Katie Elizabeth Bangkit dan Bersinar Setelah Disiram Air Keras
A
A
A
INSIDEN disiram air keras yang menimpa model Katie Elizabeth Piper tidak membuat dia jatuh terpuruk. Setelah menjalani ratusan kali operasi pemulihan dan usaha mengatasi depresi, Katie kini bertransformasi menjadi bintang televisi.
Peristiwa mengerikan itu terjadi pada suatu sore di Golders Green Road, London, Maret 2008. Kala itu, usia Katie baru 24 tahun. Saat tengah berjalan di trotoar, dia didekati seorang preman yang belakangan diketahui bernama Stefan Sylvestre. Katie saat itu menyangka Stefan adalah pengemis yang ingin meminta uang.
Saat berusaha mengambil uang di dompetnya, tiba-tiba Stefan langsung menyiram air asam ke wajah Katie. Peristiwa itu sempat terekam CCTV. Adalah Danny Lynch, mantan kekasih Katie, yang menyuruh Stefan melakukan aksi keji itu. Danny adalah penggemar olahraga martial arts dan sering melihat Katie sebagai gadis pembawa papan dalam pertandingan olahraga tersebut.
Selain itu, saat itu Katie dikenal sebagai model majalah, runner-up kontes kecantikan Miss Winchester 2006, dan presenter beberapa program televisi digital. Katie dan Danny berkenalan di Facebook, berhubungan dekat selama dua minggu, hingga akhirnya Danny membawanya ke sebuah kamar hotel, lantas memukuli, memerkosa, dan mengancam akan membunuh Katie jika dia melaporkan kejadian itu kepada siapa pun. Dua hari kemudian, peristiwa penyiraman itu pun terjadi.
Dikutip Express, pada 2009 Danny dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dengan hukuman minimum 16 tahun karena memerkosa dan memerintahkan serangan penyiraman. Sedangkan, Stefan dipenjara minimum enam tahun dan dilaporkan bebas pada Oktober tahun lalu.
Lalu, bagaimana dengan Katie? Akibat peristiwa itu, wajahnya rusak parah. Begitu juga sebagian area leher, dada, dan tangannya. Mata kirinya juga menjadi buta. Katie yang harus menunggu satu jam sebelum akhirnya dibawa ambulans ke rumah sakit bahkan harus dibuat koma selama 12 hari demi menjalani prosedur cangkok kulit.
Dia juga harus memakai masker wajah plastik hingga 23 jam sehari. Total hingga saat ini Katie telah menjalani 250 kali operasi untuk meningkatkan fungsi fisiknya, termasuk operasi untuk membantu bernapas melalui hidungnya dan terapi psikologis selama berjam-jam untuk menangani trauma serangan.
Melalui buku autobiografinya yang laris, Beautiful, yang diterbitkan pada 2011, Katie menceritakan perjuangannya menjadi korban siraman air keras dan melewati proses pengobatan dengan luka bakar parah. Dikutip Heart, banyak yang berpendapat bahwa Katie mengalami nasib yang lebih buruk daripada kematian.
Namun, dia tidak ingin larut dalam kisah hidupnya yang tragis itu. Dia kembali beraktivitas, menjalin hubungan baru, hingga akhirnya menikah dengan Richard James Sutton pada 2015. Saat ini keduanya sudah dianugerahi dua putri.
Punya Banyak Program Acara
Kini Katie telah mendapatkan kembali hidupnya. Profesi sebagai presenter televisi, penulis, model, dan filantrop pun disandangnya. Dalam tiap penampilannya, dia selalu membawa pesan khusus tentang kehidupan dan kepercayaan diri yang baru. Hanya selang setahun setelah peristiwa penyiraman itu, dia telah meluncurkan Katie Piper Foundation untuk mengampanyekan bantuan spesialis bagi korban luka bakar.
Katie juga merilis serangkaian buku motivasi diri berjudul Things Get Better, Start Your Day with Katie, From Mother to Daughter, lalu autobiografi kedua Beautiful Ever After, juga Confidence: the Secret yang dirilis pada 2016. Dia juga memiliki kolom reguler di majalah mingguan. Katie juga tampil dalam acara Famous and Fighting Crime di Channel 4 yang mengudara pada 11 Februari lalu. Dia berperan menjadi sosok polisi di acara ini.
“Semoga saya cukup bugar, tidak hanya secara fisik, tetapi juga secara psikologis,” ucapnya, dikutip Express. Selama pertunjukan, Katie menjalani pelatihan cukup keras. Katie pun sempat mogok latihan karena dia tidak menyukai lingkungan yang menakutkan. “Saya merasa terintimidasi dan takut dengan kekerasan,” ujarnya.
Namun, dia tidak menyerah. Dikutip The Sun, Katie juga terlibat dalam program lain, seperti This Morning, Loose Women, Bodyshockers, dan Never Seen a Doctor di Channel 4. Acara serial televisi Bodyshockers mengisahkan tentang anggota masyarakat yang akan menjalani prosedur pengubahan tubuh dan mereka yang menyesali prosedur yang telah dilakukan.
Baru-baru ini, dia juga tampil dalam seri Strictly Come Dancing, acara dansa tahunan di televisi Inggris. Katie memang tidak pernah menyerah. Setelah satu dekade terlewati setelah peristiwa penyiraman itu, dia kerap mem-posting perjalanan hidupnya melalui serangkaian foto selama bertahun-tahun di media sosial (medsos).
