Mau Berobat ke Luar Negeri? Yuk, Lihat Kelebihan dan kekurangannya
A
A
A
JAKARTA - Berobat ke luar negeri masih menjadi pilihan masyarakat Indonesia. Mereka sengaja melintasi negara dan benua untuk tujuan berobat atau memperoleh layanan medis.
Namun, sebelum memutuskan untuk berobat atau melakukan perawatan medis di luar negeri, alangkah baiknya mengetahui kelebihan dan kekurangannya menjalani pengobatan di luar negeri. Berikut ulasannya berdasarkan keterangan pers yang diterima SINDOnews.
Kelebihan berobat ke luar negeri
1. Biaya pengobatan cenderung lebih murah
Biaya menjadi pertimbangan utama yang membuat banyak orang memilih berobat ke luar negeri. Mungkin banyak orang beranggapan bahwa berobat ke luar negeri akan menghabiskan biaya yang cukup besar. Padahal, jika dihitung secara rinci total biaya pengobatan yang dikeluarkan bisa lebih murah.
Bahkan, pasien bisa menghemat biaya sekitar 30-80%. Hal tersebut yang membuat banyak orang berobat ke luar negeri, karena biaya perjalanan, biaya pengobatan, serta akomodasi di negara tujuan yang cenderung lebih murah dibandingkan di negara asal mereka. Namun, tentu saja ini tergantung pada negara yang dituju, jenis perawatan medis yang dilakukan dan pasien menggunakan asuransi kesehatan atau tidak.
2. Pelayanan kesehatan dilakukan segera
Di Amerika Serikat, Inggris atau negara-negara berkembang lainnya, termasuk Indonesia, pasien terkadang kerap dibuat menunggu berbulan-bulan untuk bisa mendapatkan tindakan pengobatan atau perawatan medis yang diinginkan.
Inilah yang membuat mereka memilih untuk mencari pilihan kedua dengan berobat ke luar negeri karena merasa terlalu lama menunggu dan tidak nyaman dengan pelayanan kesehatan di dalam negeri sendiri. Sementara, di luar negeri, terutama di negara tujuan berobat, para pasien justru diutamakan untuk mendapatkan tindakan pengobatan dengan segera.
3. Dokter dan staf medis berpengalaman
Rumah sakit di luar negeri, terutama yang sudah memiliki akreditasi internasional, umumnya memiliki banyak dokter ahli hingga tenaga medis yang menawarkan layanan perawatan kesehatan untuk pasien dari negara lain.
Tak sedikit para dokter ahli dan tenaga medis yang sudah mengantongi sertifikat keahlian internasional dengan segudang pengalaman. Hal ini yang membuat jaminan pelayanan dan perawatan medis lebih intensif pun bisa didapatkan oleh para pasien internasional.
4. Fasilitas dan teknologi medis yang canggih
Selain memiliki dokter dan tenaga medis yang tersertifikasi dan berpengalaman, sejumlah rumah sakit di luar negeri mempunyai fasilitas dan teknologi medis yang canggih. Faktor kecanggihan teknologi kesehatan di luar negeri ini yang menjadi keuntungan para pasien asing berobat ke luar negeri. Dengan fasilitas tersebut, proses rawat inap dan tindakan pengobatan pun tentu akan menjadi lebih optimal. Tak ayal pasien asing memilih untuk berobat ke luar negeri dibandingkan di negeri sendiri, dengan harapan bisa segera sembuh total dari penyakit yang diderita.
5. Manfaatkan waktu sambil jalan-jalan
Meski sedang melakukan perawatan medis, tetapi keuntungan lain yang didapat adalah pasien bisa memanfaatkan waktu sambil jalan-jalan. Tak jarang beberapa pasien dengan perawatan medis tertentu, seperti perawatan gigi atau kecantikan, justru menantikan waktu tindakan perawatan medis sambil jalan-jalan menikmati negara yang dituju.
Kekurangan berobat ke luar negeri
1. Adanya biaya tambahan pengobatan
Berobat ke luar negeri tidak hanya mengeluarkan biaya pengobatan, akomodasi, transportasi, dan biaya hidup selama di negara tujuan. Pasalnya ada biaya tak terduga yang mungkin perlu Anda keluarkan selama menjalani pengobatan.
Beberapa situasi dan kondisi yang membuat pasien perlu membayar biaya pengobatan ekstra, seperti biaya komplikasi pasca operasi, kamar rawat inap di rumah sakit, biaya obat-obatan dan tindakan pengobatan tambahan.
