diketahui, penyakit celiac merupakan penyakit autoimun, dimana sel T tubuh menyerang jaringan dan organ sebagai respons terhadap keberadaan protein gluten yang ditemukan dalam biji-bijian.

Kondisi ini menyebabkan penderitanya mengalami peradangan di usus dan di seluruh tubuh, menyebabkan gejala pencernaan akut seperti diare, sembelit, dan kembung serta kelelahan, mual, dan penurunan berat badan.

"Setelah diaktifkan oleh gluten, sel-sel T ini mendatangkan malapetaka pada sejumlah sistem organ dalam tubuh, termasuk usus, kulit, dan sistem hematologi, meningkatkan risiko pengembangan limfoma," kata Dr. Tania Elliott, juru bicara untuk American College of Allergy, Asma dan Imunologi seperti dilansir Healthline.

Penyakit celiac juga meningkatkan risiko osteoporosis, anemia, kanker, dan masalah kesehatan lainnya. Penyakit ini kadang disebut alergi gluten, tetapi tidak seperti alergi hewan peliharaan atau serbuk sari, celiac diwariskan secara genetik.

Sebanyak 90% orang dengan penyakit ini membawa varian genetik yang disebut HLA-DQ2.5 yang terlibat dalam respon kekebalan. Sekitar 3 juta orang di Amerika Serikat hidup dengan penyakit celiac.

"Penyakit celiac unik karena kita tahu peptida gluten spesifik yang memicu radang usus, menjadikannya penyakit model untuk mencoba terapi ini," ujar Dr. Carol Semrad, seorang gastroenterologist di Pusat Penyakit Celiac University of Chicago dan peneliti NexVax2.

Jika berhasil, vaksin ini akan mengubah kehidupan orang-orang dengan penyakit celiac, memungkinkan mereka untuk mentolerir gluten, dan memegang janji untuk terapi penyakit autoimun lain seperti diabetes mellitus tipe 1 dan rheumatoid arthritis.

“Ada kebutuhan besar yang belum terpenuhi untuk perawatan. Awalnya kami ingin melindungi orang dari paparan gluten yang tidak disengaja, dan pada akhirnya kami berharap untuk memungkinkan mereka kembali ke diet tanpa batas," beber Leslie Williams, chief executive officer ImmusanT.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0574 seconds (0.1#10.140)