Para pengikut medsosnya pun terkesan dengan sifat positif Katie dalam memandang hidup. “Waktu berlalu, pola pikir berubah, tantangan baru muncul, tetapi saya selalu bersyukur atas kehidupan,” tulisnya.
Peristiwa mengerikan itu terjadi pada suatu sore di Golders Green Road, London, Maret 2008. Kala itu, usia Katie baru 24 tahun. Saat tengah berjalan di trotoar, dia didekati seorang preman yang belakangan diketahui bernama Stefan Sylvestre. Katie saat itu menyangka Stefan adalah pengemis yang ingin meminta uang.
Saat berusaha mengambil uang di dompetnya, tiba-tiba Stefan langsung menyiram air asam ke wajah Katie. Peristiwa itu sempat terekam CCTV. Adalah Danny Lynch, mantan kekasih Katie, yang menyuruh Stefan melakukan aksi keji itu. Danny adalah penggemar olahraga martial arts dan sering melihat Katie sebagai gadis pembawa papan dalam pertandingan olahraga tersebut.
Selain itu, saat itu Katie dikenal sebagai model majalah, runner-up kontes kecantikan Miss Winchester 2006, dan presenter beberapa program televisi digital. Katie dan Danny berkenalan di Facebook, berhubungan dekat selama dua minggu, hingga akhirnya Danny membawanya ke sebuah kamar hotel, lantas memukuli, memerkosa, dan mengancam akan membunuh Katie jika dia melaporkan kejadian itu kepada siapa pun. Dua hari kemudian, peristiwa penyiraman itu pun terjadi.
Dikutip Express, pada 2009 Danny dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dengan hukuman minimum 16 tahun karena memerkosa dan memerintahkan serangan penyiraman. Sedangkan, Stefan dipenjara minimum enam tahun dan dilaporkan bebas pada Oktober tahun lalu.
Lalu, bagaimana dengan Katie? Akibat peristiwa itu, wajahnya rusak parah. Begitu juga sebagian area leher, dada, dan tangannya. Mata kirinya juga menjadi buta. Katie yang harus menunggu satu jam sebelum akhirnya dibawa ambulans ke rumah sakit bahkan harus dibuat koma selama 12 hari demi menjalani prosedur cangkok kulit.
Dia juga harus memakai masker wajah plastik hingga 23 jam sehari. Total hingga saat ini Katie telah menjalani 250 kali operasi untuk meningkatkan fungsi fisiknya, termasuk operasi untuk membantu bernapas melalui hidungnya dan terapi psikologis selama berjam-jam untuk menangani trauma serangan.
Melalui buku autobiografinya yang laris, Beautiful, yang diterbitkan pada 2011, Katie menceritakan perjuangannya menjadi korban siraman air keras dan melewati proses pengobatan dengan luka bakar parah. Dikutip Heart, banyak yang berpendapat bahwa Katie mengalami nasib yang lebih buruk daripada kematian.
Namun, dia tidak ingin larut dalam kisah hidupnya yang tragis itu. Dia kembali beraktivitas, menjalin hubungan baru, hingga akhirnya menikah dengan Richard James Sutton pada 2015. Saat ini keduanya sudah dianugerahi dua putri.
Punya Banyak Program Acara
Kini Katie telah mendapatkan kembali hidupnya. Profesi sebagai presenter televisi, penulis, model, dan filantrop pun disandangnya. Dalam tiap penampilannya, dia selalu membawa pesan khusus tentang kehidupan dan kepercayaan diri yang baru. Hanya selang setahun setelah peristiwa penyiraman itu, dia telah meluncurkan Katie Piper Foundation untuk mengampanyekan bantuan spesialis bagi korban luka bakar.
Katie juga merilis serangkaian buku motivasi diri berjudul Things Get Better, Start Your Day with Katie, From Mother to Daughter, lalu autobiografi kedua Beautiful Ever After, juga Confidence: the Secret yang dirilis pada 2016. Dia juga memiliki kolom reguler di majalah mingguan. Katie juga tampil dalam acara Famous and Fighting Crime di Channel 4 yang mengudara pada 11 Februari lalu. Dia berperan menjadi sosok polisi di acara ini.
“Semoga saya cukup bugar, tidak hanya secara fisik, tetapi juga secara psikologis,” ucapnya, dikutip Express. Selama pertunjukan, Katie menjalani pelatihan cukup keras. Katie pun sempat mogok latihan karena dia tidak menyukai lingkungan yang menakutkan. “Saya merasa terintimidasi dan takut dengan kekerasan,” ujarnya.
Namun, dia tidak menyerah. Dikutip The Sun, Katie juga terlibat dalam program lain, seperti This Morning, Loose Women, Bodyshockers, dan Never Seen a Doctor di Channel 4. Acara serial televisi Bodyshockers mengisahkan tentang anggota masyarakat yang akan menjalani prosedur pengubahan tubuh dan mereka yang menyesali prosedur yang telah dilakukan.
Baru-baru ini, dia juga tampil dalam seri Strictly Come Dancing, acara dansa tahunan di televisi Inggris. Katie memang tidak pernah menyerah. Setelah satu dekade terlewati setelah peristiwa penyiraman itu, dia kerap mem-posting perjalanan hidupnya melalui serangkaian foto selama bertahun-tahun di media sosial (medsos).
Para pengikut medsosnya pun terkesan dengan sifat positif Katie dalam memandang hidup. “Waktu berlalu, pola pikir berubah, tantangan baru muncul, tetapi saya selalu bersyukur atas kehidupan,” tulisnya.
(don)