2. Perjalanan jarak jauh
Yang namanya berobat ke luar negeri memang mengharuskan pasien untuk terbang dari negara asalnya menuju negara tujuan. Waktu penerbangan yang ditempuh tentu tergantung dari negara tujuan pilihan pasien, di mana hal tersebut bisa memakan waktu 3-9 jam lamanya. Hal ini tentu berisiko apabila pasien telah berusia lanjut atau pasien menderita penyakit yang cukup parah.
3. Kondisi kesehatan pascapengobatan
Salah satu hal yang patut dipertimbangkan saat berobat ke luar negeri adalah kondisi pasca tindakan pengobatan. Pasien perlu berkonsultasi kepada dokter mengenai waktu pemulihan dan istirahat sebelum kembali pulang ke negara asal.
Melakukan penerbangan terlalu cepat pasca pengobatan dapat membahayakan kondisi kesehatan Anda, misalnya pembekuan darah, nyeri otot, kram, dan lainnya. Namun, rata-rata dokter menyarankan minimal satu minggu waktu pemulihan sebelum melanjutkan penerbangan.
4. Reputasi rumah sakit dan staf medis
Saat memutuskan untuk melakukan perawatan medis di luar negeri, pastikan untuk memilih rumah sakit dan tenaga medis dengan reputasi yang baik. Kesalahan dalam memilih rumah sakit dan tenaga medis yang kurang tepat akan berakibat pada kondisi kesehatan Anda.
5. Bahasa yang digunakan saat komunikasi
Sebagian besar negara tujuan wisata medis sudah menjamin para dokter dan staf medisnya mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Namun, bukan berarti masalah komunikasi tidak dapat terjadi, apalagi di negara yang tidak menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa sehari-hari.
6. Lingkungan yang terkesan asing
Tinggal di negara orang walaupun hanya sementara memang akan terasa asing. Hal ini yang kerap membuat pasien merasa bingung dan khawatir. Belum lagi dengan pola perilaku, bahasa yang tidak dipahami, lingkungan, hingga jenis makanan dan minuman yang berbeda bukan tidak mungkin akan membuat Anda merasa tidak nyaman. Inilah yang kerap membuat pasien menjadi stres dan memberikan dampak terhadap hasil pengobatan yang tengah dijalani.
Namun, sebelum memutuskan untuk berobat atau melakukan perawatan medis di luar negeri, alangkah baiknya mengetahui kelebihan dan kekurangannya menjalani pengobatan di luar negeri. Berikut ulasannya berdasarkan keterangan pers yang diterima SINDOnews.
Kelebihan berobat ke luar negeri
1. Biaya pengobatan cenderung lebih murah
Biaya menjadi pertimbangan utama yang membuat banyak orang memilih berobat ke luar negeri. Mungkin banyak orang beranggapan bahwa berobat ke luar negeri akan menghabiskan biaya yang cukup besar. Padahal, jika dihitung secara rinci total biaya pengobatan yang dikeluarkan bisa lebih murah.
Bahkan, pasien bisa menghemat biaya sekitar 30-80%. Hal tersebut yang membuat banyak orang berobat ke luar negeri, karena biaya perjalanan, biaya pengobatan, serta akomodasi di negara tujuan yang cenderung lebih murah dibandingkan di negara asal mereka. Namun, tentu saja ini tergantung pada negara yang dituju, jenis perawatan medis yang dilakukan dan pasien menggunakan asuransi kesehatan atau tidak.
2. Pelayanan kesehatan dilakukan segera
Di Amerika Serikat, Inggris atau negara-negara berkembang lainnya, termasuk Indonesia, pasien terkadang kerap dibuat menunggu berbulan-bulan untuk bisa mendapatkan tindakan pengobatan atau perawatan medis yang diinginkan.
Inilah yang membuat mereka memilih untuk mencari pilihan kedua dengan berobat ke luar negeri karena merasa terlalu lama menunggu dan tidak nyaman dengan pelayanan kesehatan di dalam negeri sendiri. Sementara, di luar negeri, terutama di negara tujuan berobat, para pasien justru diutamakan untuk mendapatkan tindakan pengobatan dengan segera.
3. Dokter dan staf medis berpengalaman
Rumah sakit di luar negeri, terutama yang sudah memiliki akreditasi internasional, umumnya memiliki banyak dokter ahli hingga tenaga medis yang menawarkan layanan perawatan kesehatan untuk pasien dari negara lain.
