Shawn Mendes, Musisi Tampan, Mudan dan Berpengaruh
A
A
A
BERAWAL dari aplikasi berbagi video Vine, kiprah Shawn Mendes sebagai musisi tak terhentikan. Duduk di peringkat pertama tangga lagu, meraih banyak penghargaan bidang musik, hingga tercatat dalam daftar 100 orang paling berpengaruh di dunia versi TIME.
Shawn Peter Raul Mendes memang telah menorehkan namanya menjadi remaja pria yang berhasil menguasai dunia. Hanya dalam waktu 5 tahun, penyanyi berusia 20 tahun ini sudah menjadi ikon remaja berbakat berwajah tampan dan berkembang luar biasa cepat. Ketenangan, kepercayaan diri, dan tekad yang kuat juga membuatnya berbeda.
Dikutip Variety, penyanyi pop asal Kanada yang mahir bermain gitar dan piano ini telah merajai banyak tangga lagu di berbagai negara dalam waktu singkat. Shawn merilis mini album “The Shawn Mendes EP” pada 2014.
Setahun kemudian, dia meluncurkan album studio pertamanya “Handwritten”. Tak perlu menunggu lama, singlepertama dari album ini, Stitches, langsung meraih posisi pertama di Inggris dan masuk Top 10 di Amerika Serikat (AS) dan Kanada.
Shawn juga begitu produktif. Berselang setahun, album studio keduanya “Illuminate” dirilis. SingleTreat You Better dan There Nothing Holdin’ Me Back meraih 10 besar di beberapa negara. Pada 25 Mei 2018 Shawn pun merilis album studio ketiganya, “Shawn Mendes”, yang didukung singleutama In My Blood.
Album ini dipuji kritikus karena kemampuan Shawn menulis lagu, sekaligus perkembangan bermusiknya yang pesat. Lagu In My Blood yang dirilis pada Maret lalu juga menjadi hit terbesar dengan lebih dari 300 juta streamingdi Spotify.
Dalam album terbarunya, dia juga berkolaborasi dengan beberapa musisi ternama yang menjadi idolanya, yakni Ed Sheeran, Taylor Swift, John Mayer, Khalid, Julia Michaels, dan Elton John. Ketiga album studio milik Shawn berhasil masuk Billboard 200di Amerika Serikat.
Bahkan, album “Handwritten” membuat dirinya menjadi satu dari lima artis yang pernah membuat debut di urutan pertama sebelum usia 18 tahun. Sementara, album ketiganya menjadikan Shawn sebagai artis termuda ketiga dengan album ketiga yang mencapai peringkat satu.
Dia juga artis pertama yang mendaratkan tiga singledi nomor satu di Billboard Adult Contemporary(2017) dan empat single di nomor satu di Adult Pop Songs(2018) sebelum usia 20 tahun.
Baru-baru ini Shawan yang lahir pada 8 Agustus 1998 ini juga membawa pulang empat penghargaan iHeart Radio MMVA yang digelar pada Agustus lalu di kampung halamannya di Toronto. Dia menjadi nomine terbanyak yang memborong penghargaan, yakni setengah dari delapan nominasi.
Dia berhasil menjadi artis pop terbaik, artis tahun ini, dan dua kategori pilihan penggemar, yakni artis favorit pilihan penggemar dan video musik pilihan penggemar.
Dia juga memenangi berbagai penghargaan lainnya, seperti 8 piala MTV Europe Music Awards, 3 dari Nickelodeon Kids ‘Choice Awards, 4 penghargaan Teen Choice Awards, serta tampil di MTV Unplugged.
Dalam usia masih sangat muda, Shawn juga telah menggelar tiga tur besar, yakni ShawnsFirstHeadlines, Shawn Mendes World Tour,dan Illuminate World Tour. Lalu beberapa tur lainnya seperti di Madison Square Garden (New York) dan O2 Arena (London).
Dia juga tampil di hadapan 120.000 orang di festival musik Rock in Riodi Brasil pada tahun lalu. Dia bahkan bernyanyi dalam perayaan ulang tahun Ratu Elizabeth pada bulan April lalu.
Dikutip Stuff, pencapaiannya ini membuat dia disamakan dengan musisi ternama Robbie Williams pada akhir 1990-an, Justin Timberlake pada awal 2000-an, dan Jason Derulo sekitar tahun 2013.
Bisa dibilang, Shawn adalah Justin Bieber-nya generasi milenial saat ini. Tak heran, pada usia 17 tahun, dia masuk dalam daftar orang berpengaruh 30 Under 30versi Forbes.
