Hijabers Fatin, Ayu, dan Nabila Didaulat Kampanyekan Hijabisa
A
A
A
HIJABERS muda didaulat menjadi bintang iklan dalam kampanye Rejoice Kita #Hijabisa, yakni Fatin, Ayu, dan Nabila Lida. Mereka terpilih karena berprestasi saat usia muda. Misalnya, Fatin menjadi peserta hijaber pertama usia 16 tahun saat itu yang menang di ajang pencarian bakat. Salah satu kisah unik Fatin adalah saat orang tuanya tidak mengetahui bahwa Fatin mengikuti audisi.
Dengan kondisi itu, dia bersikukuh mengikuti audisi dengan hanya mengantongi izin guru sekolahnya. Bagi Fatin, hal itu adalah salah satu momen #Hijabisa tidak terlupakan baginya, yang menunjukkan kemampuannya mengejar cita-cita di dunia musik.
Semangat pantang menyerah membuatnya menjadi peserta berhijab pertama yang sukses mencapai tahap terakhir ajang pencarian bakat dan memenangi peringkat pertama. Sejak itu dia menjadi role model bagi generasi muda Indonesia.
Selanjutnya, Ayu Putri Sundari adalah penyanyi muda Indonesia dari keluarga yang mendukung impiannya. Wanita berusia 19 tahun ini begitu terobsesi menjadi bintang sejak kecil. Keingintahuannya memasuki industri musik tecermin dari usahanya yang tidak pernah berhenti mencoba beragam program pencarian bakat, bahkan sejak berusia 5 tahun, sampai akhirnya terpilih menjadi finalis Indonesian Idol 2018 yang diselenggarakan RCTI .
Gadis yang lahir pada April 1998 ini memilih menjadi hijaber sejak duduk di sekolah menengah. Dia menciptakan branding sendiri melalui gaya hijab uniknya, dikombinasikan dengan topi snap back dan pakaian tren terbaru.
Semangatnya berani tampil beda adalah salah satu kunci yang membuat karakternya menonjol di industri musik sehingga menjadi model peran hijabers lainnya. Kerja keras dan usahanya yang mendalam telah membawanya menuju momen #Hijabisa yang mengubah hidup, ketika akhirnya dia mampu menjadi finalis empat besar ajang pencarian bakat.
Ada juga penyanyi dangdut muda Nabila yang menemukan passion di genre musik dangdut dengan cengkok khas Melayu. Nabila terus berusaha dan mencoba genre ini dan menciptakan gaya khasnya dalam menyanyikan lagu dangdut.
Hingga pada suatu waktu, dia memberanikan diri mengikuti kompetisi Liga Dangdut Indonesia. Upaya dan kerja kerasnya membuahkan hasil manis dan membanggakan. Nabila berhasil menjadi top 5 finalist dalam ajang tersebut.
Selain itu, momen #Hijabisa ala gadis 17 tahun ini ditandai dengan keberhasilannya menunjukkan diri bahwa berhijab dan berasal dari Aceh bukanlah sebuah halangan untuk sukses di dunia musik dangdut.
Rejoice Indonesia melanjutkan kesuksesan kampanye #Hijabisa pada tahun ini dengan kembali menghadirkan Fatin sebagai brand ambassador serta berkolaborasi dengan Ayuenstar dan Nabila Lida pada pertengahan 2018 ini.
Ketiga sosok hijabers muda berbakat ini berhasil menyatukan perbedaan (genre pop, RnB, dan dangdut) untuk berkarya dan berkolaborasi bersama hijabers Indonesia menghasilkan video musik Kita #Hijabisa .
Dengan kondisi itu, dia bersikukuh mengikuti audisi dengan hanya mengantongi izin guru sekolahnya. Bagi Fatin, hal itu adalah salah satu momen #Hijabisa tidak terlupakan baginya, yang menunjukkan kemampuannya mengejar cita-cita di dunia musik.
Semangat pantang menyerah membuatnya menjadi peserta berhijab pertama yang sukses mencapai tahap terakhir ajang pencarian bakat dan memenangi peringkat pertama. Sejak itu dia menjadi role model bagi generasi muda Indonesia.
Selanjutnya, Ayu Putri Sundari adalah penyanyi muda Indonesia dari keluarga yang mendukung impiannya. Wanita berusia 19 tahun ini begitu terobsesi menjadi bintang sejak kecil. Keingintahuannya memasuki industri musik tecermin dari usahanya yang tidak pernah berhenti mencoba beragam program pencarian bakat, bahkan sejak berusia 5 tahun, sampai akhirnya terpilih menjadi finalis Indonesian Idol 2018 yang diselenggarakan RCTI .
Gadis yang lahir pada April 1998 ini memilih menjadi hijaber sejak duduk di sekolah menengah. Dia menciptakan branding sendiri melalui gaya hijab uniknya, dikombinasikan dengan topi snap back dan pakaian tren terbaru.
Semangatnya berani tampil beda adalah salah satu kunci yang membuat karakternya menonjol di industri musik sehingga menjadi model peran hijabers lainnya. Kerja keras dan usahanya yang mendalam telah membawanya menuju momen #Hijabisa yang mengubah hidup, ketika akhirnya dia mampu menjadi finalis empat besar ajang pencarian bakat.
Ada juga penyanyi dangdut muda Nabila yang menemukan passion di genre musik dangdut dengan cengkok khas Melayu. Nabila terus berusaha dan mencoba genre ini dan menciptakan gaya khasnya dalam menyanyikan lagu dangdut.
Hingga pada suatu waktu, dia memberanikan diri mengikuti kompetisi Liga Dangdut Indonesia. Upaya dan kerja kerasnya membuahkan hasil manis dan membanggakan. Nabila berhasil menjadi top 5 finalist dalam ajang tersebut.
Selain itu, momen #Hijabisa ala gadis 17 tahun ini ditandai dengan keberhasilannya menunjukkan diri bahwa berhijab dan berasal dari Aceh bukanlah sebuah halangan untuk sukses di dunia musik dangdut.
Rejoice Indonesia melanjutkan kesuksesan kampanye #Hijabisa pada tahun ini dengan kembali menghadirkan Fatin sebagai brand ambassador serta berkolaborasi dengan Ayuenstar dan Nabila Lida pada pertengahan 2018 ini.
Ketiga sosok hijabers muda berbakat ini berhasil menyatukan perbedaan (genre pop, RnB, dan dangdut) untuk berkarya dan berkolaborasi bersama hijabers Indonesia menghasilkan video musik Kita #Hijabisa .
(don)