Produk Lebih Komplet, Batik Benang Ratu Sasar Semua Golongan
A
A
A
SEMARANG - Dengan harapan bisa mendongkrak menjadi lebih prospektif, produsen Batik Benang Ratu melakukan relokasi gerai keempatnya dari Jalan Gajah Raya ke Jalan Brigjen Katamso 35 Semarang, Jawa Tengah.
Menurut Owner Batik Benang Ratu, Maria Eunike Santoso, gerai baru di Jalan Brigjen Katamso merupakan relokasi atau reopening dari lokasi sebelumnya di Jalan Gajah Raya. "Lokasi baru ini lebih strategis karena berada di pusat kota dan jalur jalan raya utama, sehingga bisa lebih mendekatkan diri pada konsumen," kata Maria di Semarang, kemarin (18/11).
"Selama sepekan ke depan, kami juga memberikan diskon 10 persen kepada konsumen," sambung Maria.
Maria mengungkapkan, pihaknya kini memiliki empat gerai busana Batik Benang Ratu. Selain di Jalan Brigjen Katamso, juga terdapat di Jalan Indrapasta 105 dan Ngesrep Timur V/4. Selain itu, ada juga Yogyakarta. Semua gerai tersebut menyediakan batik yang menyasar semua kalangan. Harganya pun bervariasi, ada yang dibanderol puluhan ribu hingga kelas premium yang mencapai ratusan ribu bahkan jutaan.
"Kami tak hanya menjual pakaian jadi tapi juga kain, mulai dari printing, cap, tulis, dan sablon yang membuat produk kami lebih komplet. Kami sasar semua kalangan baik untuk anak-anak, remaja, dewasa, dan orang tua semua ada," sebutnya.
Dia menjelaskan, agar konsumen memiliki banyak pilihan dan tak ketinggalan model serta tren motif, setiap dua minggu sekali pihaknya mengeluarkan update motif baru. "Bukan hanya motif Semarangan saja tapi juga daerah lain di seluruh Indonesia seperti Solo, Yogyakarta, Madura, dan luar pulau Jawa," ungkapnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga menerima jahitan batik untuk seragam sekolah, pernikahan ataupun keperluan kantor. Biaya jahit perpakaian ditawarkan mulai Rp15.000, namun dengan minimal pemesanan 100 pcs. Harga jual yang kompetitif, lebih murah, karena Benang Ratu memproduksi sendiri kain-kain batiknya.
"Kami memproduksi batik sendiri dan langsung menjualnya ke pasaran. Dengan memotong mata rantai tersebut, sudah dapat dipastikan harga yang dijual ke pasar lebih kompetitif, terjangkau dan berdaya saing," pungkasnya.
Menurut Owner Batik Benang Ratu, Maria Eunike Santoso, gerai baru di Jalan Brigjen Katamso merupakan relokasi atau reopening dari lokasi sebelumnya di Jalan Gajah Raya. "Lokasi baru ini lebih strategis karena berada di pusat kota dan jalur jalan raya utama, sehingga bisa lebih mendekatkan diri pada konsumen," kata Maria di Semarang, kemarin (18/11).
"Selama sepekan ke depan, kami juga memberikan diskon 10 persen kepada konsumen," sambung Maria.
Maria mengungkapkan, pihaknya kini memiliki empat gerai busana Batik Benang Ratu. Selain di Jalan Brigjen Katamso, juga terdapat di Jalan Indrapasta 105 dan Ngesrep Timur V/4. Selain itu, ada juga Yogyakarta. Semua gerai tersebut menyediakan batik yang menyasar semua kalangan. Harganya pun bervariasi, ada yang dibanderol puluhan ribu hingga kelas premium yang mencapai ratusan ribu bahkan jutaan.
"Kami tak hanya menjual pakaian jadi tapi juga kain, mulai dari printing, cap, tulis, dan sablon yang membuat produk kami lebih komplet. Kami sasar semua kalangan baik untuk anak-anak, remaja, dewasa, dan orang tua semua ada," sebutnya.
Dia menjelaskan, agar konsumen memiliki banyak pilihan dan tak ketinggalan model serta tren motif, setiap dua minggu sekali pihaknya mengeluarkan update motif baru. "Bukan hanya motif Semarangan saja tapi juga daerah lain di seluruh Indonesia seperti Solo, Yogyakarta, Madura, dan luar pulau Jawa," ungkapnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga menerima jahitan batik untuk seragam sekolah, pernikahan ataupun keperluan kantor. Biaya jahit perpakaian ditawarkan mulai Rp15.000, namun dengan minimal pemesanan 100 pcs. Harga jual yang kompetitif, lebih murah, karena Benang Ratu memproduksi sendiri kain-kain batiknya.
"Kami memproduksi batik sendiri dan langsung menjualnya ke pasaran. Dengan memotong mata rantai tersebut, sudah dapat dipastikan harga yang dijual ke pasar lebih kompetitif, terjangkau dan berdaya saing," pungkasnya.
(nug)