Mengenang Robby Tumewu yang Populer lewat Lenong Rumpi
A
A
A
JAKARTA - Di era 1990-an nama Robby Tumewu cukup populer. Namanya dikenal lewat sitcom Lenong Rumpi yang tayang di RCTI sejak Desember 1989 hingga Agustus 1993.
Namun, sebelum dikenal sebagai pemain sinetron dan film, artis kelahiran Bandung, Jawa Barat, 4 Desember 1953 ini merupakan seorang desainer yang sukses dengan karyanya yang unik dan funky. Maklum, sejak kecil dia pandai menggambar dan suka membuat sketsa busana.
Tidak itu saja, bakat seninya juga sudah terlihat sejak kecil dengan suka menyanyi dan main drama. Padahal keluarganya bukan dari keluarga seni. Ayahnya pensiunan karyawan di pabrik senjata Pindad, Bandung dan ibunya guru bahasa Jerman.
Bahkah, langkahnya di dunia hiburan Indonesia ini sempat mendapat tentangan dari ibunya, Emmy Tumewu. Orangtuanya itu lebih menginginkan Robby meniti karier di bidang perhotelan yang menjanjikan dan berpenghasilan besar.
Sebagai anak, Robby mengikuti keinginan orangtuanya dengan kuliah di perhotelan dan sempat bekerja sebagai trainee di Hyaat Hotel Ambassador pada 1974. Namun, keinginan untuk menjadi desainer begitu kuat. Dia pun mendirikan kelompok Aranea bersama teman-temannya dan mengadakan fashion show.
Kerja keras dan kegigihannya itu membuat Robby dikenal sebagai seorang perancang busana yang sukses dan mendapat kepercayaan dan kehormatan menjadi wakil Indonesia dalam berbagai event dan peragaan busana di mancanegara.
Sementara, keterlibatan Robby di dunia seni peran bermula dari Teater Koma pimpinan N. Riantiarno. Pada satu pementasan, dia bermain dalam peran tambahan. Kesempatan datang saat Harry 'Bo'im' de Fretes mengajak bergabung dengan Lenong Rumpi pada 1990.
Setelah itu, Robby sering kali membintangi serial yang bertema komedi seperti Keluarga Van Danoe, Flamboyan 108, Cepot dan Copet Kepepet, dan Oke-Oke Bos. Tak hanya sinetron, Robby juga turut membintangi beberapa film, antara lain Ca Bau Kan (2002) berperan sebagai Tio Bun Yak, musuh Tan Peng Liang yang diperankan oleh Ferry Salim. Pada tahun 2005, Robby turut membintangi Gie (2005).
Namun, sebelum dikenal sebagai pemain sinetron dan film, artis kelahiran Bandung, Jawa Barat, 4 Desember 1953 ini merupakan seorang desainer yang sukses dengan karyanya yang unik dan funky. Maklum, sejak kecil dia pandai menggambar dan suka membuat sketsa busana.
Tidak itu saja, bakat seninya juga sudah terlihat sejak kecil dengan suka menyanyi dan main drama. Padahal keluarganya bukan dari keluarga seni. Ayahnya pensiunan karyawan di pabrik senjata Pindad, Bandung dan ibunya guru bahasa Jerman.
Bahkah, langkahnya di dunia hiburan Indonesia ini sempat mendapat tentangan dari ibunya, Emmy Tumewu. Orangtuanya itu lebih menginginkan Robby meniti karier di bidang perhotelan yang menjanjikan dan berpenghasilan besar.
Sebagai anak, Robby mengikuti keinginan orangtuanya dengan kuliah di perhotelan dan sempat bekerja sebagai trainee di Hyaat Hotel Ambassador pada 1974. Namun, keinginan untuk menjadi desainer begitu kuat. Dia pun mendirikan kelompok Aranea bersama teman-temannya dan mengadakan fashion show.
Kerja keras dan kegigihannya itu membuat Robby dikenal sebagai seorang perancang busana yang sukses dan mendapat kepercayaan dan kehormatan menjadi wakil Indonesia dalam berbagai event dan peragaan busana di mancanegara.
Sementara, keterlibatan Robby di dunia seni peran bermula dari Teater Koma pimpinan N. Riantiarno. Pada satu pementasan, dia bermain dalam peran tambahan. Kesempatan datang saat Harry 'Bo'im' de Fretes mengajak bergabung dengan Lenong Rumpi pada 1990.
Setelah itu, Robby sering kali membintangi serial yang bertema komedi seperti Keluarga Van Danoe, Flamboyan 108, Cepot dan Copet Kepepet, dan Oke-Oke Bos. Tak hanya sinetron, Robby juga turut membintangi beberapa film, antara lain Ca Bau Kan (2002) berperan sebagai Tio Bun Yak, musuh Tan Peng Liang yang diperankan oleh Ferry Salim. Pada tahun 2005, Robby turut membintangi Gie (2005).
(tdy)