DC Tinggalkan Pendekatan Film Marvel, DCEU Justice League Tamat?
A
A
A
JAKARTA - Kesuksesan Disney bersama Marvel Studios dengan film-film Marvel Cinematic Universe mereka selama 10 tahun terakhir membuat pesaing berat mereka, Warner Bros. bersama DC Entertainment kalang kabut. Meski sempat merajai perfilman superhero sebelum era Iron Man pada 2008, Warner Bros. dan DC sempat mengikuti pendekatan yang dilakukan Marvel dengan harapan mendapatkan kesuksesan yang sama.
Namun, nasib Warner Bros. dengan film DC mereka sangat berbeda. Tampil dengan baik di box office, tapi film mereka mendapatkan penilaian negatif dari para kritikus. Film-film ‘besar’ mereka, seperti Justice League, Batman v Superman dan Suicide Squad harus puas mendapatkan caci maki karena dinilai kurang memuaskan. Sampai Wonder Woman dan Aquaman datang.
Kedua film ini tak hanya tampil baik di box office, tapi juga mendapatkan penilaian yang baik dari para kritikus. Aquaman yang disutradarai James Wan dan dirilis tahun lalu bahkan menjadi film DC yang langsung meraup USD1 miliar. Angka ini hanya tersaingi oleh The Hobbit: An Unexpected Journey yang dirilis 5 tahun yang lalu. Aquaman juga menjadi film DC terlaris dengan hanya kalah dari The Dark Knight Rises yang disutradarai Christopher Nolan.
Keberhasilan Aquaman dan perubahan dalam tubuh tim kreatif dan eksekutif di Warner Bros. akhirnya membuka jalan bagi arah film-film DC di masa depan. Chairman Warner Bros. Pictures Group Toby Emmerich bahkan mengatakan, mereka tidak akan mengejar pendekatan yang dilakukan Marvel Studios lagi.
“Kami semua merasa seperti kami berada di pojokan sekarang. Kami akan bermain dengan buku DC, yang sangat berbeda dengan buku Marvel. Kami mengurangi fokus pada semesta yang sama. Kami membuat satu film di satu waktu. Tiap film punya persamaan dan entitas sendiri. Kalau kalian harus mengatakan satu hal tentang kami, itu selalu tentang para sutradaranya,” ungkap Toby seperti dikutip ComicBook.com.
Komentar ini sepertinya menegaskan bahwa DCEU atau DC Extended Universe yang dimunculkan Zack Snyder—sutradara Man of Steel, Batman v Superman dan Justice League (sebelum digantikan Joss Whedon)—untuk menandingi besarnya MCU-nya Marvel. Namun, sejumlah rumir mengatakan, para eksekutif Warner Bros. sangat mengintervensi rencana Zack. Diketahui bahwa sebelum Man of Steel, Zack ingin Superman-nya bukan menjadi bagian semesta bersama dan terpisah dari film Justice League apa pun—sama seperti trilogy Dark Knight-nya Christopher Nolan. Para eksekutif ini juga sangat campur tangan pada film Suicide Squad yang dibesut David Ayer.
Jadi, menurut Toby—yang menjadi chairman WB tahun lalu, WB tidak akan lagi bersaing dengan Marvel—yang dituding mengacaukan film-film Zack, tapi akan membiarkan para sutradara mereka tampil cemerlang—seperti James Wan (Aquaman) dan Patty Jenkins (Wonder Woman). Film DC yang akan dirilis adalah Shazam!, Bird of Prey, The Batman dan Joker. Semua film ini tidak dibangun dalam semesta yang sama atau bahkan terkait.
Toby juga mengatakan, dominasi Disney di box office tahun ini tidak akan bisa dihindari dengan masuknya Fox ke studio tersebut. Toby menegaskan, Warner Bros. tidak akan berusaha mengejar itu dan mengklarifikasi proyek apa saya yang menjadi fokus mereka di masa depan.
“Kami sangat fokus pada DC, pada animasi dan pada film yang berkontribusi pada obrolan sosial,” ujar Toby merujuk pada film yang hit pada 2018 seperti Crazy Rich Asians dan A Star Is Born.
Namun, nasib Warner Bros. dengan film DC mereka sangat berbeda. Tampil dengan baik di box office, tapi film mereka mendapatkan penilaian negatif dari para kritikus. Film-film ‘besar’ mereka, seperti Justice League, Batman v Superman dan Suicide Squad harus puas mendapatkan caci maki karena dinilai kurang memuaskan. Sampai Wonder Woman dan Aquaman datang.
Kedua film ini tak hanya tampil baik di box office, tapi juga mendapatkan penilaian yang baik dari para kritikus. Aquaman yang disutradarai James Wan dan dirilis tahun lalu bahkan menjadi film DC yang langsung meraup USD1 miliar. Angka ini hanya tersaingi oleh The Hobbit: An Unexpected Journey yang dirilis 5 tahun yang lalu. Aquaman juga menjadi film DC terlaris dengan hanya kalah dari The Dark Knight Rises yang disutradarai Christopher Nolan.
Keberhasilan Aquaman dan perubahan dalam tubuh tim kreatif dan eksekutif di Warner Bros. akhirnya membuka jalan bagi arah film-film DC di masa depan. Chairman Warner Bros. Pictures Group Toby Emmerich bahkan mengatakan, mereka tidak akan mengejar pendekatan yang dilakukan Marvel Studios lagi.
“Kami semua merasa seperti kami berada di pojokan sekarang. Kami akan bermain dengan buku DC, yang sangat berbeda dengan buku Marvel. Kami mengurangi fokus pada semesta yang sama. Kami membuat satu film di satu waktu. Tiap film punya persamaan dan entitas sendiri. Kalau kalian harus mengatakan satu hal tentang kami, itu selalu tentang para sutradaranya,” ungkap Toby seperti dikutip ComicBook.com.
Komentar ini sepertinya menegaskan bahwa DCEU atau DC Extended Universe yang dimunculkan Zack Snyder—sutradara Man of Steel, Batman v Superman dan Justice League (sebelum digantikan Joss Whedon)—untuk menandingi besarnya MCU-nya Marvel. Namun, sejumlah rumir mengatakan, para eksekutif Warner Bros. sangat mengintervensi rencana Zack. Diketahui bahwa sebelum Man of Steel, Zack ingin Superman-nya bukan menjadi bagian semesta bersama dan terpisah dari film Justice League apa pun—sama seperti trilogy Dark Knight-nya Christopher Nolan. Para eksekutif ini juga sangat campur tangan pada film Suicide Squad yang dibesut David Ayer.
Jadi, menurut Toby—yang menjadi chairman WB tahun lalu, WB tidak akan lagi bersaing dengan Marvel—yang dituding mengacaukan film-film Zack, tapi akan membiarkan para sutradara mereka tampil cemerlang—seperti James Wan (Aquaman) dan Patty Jenkins (Wonder Woman). Film DC yang akan dirilis adalah Shazam!, Bird of Prey, The Batman dan Joker. Semua film ini tidak dibangun dalam semesta yang sama atau bahkan terkait.
Toby juga mengatakan, dominasi Disney di box office tahun ini tidak akan bisa dihindari dengan masuknya Fox ke studio tersebut. Toby menegaskan, Warner Bros. tidak akan berusaha mengejar itu dan mengklarifikasi proyek apa saya yang menjadi fokus mereka di masa depan.
“Kami sangat fokus pada DC, pada animasi dan pada film yang berkontribusi pada obrolan sosial,” ujar Toby merujuk pada film yang hit pada 2018 seperti Crazy Rich Asians dan A Star Is Born.
(alv)