Lalu tahun ini dia masuk daftar 100 orang paling berpengaruh di dunia versi TIME. Shawn juga dikabarkan tampil di sampul Rolling Stoneedisi Desember ini. Termasuk video eksklusif dengan cuplikan di balik layar pemotretannya. Dengan rambut kusut sempurna, dia tampak seperti remaja impian yang ideal.
Remaja pinggiran Kanada
Pada awalnya Shawn bukanlah siapasiapa. Dia hanyalah remaja berusia 14 tahun asal kota pinggiran Kanada. Nasib baiknya terjadi ketika dia bernyanyi sambil memainkan gitar pertama kali di media platformVine.
Dia langsung menjadi bintang internet ketika mem-postinglusinan lagu milik Justin Bieber, Ed Sheeran, dan Adele di media tersebut. Adalah Andrew Gertler yang mencium bakat besarnya di YouTubepada awal 2014, dan akhirnya menjadi manajernya.
Kala itu Shawn telah mengumpulkan hampir satu juta pengikut Vinedan sekitar 400.000 pengikut di Twitter, semuanya hanya berasal dari rumah orang tuanya di Pickering, Ontario. “Saya langsung terkesan oleh suaranya dan saya melihat dia memiliki penggemar yang sangat bersemangat dan terhubung dengannya secara pribadi.
Tapi yang mengejutkan saya adalah dia sangat fokus dan rendah hati,” ujar Andrew. Dari begitu banyak label rekaman yang tertarik kepadanya, Shawn memilih Island Records. Alasannya, sang CEO David Massey selama kariernya telah bekerja dengan banyak artis muda.
“Saya tahu dalam dua menit pertama dia adalah seorang bintang,” komentar David. Kini, Shawn mencoba membangun karier jangka panjang seperti Ed Sheeran atau Taylor Swift. Dikutip Rolling Stone, demi hal ini, Shawn pun menerapkan gaya hidup teratur.
Seperti melakukan olah tubuh setiap hari, belajar dua pelajaran vokal per hari, dan yang terakhir tidak boleh alergi untuk selfie dengan penggemar. Kesuksesan memang telah digenggamnya.
Namun, Shawn tahu betul jika semua itu bisa menjadi cobaan tersendiri baginya. “Saya pikir selebritas mendapat penghakiman besar ketika mereka melakukan sesuatu yang offside.
Yang terbaik yang bisa saya lakukan adalah hanya menjalani hidup dengan moral yang menurut saya benar, percayai diri sendiri, dan percayai teman dan keluarga,” tuturnya.
Shawn Peter Raul Mendes memang telah menorehkan namanya menjadi remaja pria yang berhasil menguasai dunia. Hanya dalam waktu 5 tahun, penyanyi berusia 20 tahun ini sudah menjadi ikon remaja berbakat berwajah tampan dan berkembang luar biasa cepat. Ketenangan, kepercayaan diri, dan tekad yang kuat juga membuatnya berbeda.
Dikutip Variety, penyanyi pop asal Kanada yang mahir bermain gitar dan piano ini telah merajai banyak tangga lagu di berbagai negara dalam waktu singkat. Shawn merilis mini album “The Shawn Mendes EP” pada 2014.
Setahun kemudian, dia meluncurkan album studio pertamanya “Handwritten”. Tak perlu menunggu lama, singlepertama dari album ini, Stitches, langsung meraih posisi pertama di Inggris dan masuk Top 10 di Amerika Serikat (AS) dan Kanada.
Shawn juga begitu produktif. Berselang setahun, album studio keduanya “Illuminate” dirilis. SingleTreat You Better dan There Nothing Holdin’ Me Back meraih 10 besar di beberapa negara. Pada 25 Mei 2018 Shawn pun merilis album studio ketiganya, “Shawn Mendes”, yang didukung singleutama In My Blood.
Album ini dipuji kritikus karena kemampuan Shawn menulis lagu, sekaligus perkembangan bermusiknya yang pesat. Lagu In My Blood yang dirilis pada Maret lalu juga menjadi hit terbesar dengan lebih dari 300 juta streamingdi Spotify.
Dalam album terbarunya, dia juga berkolaborasi dengan beberapa musisi ternama yang menjadi idolanya, yakni Ed Sheeran, Taylor Swift, John Mayer, Khalid, Julia Michaels, dan Elton John. Ketiga album studio milik Shawn berhasil masuk Billboard 200di Amerika Serikat.
Bahkan, album “Handwritten” membuat dirinya menjadi satu dari lima artis yang pernah membuat debut di urutan pertama sebelum usia 18 tahun. Sementara, album ketiganya menjadikan Shawn sebagai artis termuda ketiga dengan album ketiga yang mencapai peringkat satu.
