Boyband BTS Sumbang Rp52,6 Triliun ke Perekonomian Korsel

Rabu, 19 Desember 2018 - 08:03 WIB
Boyband BTS Sumbang Rp52,6 Triliun ke Perekonomian Korsel
Boyband BTS Sumbang Rp52,6 Triliun ke Perekonomian Korsel
A A A
SEOUL - Soft diplomacy Pemerintah Korea Selatan (Korsel) melalui budaya pop berbuah manis. Boyband BTS berhasil menyumbangkan sekitar 4,1 triliun won (Rp52,6 triliun, kurs Rp12,8 perwon) pertahun terhadap perekonomian Korsel.

Angka itu setara dengan total penjualan gabungan tahunan 26 perusahaan kelas menengah di negara itu. Ikhwal kontribusi BTS tersebut diungkapkan Hyundai Research Institute (HRI) yang dirilis baru-baru ini.

Menurut riset lembaga tersebut, satu dari 13 wisatawan mancanagera (wisman) yang berkunjung ke Korsel pada 2017 adalah penggemar BTS. Mereka datang berkelompok dari berbagai negara untuk menonton konser boyband bentukan Big Hit Entertainment itu.

“Sebanyak 800.000 turis asing atau 7% dari total 10,4 juta wisman diyakini memilih Kor sel sebagai destinasi wisata karena BTS,” ungkap HRI, dikutip channelnewsasia.com. Selain itu, BTS mendorong nilai ekspor Korsel sebesar USD 1,1 miliar atau 1,7% dari total ekspor USD65,2 miliar untuk pakaian, kosmetik, hingga makanan.

HRI memprediksi dampak ekonomi yang ditimbulkan dapat mencapai 41,8 triliun won (Rp536,5 triliun) dalam 10 tahun ke depan jika BTS mampu menjaga prestasi, citra, pamor, dan popularitas. Saat ini, reputasi BTS memang sedang naik. Boyband beranggotakan tujuh orang itu memuncaki tangga nada album Amerika Serikat (AS).

“BTS membantu meningkat kan citra merek dan merupakan salah satu asset ekonomi paling berharga di Korsel,” ungkap HRI.

Atas popularitas global itu, BTS terpilih menjadi duta pariwisata Seoul pada 2017 dan brand ambassador internasional Hyundai Motor pada awal tahun ini, juga puluhan asosiasi lainnya dari seluruh dunia.

Pemerintah Korsel juga optimistis dan mendukung penuh BTS. Menteri Kebudayaan Olah raga dan Pariwisata Korsel Do Jong-hwan mengatakan, po pularitas BTS lebih besar dibanding PSY.

Sebelumnya, dia yakin rekor dampak ekonomi satu triliun won yang dicatat PSY dapat dilampaui BTS dengan mudah pada tahun ini. Tapi, Jong-hwan mengatakan pemerintah Korsel masih perlu meningkatkan dukungan terhadap talenta-talenta muda lokal.

“Saat BTS memuncaki ranking Billboard, negara tidak melakukan apapun. Pemerintah perlu memupuk dan membantu para seniman berbakat dan kreatif di negeri ini (Korsel),” tandas Jong-Hwan.

BTS mengawali karier mereka pada 2013 melalui single lagu No More Dream. Sebagai pendatang baru di kancah musik K-Pop, boyband yang juga dikenal dengan sebutan Bangtan Boys itu tidak banyak menarik perhatian dibanding senior-seniornya. Bagaimanapun, pamor mereka meroket setelah merilis album Love Yourself: Tear.

BTS kemudian menjadi musisi pertama Korsel dan musisi pertama non-Inggris dalam 12 tahun terakhir yang memuncaki Billboard 200 AS.

Presiden Korsel Moon Jae-in juga memuji BTS dan penggemarnya karena membantu meningkatkan citra Korsel, juga mendorong pertumbuhan perekonomian nasional yang sedang lesu.

“Selamat untuk BTS. Saya mendukung impian BTS yang ingin memuncaki Billboard Hot 100, meraih penghargaan Grammy, tur konser ke berbagai negara, dan menjadi artis paling berpengaruh di dunia,” kata Jaein, dilansir nextshark.com.

Direktur Jenderal Pariwisata Korsel Kim Gwang-soo, mengatakan K-pop dan K-drama telah memberikan keuntungan yang besar terhadap kepentingan nasional sehingga pemerintah selayaknya memberikan dukungan penuh. Mereka tidak hanya membantu meningkatkan ekonomi, tapi juga memperkenalkan adat istiadat lokal.

“Saya pikir K-pop berkontribusi besar karena mempromosikan tradisi unik masyarakat Korsel terhadap dunia,” kata Gwang-soo, dikutip metro.co.uk. “Sekalipun konser yang digelar berskala kecil, dampak ekonomi yang ditimbulkan tetap substansial, mulai dari adanya perluasan lapangan kerja hingga belanja wisman,” tambahnya.

K-pop, baik pop, hip hop, elektronik, atau campuran ketiganya, telah menjadi kekuatan diplomatik dan ekonomi Korsel sejak lebih dari dua dekade silam.

Profesor Keith Howard dari Universitas London yang meneliti K-pop mengatakan, Korsel meraih keuntungan besar bukan hanya dari penjualan lagu, tapi juga penjualan produk.

Lembaga pemerintah Korsel meng estimasikan K-pop menyumbangkan lebih dari USD11 miliar terhadap ekonomi Korsel pada 2014. Sejak awal 1999, Kpop menjadi salah satu fenomena budaya terbesar yang menerpa Asia. Dampaknya nyata, yakni berkontribusi sebesar 0,2% terhadap PDB Korsel pada 2004 atau sekitar USD11,6 miliar.

BTS menjadi salah satu alat diplomatik terkuat Korsel, terutama setelah BTS berhasil menembus pasar AS. Selain menyingkirkan Justin Bieber dalam Top Social Artist pada Mei, BTS juga menjadi K-pop pertama yang memuncaki tangga nada iTunes pada November.

Mereka lalu mencatat rekor terbanyak di retweet di Twitter. Kesuksesan BTS tidak terlepas dari kegigihan pemasaran dan tegur sapa di media sosial. Mereka berhasil menjaga hubungan dengan penggemar dari seluruh dunia yang dikenal dengan nama ARMY. (Muh Shamil)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5705 seconds (0.1#10.140)