Sikat Gigi 2 Kali Sehari Tak 100% Bikin Gigi Sehat dan Bersih
A
A
A
JAKARTA - Menyikat gigi merupakan cara mudah untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut. Namun tahukah Anda, ternyata menggosok gigi dua kali sehari tidak 100% membuat gigi dan mulut terhindar dari kuman penyebab masalah gigi berlubang, gusi meradang dan bau mulut?
"Mulut merupakan bagian dari sistem pencernaan dan menjadi gerbang masuknya berbagai gangguan pencernaan dan penyakit. Bakteri normal yang hidup dalam mulut bila tidak terkendali akan berkembang baik dan menimbulkan gangguan fungsi pengunyahan, infeksi bahkan penyakit dalam gigi, mulut dan gusi," kata Praktisi Kesehatan Gigi, Drg. Yudha Rismanto, Sp.Perio saat acara Ubah Dengan Suara bersama Listerine di DobleTree Hotel, Jakarta, Rabu (20/2/2019).
Tanpa disadari, kuman-kuman yang berada di mulut dapat menimbulkan komplikasi seperti kelainan pada organ vital seperti jantung, ginjal, hati maupun paru. Lebih lanjut Drg. Yudha menjelaskan, sikat gigi sendiri pada dasarnya hanya membersihkan 25% dari mulut sehingga tidak cukup memberikan perlindungan gigi dan mulut secara menyeluruh.
"Masih ada 75% bagian rongga mulut yang sering terabaikan kebersihan dan kesehatannya. Sementara setiap hari kuman ada terus. Kita harus bermain dengan kuman agar tidak menjadi jahat. Caranya? sikat gigi. Kita diajarin sikat gigi tiap dua kali sehari dan sikat gigi cuma bisa menyentuh permukaan yang bisa disentuh jadi harus menggunakan tambahan. Plak sendiri masih terbentuk dan kita membutuhkan tambahan agar kebersihannya 100%," papar dia.
Selain sikat gigi dua hari sekali, Drg. Yudha juga menyarankan untuk berkumur menggunakan mouthwash atau obat kumur setelah menggosok gigi. Sementara, sikat gigi idealnya dilakukan sehabis makan di pagi hari dan sebelum tidur di malam hari.
"Oleh karena itu setelah sikat gigi sehabis makan dan sebelum tidur, kita perlu membersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi dan diakhiri dengan berkumur menggunakan mouthwash. Berkumur atau rinsing dan dibantu dengan flossing dan kuman nggak akan rusak gusi dan gigi dan bau mulut ilang. Kalo pakai berkumur dan flossing akan 100% lebih versus mulutnya," ujar dia.
"Mulut merupakan bagian dari sistem pencernaan dan menjadi gerbang masuknya berbagai gangguan pencernaan dan penyakit. Bakteri normal yang hidup dalam mulut bila tidak terkendali akan berkembang baik dan menimbulkan gangguan fungsi pengunyahan, infeksi bahkan penyakit dalam gigi, mulut dan gusi," kata Praktisi Kesehatan Gigi, Drg. Yudha Rismanto, Sp.Perio saat acara Ubah Dengan Suara bersama Listerine di DobleTree Hotel, Jakarta, Rabu (20/2/2019).
Tanpa disadari, kuman-kuman yang berada di mulut dapat menimbulkan komplikasi seperti kelainan pada organ vital seperti jantung, ginjal, hati maupun paru. Lebih lanjut Drg. Yudha menjelaskan, sikat gigi sendiri pada dasarnya hanya membersihkan 25% dari mulut sehingga tidak cukup memberikan perlindungan gigi dan mulut secara menyeluruh.
"Masih ada 75% bagian rongga mulut yang sering terabaikan kebersihan dan kesehatannya. Sementara setiap hari kuman ada terus. Kita harus bermain dengan kuman agar tidak menjadi jahat. Caranya? sikat gigi. Kita diajarin sikat gigi tiap dua kali sehari dan sikat gigi cuma bisa menyentuh permukaan yang bisa disentuh jadi harus menggunakan tambahan. Plak sendiri masih terbentuk dan kita membutuhkan tambahan agar kebersihannya 100%," papar dia.
Selain sikat gigi dua hari sekali, Drg. Yudha juga menyarankan untuk berkumur menggunakan mouthwash atau obat kumur setelah menggosok gigi. Sementara, sikat gigi idealnya dilakukan sehabis makan di pagi hari dan sebelum tidur di malam hari.
"Oleh karena itu setelah sikat gigi sehabis makan dan sebelum tidur, kita perlu membersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi dan diakhiri dengan berkumur menggunakan mouthwash. Berkumur atau rinsing dan dibantu dengan flossing dan kuman nggak akan rusak gusi dan gigi dan bau mulut ilang. Kalo pakai berkumur dan flossing akan 100% lebih versus mulutnya," ujar dia.
(alv)