Dia juga artis pertama yang mendaratkan tiga singledi nomor satu di Billboard Adult Contemporary(2017) dan empat single di nomor satu di Adult Pop Songs(2018) sebelum usia 20 tahun.
Baru-baru ini Shawan yang lahir pada 8 Agustus 1998 ini juga membawa pulang empat penghargaan iHeart Radio MMVA yang digelar pada Agustus lalu di kampung halamannya di Toronto. Dia menjadi nomine terbanyak yang memborong penghargaan, yakni setengah dari delapan nominasi.
Dia berhasil menjadi artis pop terbaik, artis tahun ini, dan dua kategori pilihan penggemar, yakni artis favorit pilihan penggemar dan video musik pilihan penggemar.
Dia juga memenangi berbagai penghargaan lainnya, seperti 8 piala MTV Europe Music Awards, 3 dari Nickelodeon Kids ‘Choice Awards, 4 penghargaan Teen Choice Awards, serta tampil di MTV Unplugged.
Dalam usia masih sangat muda, Shawn juga telah menggelar tiga tur besar, yakni ShawnsFirstHeadlines, Shawn Mendes World Tour,dan Illuminate World Tour. Lalu beberapa tur lainnya seperti di Madison Square Garden (New York) dan O2 Arena (London).
Dia juga tampil di hadapan 120.000 orang di festival musik Rock in Riodi Brasil pada tahun lalu. Dia bahkan bernyanyi dalam perayaan ulang tahun Ratu Elizabeth pada bulan April lalu.
Dikutip Stuff, pencapaiannya ini membuat dia disamakan dengan musisi ternama Robbie Williams pada akhir 1990-an, Justin Timberlake pada awal 2000-an, dan Jason Derulo sekitar tahun 2013.
Bisa dibilang, Shawn adalah Justin Bieber-nya generasi milenial saat ini. Tak heran, pada usia 17 tahun, dia masuk dalam daftar orang berpengaruh 30 Under 30versi Forbes.
Lalu tahun ini dia masuk daftar 100 orang paling berpengaruh di dunia versi TIME. Shawn juga dikabarkan tampil di sampul Rolling Stoneedisi Desember ini. Termasuk video eksklusif dengan cuplikan di balik layar pemotretannya. Dengan rambut kusut sempurna, dia tampak seperti remaja impian yang ideal.
Remaja pinggiran Kanada
Pada awalnya Shawn bukanlah siapasiapa. Dia hanyalah remaja berusia 14 tahun asal kota pinggiran Kanada. Nasib baiknya terjadi ketika dia bernyanyi sambil memainkan gitar pertama kali di media platformVine.
Dia langsung menjadi bintang internet ketika mem-postinglusinan lagu milik Justin Bieber, Ed Sheeran, dan Adele di media tersebut. Adalah Andrew Gertler yang mencium bakat besarnya di YouTubepada awal 2014, dan akhirnya menjadi manajernya.
Kala itu Shawn telah mengumpulkan hampir satu juta pengikut Vinedan sekitar 400.000 pengikut di Twitter, semuanya hanya berasal dari rumah orang tuanya di Pickering, Ontario. “Saya langsung terkesan oleh suaranya dan saya melihat dia memiliki penggemar yang sangat bersemangat dan terhubung dengannya secara pribadi.
Tapi yang mengejutkan saya adalah dia sangat fokus dan rendah hati,” ujar Andrew. Dari begitu banyak label rekaman yang tertarik kepadanya, Shawn memilih Island Records. Alasannya, sang CEO David Massey selama kariernya telah bekerja dengan banyak artis muda.
“Saya tahu dalam dua menit pertama dia adalah seorang bintang,” komentar David. Kini, Shawn mencoba membangun karier jangka panjang seperti Ed Sheeran atau Taylor Swift. Dikutip Rolling Stone, demi hal ini, Shawn pun menerapkan gaya hidup teratur.
Seperti melakukan olah tubuh setiap hari, belajar dua pelajaran vokal per hari, dan yang terakhir tidak boleh alergi untuk selfie dengan penggemar. Kesuksesan memang telah digenggamnya.
Namun, Shawn tahu betul jika semua itu bisa menjadi cobaan tersendiri baginya. “Saya pikir selebritas mendapat penghakiman besar ketika mereka melakukan sesuatu yang offside.
Yang terbaik yang bisa saya lakukan adalah hanya menjalani hidup dengan moral yang menurut saya benar, percayai diri sendiri, dan percayai teman dan keluarga,” tuturnya.
(don)