Masuki Tahun Kelima, GAC 2019 Hadirkan Bidang Kuliner

Kamis, 24 Januari 2019 - 03:50 WIB
Masuki Tahun Kelima, GAC 2019 Hadirkan Bidang Kuliner
Masuki Tahun Kelima, GAC 2019 Hadirkan Bidang Kuliner
A A A
JAKARTA - Salah satu mentor Go Ahead Challenge (GAC) 2019, William Gozali mengungkapkan bahwa prinsip utama dalam bidang kuliner itu ukuran berhasil atau tidaknya dapat dilihat dengan pada apa yang dibuat atau disajikan itu laku.

Bidang kuliner sendiri untuk kali pertama masuk dalam kompetisi kreatif yang sudah memasuki tahun kelima tersebut. Kali ini, sudah terpilih 18 finalis yang akan memantapkan skill mereka dengan menggali langsung dari delapan kurator ahli pada bidang musik, visual art, fotografi, dan kuliner secara intensif selama 20-26 Januari 2019. Dan karya kreatif terbaik mereka akan diumumkan dalam acara Artwarding Night di Queenshead Kemang, Jakarta pada 26 Januari.

William Gozali berharap, selesai dari kompetisi GAC 2019, karya dan produk para finalis harus bisa dinikmati orang, entah itu diawali dengan membuat preorder (PO) dulu, e-commerce atau menjual di bazar.

"Dari situ evaluasi sendiri produknya akan dikembangkan ke arah mana, minimal dia sudah ada modal dilakukan sekarang, sehingga peranku di sini mempersiapkan mereka di dunia nyata untuk memproduksi produk yang ingin mereka buat," ungkap William Gozali kepada SINDOnews di kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan, beberapa hari lalu.

Pernah memenangkan ajang pencarian bakat dalam bidang kuliner "Masterchef Indonesia seasons 3", William terbilang banyak menimba ilmu tentang kuliner dari acara tersebut. Dia pun bisa membagi pengalamannya dalam dunia kuliner di Indonesia.

"Untuk teknis masterchef-nya enggak ada di sini, karena kita memang punya keterbatasan waktu untuk realisasikan project ini dalam seminggu. Cuma untuk pilar kuliner selama 6 hari ini bisa dibilang sudah lebih dari cukup yang diberikan kepada semua finalis," sebut chef yang memiliki cukup banyak tato di tubuhnya itu.

Hadirnya sesi mentoring melalui Creative Academy dalam GAC tahun ini menjadikan proses pembelajaran tidak hanya dilakukan oleh finalis, tetapi juga sang kurator. "Tentunya tidak sabar untuk berdiskusi lebih jauh dengan mereka yang memiliki berbagai latar belakang dalam berkarya," ujar William.

"Seluruh finalis yang berani menantang diri untuk menggali potensi lebih jauh melalui kompetisi besar seperti Go Ahead Challenge patut kita apresiasi untuk memberikan ruang bagi anak-anak muda yang ingin mewujudkan ide kreatif mereka dalam sebuah project," paparnya.

Sementara itu, salah satu finalis asal Jambi yang berani menggabungkan unsur kuliner dan visual art, Ali Tasmin, mengungkapkan antusiasmenya dalam mengikuti Creative Academy dan bersaing untuk menjadi juara GAC di malam GAC 2019 Artwarding pada 26 Januari 2019.

"Go Ahead Challenge memberikan saya kesempatan besar untuk menggali berbagai passion lebih dalam lagi. Saya memang telah menekuni bidang visual art sejak lama dan kebetulan saya sangat suka memasak. Sebelumnya saya memiliki keraguan untuk dapat mengembangkan passion saya di bidang kuliner, apalagi berkesempatan untuk menggabungkan kecintaan saya terhadap visual art dan kuliner," jelas Ali tasmin.

Melalui ajang GAC ini, Ali mampu menggali kedua passion tersebut dan menjawab keraguan yang selama ini ada di benaknya, serta mengubahnya menjadi sebuah bukti nyata melalui karya. Ali pun akan menyajikan menu makanan yang dia beri tema "Cyber Food".
(nug)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7177 seconds (0.1#10.140)