Tak sedikit para dokter ahli dan tenaga medis yang sudah mengantongi sertifikat keahlian internasional dengan segudang pengalaman. Hal ini yang membuat jaminan pelayanan dan perawatan medis lebih intensif pun bisa didapatkan oleh para pasien internasional.
4. Fasilitas dan teknologi medis yang canggih
Selain memiliki dokter dan tenaga medis yang tersertifikasi dan berpengalaman, sejumlah rumah sakit di luar negeri mempunyai fasilitas dan teknologi medis yang canggih. Faktor kecanggihan teknologi kesehatan di luar negeri ini yang menjadi keuntungan para pasien asing berobat ke luar negeri. Dengan fasilitas tersebut, proses rawat inap dan tindakan pengobatan pun tentu akan menjadi lebih optimal. Tak ayal pasien asing memilih untuk berobat ke luar negeri dibandingkan di negeri sendiri, dengan harapan bisa segera sembuh total dari penyakit yang diderita.
5. Manfaatkan waktu sambil jalan-jalan
Meski sedang melakukan perawatan medis, tetapi keuntungan lain yang didapat adalah pasien bisa memanfaatkan waktu sambil jalan-jalan. Tak jarang beberapa pasien dengan perawatan medis tertentu, seperti perawatan gigi atau kecantikan, justru menantikan waktu tindakan perawatan medis sambil jalan-jalan menikmati negara yang dituju.
Kekurangan berobat ke luar negeri
1. Adanya biaya tambahan pengobatan
Berobat ke luar negeri tidak hanya mengeluarkan biaya pengobatan, akomodasi, transportasi, dan biaya hidup selama di negara tujuan. Pasalnya ada biaya tak terduga yang mungkin perlu Anda keluarkan selama menjalani pengobatan.
Beberapa situasi dan kondisi yang membuat pasien perlu membayar biaya pengobatan ekstra, seperti biaya komplikasi pasca operasi, kamar rawat inap di rumah sakit, biaya obat-obatan dan tindakan pengobatan tambahan.
2. Perjalanan jarak jauh
Yang namanya berobat ke luar negeri memang mengharuskan pasien untuk terbang dari negara asalnya menuju negara tujuan. Waktu penerbangan yang ditempuh tentu tergantung dari negara tujuan pilihan pasien, di mana hal tersebut bisa memakan waktu 3-9 jam lamanya. Hal ini tentu berisiko apabila pasien telah berusia lanjut atau pasien menderita penyakit yang cukup parah.
3. Kondisi kesehatan pascapengobatan
Salah satu hal yang patut dipertimbangkan saat berobat ke luar negeri adalah kondisi pasca tindakan pengobatan. Pasien perlu berkonsultasi kepada dokter mengenai waktu pemulihan dan istirahat sebelum kembali pulang ke negara asal.
Melakukan penerbangan terlalu cepat pasca pengobatan dapat membahayakan kondisi kesehatan Anda, misalnya pembekuan darah, nyeri otot, kram, dan lainnya. Namun, rata-rata dokter menyarankan minimal satu minggu waktu pemulihan sebelum melanjutkan penerbangan.
4. Reputasi rumah sakit dan staf medis
Saat memutuskan untuk melakukan perawatan medis di luar negeri, pastikan untuk memilih rumah sakit dan tenaga medis dengan reputasi yang baik. Kesalahan dalam memilih rumah sakit dan tenaga medis yang kurang tepat akan berakibat pada kondisi kesehatan Anda.
5. Bahasa yang digunakan saat komunikasi
Sebagian besar negara tujuan wisata medis sudah menjamin para dokter dan staf medisnya mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Namun, bukan berarti masalah komunikasi tidak dapat terjadi, apalagi di negara yang tidak menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa sehari-hari.
6. Lingkungan yang terkesan asing
Tinggal di negara orang walaupun hanya sementara memang akan terasa asing. Hal ini yang kerap membuat pasien merasa bingung dan khawatir. Belum lagi dengan pola perilaku, bahasa yang tidak dipahami, lingkungan, hingga jenis makanan dan minuman yang berbeda bukan tidak mungkin akan membuat Anda merasa tidak nyaman. Inilah yang kerap membuat pasien menjadi stres dan memberikan dampak terhadap hasil pengobatan yang tengah dijalani.
(tdy)