Festival Lenong Betawi Jadi Ajang Diplomasi Kebudayaan

Selasa, 27 November 2018 - 11:50 WIB
Festival Lenong Betawi...
Festival Lenong Betawi Jadi Ajang Diplomasi Kebudayaan
A A A
TANGSEL - Festival Lenong Betawi di Lapangan Bola Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), ternyata menjadi sarana efektif dalam menyinergikan hubungan pemerintahan.

Melalui pergelaran seni dan budaya Lenong Betawi, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel berhasil menjalin diplomasi budaya yang baik dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan Depok. Kesamaan seni dan budaya ini berhasil menciptakan kolaborasi yang apik di atas panggung lenong.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Tangsel Judianto mengatakan, diplomasi budaya itu dilakukan melalui lakon yang diperankan para pejabat terkait di lingkup Pemkot Tangsel, Pemprov DKI, dan Pemkot Depok.

“Lenong ini bertema Megapolitan. Sebagai bagian dari strategi komunikasi Pemkot Tangsel dalam menjalin komunikasi budaya, karena dinilai lebih lentur,” katanya, beberapa waktu lalu.

Dalam pertunjukan itu, Gubernur Banten Wahidin Halim, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Wali Kota Depok Mohammad Idris, dan Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany bermain Lenong Betawi bersama. Sayang, Wahidin, Anies, dan Idris tidak bisa hadir dan memainkan lakonnya.

Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany yang menjadi tokoh utama dalam lakon Lenong Betawi ini pun terlihat gugup. Dia mengaku demam panggung, meski ini bukan yang pertama.

Dalam sejumlah improvisasinya, Airin tampak lugas. Dia juga kerap melakukan sindiran langsung terhadap sejumlah lawan mainnya di lenong itu. Namun, sindiran ini terasa segar dan menghibur.

“Awalnya saya berperan jadi emaknya (istri Wahidin). Tapi, karena saya gak jago, dicoret dan jadi anaknya. Sudah dua kali main lenong, masih demam panggung. Takut lupa skenario, karena beda banget,” ungkapnya.

Melalui panggung lenong itu, Airin berharap sejumlah pemeran yang diwakili pejabat lintas sektoral bisa lebih harmonis dan roda pemerintahan bisa berjalan lebih maksimal.

“Kegiatan ini juga untuk menjaga kearifan lokal sehingga bisa menangkap potensi ekonomi yang sedang berkembang di tengah masyarakat kita, terutama budaya Betawi,” paparnya.

Kepala Kejaksaan Negeri Tangsel Bima Suprayoga yang ikut mentas menjadi lawan main Airin mengaku tegang. Namun, dia dengan cepat beradaptasi di panggung.

“Ini pengalaman pertama. Tegang. Demam dikit. Saya enggak belajar sama sekali. Hanya tahu jadi peran itu. Jadi coba improvisasi. Alhamdulillah lancar. Saya jadi anak Haji Bolot, kembaran Narji,” ujarnya.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7774 seconds (0.1#10.140)