Dipha Barus Bertekad Dengungkan Musik Indonesia ke Dunia Internasional
A
A
A
JAKARTA - Disc Jockey (DJ) muda Dipha Barus menambah catatan kolaborasinya dengan musisi papan atas dalam dan luar negeri. Sebelumnya, dia sukses berkolaborasi dengan Raisa dalam "My Kind of Crazy" dan "Mine".
Kemudian, melakukan kolaborasi apik dengan Charli XCX dan Troye Sivan dalam mendaur ulang lagu "1999". Kini, DJ berdarah suku Karo itu pun akan kembali menggandeng musisi dari luar negeri. Dipha ingin memperdengarkan musik Indonesia hingga ke kancah internasional.
Kendati demikian, Dipha masih merahasiakan siapa musisi terbaru yang akan berkolaborasi dengannya. "Ada proyek baru kemarin, baru ada kerja sama dengan label luar Charli XCX sama Troye Sivan, next-nya juga ada kerja sama dengan musisi luar yang sayangnya masih belum bisa gue share," kata dia saat ditemui SINDO di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (7/2) malam..
"Pokoknya gimana caranya kita bawa negara Indonesia musiknya bisa kedengeran di dunia luar tanpa drama," imbuh DJ bernama lengkap Dipha Kresna Aditya Barus.
Datangnya peluang berkolaborasi dengan musisi dunia itu berawal saat pihak mendengar musik Dipha yang sudah bertengger di tangga lagu luar negeri. "Gua juga enggak tahu kenapa tiba-tiba karya gua ada di playlist luar, terus ada di radio chart di Spanyol. Terus nomor satu lama banget beberapa bulan di Spanyol dan habis itu ya dari situ ya udah akhirnya kerja sama," jelasnya.
Bagi Dipha, kolaborasi dengan musisi internasional adalah salah satu caranya untuk memperkenalkan Indonesia ke khalayak dunia. Dia tengah menjalin kerjasama dengan sebuah label rekaman di Amerika Serikat. Pada proyek musiknya itu, Dipha membawa unsur musik Indonesia di dalamnya.
Menariknya, pria yang menamatkan studi desain grafis di Limkokwing University, Malaysia ini akan menyuguhkan sentuhan musik Bali dalam proyek terbaru bersama musisi luar yang masih dirahasiakannya itu.
"Drum Bali lagi. Kemarin (proyek sebelumnya) kan cuma kayak gamelan rindik, tapi gue baru nemuin kayak variasi rythm percussion dari Bali," ucap Dipha, yang berencana meluncurkan karya barunya Maret mendatang.
Dipha mengaku mendapatkan inspirasi dari arak-arakan yang tidak sengaja dia temui ketika berada di Bali beberapa waktu lalu. "Sebenarnya gue enggak sengaja sih kemarin meditasi, yoga, terus gue lihat arak-arakan di Ubud, terus gue ke-hook aja sama arak-arakan itu," kata Dipha.
"Pertama, gue rekam doang di voice note karena enggak ada kemampuan untuk mengingat, terus gue ngulik di rumah," lanjut DJ kelahiran Jakarta, 4 Januari 1986.
Kemudian, melakukan kolaborasi apik dengan Charli XCX dan Troye Sivan dalam mendaur ulang lagu "1999". Kini, DJ berdarah suku Karo itu pun akan kembali menggandeng musisi dari luar negeri. Dipha ingin memperdengarkan musik Indonesia hingga ke kancah internasional.
Kendati demikian, Dipha masih merahasiakan siapa musisi terbaru yang akan berkolaborasi dengannya. "Ada proyek baru kemarin, baru ada kerja sama dengan label luar Charli XCX sama Troye Sivan, next-nya juga ada kerja sama dengan musisi luar yang sayangnya masih belum bisa gue share," kata dia saat ditemui SINDO di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (7/2) malam..
"Pokoknya gimana caranya kita bawa negara Indonesia musiknya bisa kedengeran di dunia luar tanpa drama," imbuh DJ bernama lengkap Dipha Kresna Aditya Barus.
Datangnya peluang berkolaborasi dengan musisi dunia itu berawal saat pihak mendengar musik Dipha yang sudah bertengger di tangga lagu luar negeri. "Gua juga enggak tahu kenapa tiba-tiba karya gua ada di playlist luar, terus ada di radio chart di Spanyol. Terus nomor satu lama banget beberapa bulan di Spanyol dan habis itu ya dari situ ya udah akhirnya kerja sama," jelasnya.
Bagi Dipha, kolaborasi dengan musisi internasional adalah salah satu caranya untuk memperkenalkan Indonesia ke khalayak dunia. Dia tengah menjalin kerjasama dengan sebuah label rekaman di Amerika Serikat. Pada proyek musiknya itu, Dipha membawa unsur musik Indonesia di dalamnya.
Menariknya, pria yang menamatkan studi desain grafis di Limkokwing University, Malaysia ini akan menyuguhkan sentuhan musik Bali dalam proyek terbaru bersama musisi luar yang masih dirahasiakannya itu.
"Drum Bali lagi. Kemarin (proyek sebelumnya) kan cuma kayak gamelan rindik, tapi gue baru nemuin kayak variasi rythm percussion dari Bali," ucap Dipha, yang berencana meluncurkan karya barunya Maret mendatang.
Dipha mengaku mendapatkan inspirasi dari arak-arakan yang tidak sengaja dia temui ketika berada di Bali beberapa waktu lalu. "Sebenarnya gue enggak sengaja sih kemarin meditasi, yoga, terus gue lihat arak-arakan di Ubud, terus gue ke-hook aja sama arak-arakan itu," kata Dipha.
"Pertama, gue rekam doang di voice note karena enggak ada kemampuan untuk mengingat, terus gue ngulik di rumah," lanjut DJ kelahiran Jakarta, 4 Januari 1986.
(nug)