Di Sini Tempatnya untuk Nikmati Wine dan Menu Tomahawk
A
A
A
DALAM kuliner, memadukan wine dengan berbagai sajian telah menjadi lifestyle yang cukup populer. Dengan kompleksitas rasa wine dipadu makanan yang tepat, penjelajahan rasa makanan semakin kaya. Bila Anda sedang mencari restoran untuk pairing wine dengan berbagai sajian sambil menikmati makan malam spesial, maka datanglah ke Wine Cellar yang ada di Mal Kelapa Gading 5, Jakarta Utara.
Di sini Anda bisa mengeksplorasi rasa makanan sambil mencoba wine dari berbagai negara termasuk wine lokal dari Indonesia. Sebenarnya apa itu pairing wine ? Kuliner dengan memadukan wine dan makanan memang kebudayaan datang dari luar, namun kultur ini juga masuk ke masyarakat perkotaan.
“Makanan apa pun itu bisa kita pairing dengan wine , bahkan nasi goreng juga. Tapi memang biasanya pairing wine dengan menu daging,” sebut Manda Sicilian, General Manager Wine Cellar kepada KORAN SINDO.
Memperkenalkan kultur budaya minum wine dengan menyantap berbagai hidangan, KORAN SINDO pun berkesempatan menjajal wagyu yang diolah dari sapi Australia, yaitu menu tomahawk sebagai sajian untuk pairing wine kali itu. Wagyu dimasak dengan tingkat kematangan medium rare tampak sejak awal sudah menggugah selera.
Menyantap potongan daging wagyu dengan berat 500 gram atau kurang mungkin sudah menjadi hal yang biasa. Tapi pernahkah merasakan kelezatan potongan wagyu tomahawk dengan berat kurang lebih 1,8 kilogram? Bayangkan sebuah daging asal Australia dengan marble grade 6-7 ada di depan mata yang siap untuk disantap.
Daging wagyu disajikan besertafrench fries, mashed potato, dan roasted potatoes jadi makin lezat dengan pilihan barbeque sauce, mushroom sauce atau creamy pepper sauce. Tidak ketinggalan sayuran dan salad sebagai garnish.
Saat dipotong dengan pisau, dari sela-sela daging kemerahan itu lumer juicy terasa tiap irisannya. Lapisan marbel lemak yang membuat kenikmatan sendiri saat menyantapnya. Benar saja, tekstur daging begitu empuk saat digigit. Semua itu makin lengkap karena daging disajikan dengan segelas wine khas yang dibuat di Bali.
“Sebenarnya tomahawk rib eye ada di bagian tengah belakang dari sapi Australia. Satu ekor sapi biasa, ada 8 ruas,” sebut Chef Wine Cellar Rakhman saat ditemui, Kamis, 21 Februari 2019. Secara sederhana, daging wagyu tersebut diolah dengan rock salt, black pepper, olive oil, dan dimarinasi selama kurang lebih 10-15 menit.
Setelah itu, daging diolah selama 3-5 menit untuk mendapatkan warna kecokelatan. Usai proses itu, daging kembali dipanggang dalam oven 180 derajat Celsius selama 35 menit. Kemudian barulah daging siap disajikan. Daging wagyu seberat hampir 2 kilogram ini bisa untuk porsi 5-6 orang. Untuk harga, daging ini memang untuk acara spesial bersantap 6 orang.
Karena itu, harganya cukup fantastis untuk sekali makan seharga Rp2,2 juta. Namun, untuk menikmati daging ini, Manda Sicilian, pengunjung harus memesannya satu hari sebelumnya. Ini karena daging harus dipersiapkan terlebih dahulu agar rasanya lebih nikmat. Dia juga menyarankan agar wagyu dinikmati dengan wine.
“Karena rasa dari wine sendiri bisa mengimbangi cita rasa wagyu ini yang sedikit fatty. Jadi, semakin balance,” sebut Manda. Selain tomahowk , KORAN SINDO juga mencicipi keju platter di sini yang terdiri dari berbagai jenis keju pilihan. Surprise-nya, keju pun menurut Manda bisa dipadu dengan wine.
