Peran Ayah untuk Tumbuh Kembang Anak Sangat Penting

Senin, 26 November 2018 - 14:02 WIB
Peran Ayah untuk Tumbuh...
Peran Ayah untuk Tumbuh Kembang Anak Sangat Penting
A A A
BUKAN hanya sebagai kepala keluarga, sejatinya ayah memiliki peran cukup krusial dalam tumbuh kembang anak. Seperti apa? Seperti dikatakan Naomi Soetikno, psikolog anak dan dosen Universitas Tarumanegara, ada empat unsur peran ayah, yaitu structure, warm, accessibility, dan playing.

Menurutnya, rumah tangga akan lemah arahnya jika tidak memiliki kepala keluarga yang tegas menerapkan aturan bagi anakanaknya.
Namun, hal ini perlu perlu diimbangi dengan sikap ayah yang hangat (warm) kepada buah hatinya. Dalam arti, seorang ayah hendaknya dapat menjadi tempat bagi anak-anak mencurahkan isi hatinya dan merasakan kedekatan dengan mereka.

Berkaitan dengan accessibility, seorang ayah seharusnya mudah diakses oleh anak di sela-sela kesibukannya bekerja. “Dengan begitu, anak akan selalu merasa aman dan terlindungi, walaupun dia sedang tidak bersama ayahnya. Sebab, dia tahu ayahnya sangat peduli kepadanya,” ungkap Naomi.

Terakhir adalah playing, di mana ayah harus termotivasi untuk bermain bersama anakanaknya. Urusan bermain bukan hanya untuk menghibur hati si kecil. Lebih dari itu, pada balita usia 0-2 tahun, misalnya, bermain bersama ayah akan membantu perkembangan sensor motorik mereka, sedangkan pada balita usia 2-5 tahun akan membantu perkembangan logika mereka.

“Anak yang banyak bermain bersama ayahnya, logika dalam berpikir akan lebih jalan, mereka akan lebih mudah bersosialisasi. Sedangkan, anak yang lebih dekat dengan ibunya akan menjadi anak yang lebih hangat karena sifat ibu yang lebih ngemong ,” tutur Naomi.

Tentunya akan sangat baik jika anak dekat secara emosional dengan kedua orang tuanya. Interaksi yang intensif antara ayah dan anak akan menciptakan keseimbangan kecerdasan intelektual dan emosi yang sangat penting agar seorang anak tumbuh menjadi anak hebat.

Sementara itu, dalam pandangan psikolog Ristriarie Kusumaningrum MPsi, peran orang tua dalam mengasuh anak harus seimbang. Ayah dan ibu selayaknya mitra. Peran keduanya akan berdampak sama pentingnya karena anak membutuhkan kasih sayang dan bimbingan keduanya.

Hal ini berkaca pada hasil riset yang menyatakan bahwa anak yang memiliki kedekatan emosional yang erat dengan ayah cenderung memiliki konsep diri dan kepercayaan diri positif, merasa aman (securely attached ), lebih berani mengeksplorasi lingkungannya, memiliki tingkat kecerdasan tinggi dan kemampuan bahasa yang baik.

Penelitian juga menyebutkan bahwa pada usia sekolah, anak yang memiliki ayah dengan keterlibatan yang aktif dan besar dapat memiliki prestasi yang lebih baik dan kepercayaan diri yang lebih tinggi,” ucap Ristriarie.

Para peneliti menemukan bahwa secara keseluruhan, cinta atau penolakan ibu dan ayah samasama memengaruhi perilaku anak-anak, harga diri, stabilitas emosional, dan kesehatan mental. Sedianya ada beberapa hal yang memang hanya bisa dipenuhi ketika anak berinteraksi dengan ayah. Sikap dan pola pikir ayah cenderung tegas dan berdasarkan logika.

Sementara seorang ibu akan lebih menggunakan perasaan dan sering menerima alasan yang dilontarkan anak-anak mereka. Hal itu dapat memberikan sudut pandang lain kepada si anak mengenai cara berperilaku dan menyelesaikan masalah.

Hal ini dapat membantu membentuk karakter anak ke depannya. Jika hubungan ayah dengan anak tidak dekat, bukan lantas anak akan tumbuh menjadi pribadi yang kurang baik, masih banyak faktor yang memengaruhi. Sebut saja, pengaruh dari keluarga terdekat yang positif atau ada figur lain dari keluarga terdekat yang bisa memenuhi figur ayah.

Dengan begitu, anak masih tetap bisa berkembang menjadi pribadi yang baik di masa mendatang. Mengingat pentingnya peran ayah dalam tumbuh kembang anak, saatnya sosok ayah harus lebih mengambil peran dalam membesarkan sang buah hati.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1273 seconds (0.1#10.140)