Penasaran ingin merasakan menu dengan wine ini? Langsung saja datang ke Wine Cellar yang ada Mal Kelapa Gading 5. Selain menu pairing wine, Anda juga bisa menemukan berbagai jenis wine dari seluruh dunia di sini, mulai dari white wine hingga red wine dengan kualitas terbaik.
Di sini Anda bisa mengeksplorasi rasa makanan sambil mencoba wine dari berbagai negara termasuk wine lokal dari Indonesia. Sebenarnya apa itu pairing wine ? Kuliner dengan memadukan wine dan makanan memang kebudayaan datang dari luar, namun kultur ini juga masuk ke masyarakat perkotaan.
“Makanan apa pun itu bisa kita pairing dengan wine , bahkan nasi goreng juga. Tapi memang biasanya pairing wine dengan menu daging,” sebut Manda Sicilian, General Manager Wine Cellar kepada KORAN SINDO.
Memperkenalkan kultur budaya minum wine dengan menyantap berbagai hidangan, KORAN SINDO pun berkesempatan menjajal wagyu yang diolah dari sapi Australia, yaitu menu tomahawk sebagai sajian untuk pairing wine kali itu. Wagyu dimasak dengan tingkat kematangan medium rare tampak sejak awal sudah menggugah selera.
Menyantap potongan daging wagyu dengan berat 500 gram atau kurang mungkin sudah menjadi hal yang biasa. Tapi pernahkah merasakan kelezatan potongan wagyu tomahawk dengan berat kurang lebih 1,8 kilogram? Bayangkan sebuah daging asal Australia dengan marble grade 6-7 ada di depan mata yang siap untuk disantap.
Daging wagyu disajikan besertafrench fries, mashed potato, dan roasted potatoes jadi makin lezat dengan pilihan barbeque sauce, mushroom sauce atau creamy pepper sauce. Tidak ketinggalan sayuran dan salad sebagai garnish.
Saat dipotong dengan pisau, dari sela-sela daging kemerahan itu lumer juicy terasa tiap irisannya. Lapisan marbel lemak yang membuat kenikmatan sendiri saat menyantapnya. Benar saja, tekstur daging begitu empuk saat digigit. Semua itu makin lengkap karena daging disajikan dengan segelas wine khas yang dibuat di Bali.
“Sebenarnya tomahawk rib eye ada di bagian tengah belakang dari sapi Australia. Satu ekor sapi biasa, ada 8 ruas,” sebut Chef Wine Cellar Rakhman saat ditemui, Kamis, 21 Februari 2019. Secara sederhana, daging wagyu tersebut diolah dengan rock salt, black pepper, olive oil, dan dimarinasi selama kurang lebih 10-15 menit.
Setelah itu, daging diolah selama 3-5 menit untuk mendapatkan warna kecokelatan. Usai proses itu, daging kembali dipanggang dalam oven 180 derajat Celsius selama 35 menit. Kemudian barulah daging siap disajikan. Daging wagyu seberat hampir 2 kilogram ini bisa untuk porsi 5-6 orang. Untuk harga, daging ini memang untuk acara spesial bersantap 6 orang.
Karena itu, harganya cukup fantastis untuk sekali makan seharga Rp2,2 juta. Namun, untuk menikmati daging ini, Manda Sicilian, pengunjung harus memesannya satu hari sebelumnya. Ini karena daging harus dipersiapkan terlebih dahulu agar rasanya lebih nikmat. Dia juga menyarankan agar wagyu dinikmati dengan wine.
“Karena rasa dari wine sendiri bisa mengimbangi cita rasa wagyu ini yang sedikit fatty. Jadi, semakin balance,” sebut Manda. Selain tomahowk , KORAN SINDO juga mencicipi keju platter di sini yang terdiri dari berbagai jenis keju pilihan. Surprise-nya, keju pun menurut Manda bisa dipadu dengan wine.
Penasaran ingin merasakan menu dengan wine ini? Langsung saja datang ke Wine Cellar yang ada Mal Kelapa Gading 5. Selain menu pairing wine, Anda juga bisa menemukan berbagai jenis wine dari seluruh dunia di sini, mulai dari white wine hingga red wine dengan kualitas terbaik.
(don)