Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Transplantasi Sumsum Tulang Belakang
A
A
A
JAKARTA - Keberhasilan transplantasi sumsum tulang belakang seperti yang dilakukan istri Presiden RI ke-6, Ani Yudhoyono, tergantung pada banyak hal. Seperti jenis prosedur yang dijalani, bagaimana hal itu mempengaruhi penyakit, usia dan seberapa sehat Anda secara keseluruhan. Meski begitu, terapi ini telah menyembuhkan ribuan orang dari kanker. Dokter juga menemukan cara baru untuk membuatnya lebih baik.
"Transplantasi sumsum tulang belakang belakang, yang dikenal juga dengan transplantasi sel punca (stem cell) alogenik, adalah salah satu perawatan yang paling efektif untuk mengobati kanker darah. Sel sumsum tulang belakang yang sehat akan diambil dari donor, dan kemudian ditanamkan pada pasien kanker darah," kata Dr. Lim ZiYi selaku Konsultan Senior Hematologi Parkway Cancer Centre.
Dilansir dari Healthline, keberhasilan transplantasi sumsum tulang belakang juga terutama tergantung pada seberapa dekat donor dan penerima cocok secara genetik. Terkadang, sangat sulit untuk menemukan pasangan yang cocok di antara donor yang tidak terkait. Dokter akan memantau kondisi pasien secara teratur. Ini umumnya selesai antara 10—28 hari setelah transplantasi awal. Tanda pertama engraftment adalah meningkatnya jumlah sel darah putih yang menunjukkan bahwa transplantasi mulai membuat sel darah baru.
Dilansir dari WebMD, transplantasi sumsum tulang mungkin dapat menyelamatkan nyawa, namun prosedur ini bukan pengobatan yang tepat untuk semua orang. Prosesnya bisa sulit dan melelahkan. Mengingat bahwa risikonya bisa serius, untuk memutuskan apakah seorang akan mendapatkan transplantasi sumsum tulang untuk perawatan kanker tidak mudah.
Dokter perlu mempertimbangkan kondisi fisik umum pasien, diagnosis, tahap penyakit, dan perawatan yang sudah dimiliki. Pasien akan memerlukan sejumlah tes untuk memastikan bahwa cukup sehat untuk menjalani prosedur ini. Pasien juga perlu memastikan bahwa mereka memahami potensi, manfaat dan risiko transplantasi sumsum tulang.
"Transplantasi sumsum tulang belakang belakang, yang dikenal juga dengan transplantasi sel punca (stem cell) alogenik, adalah salah satu perawatan yang paling efektif untuk mengobati kanker darah. Sel sumsum tulang belakang yang sehat akan diambil dari donor, dan kemudian ditanamkan pada pasien kanker darah," kata Dr. Lim ZiYi selaku Konsultan Senior Hematologi Parkway Cancer Centre.
Dilansir dari Healthline, keberhasilan transplantasi sumsum tulang belakang juga terutama tergantung pada seberapa dekat donor dan penerima cocok secara genetik. Terkadang, sangat sulit untuk menemukan pasangan yang cocok di antara donor yang tidak terkait. Dokter akan memantau kondisi pasien secara teratur. Ini umumnya selesai antara 10—28 hari setelah transplantasi awal. Tanda pertama engraftment adalah meningkatnya jumlah sel darah putih yang menunjukkan bahwa transplantasi mulai membuat sel darah baru.
Dilansir dari WebMD, transplantasi sumsum tulang mungkin dapat menyelamatkan nyawa, namun prosedur ini bukan pengobatan yang tepat untuk semua orang. Prosesnya bisa sulit dan melelahkan. Mengingat bahwa risikonya bisa serius, untuk memutuskan apakah seorang akan mendapatkan transplantasi sumsum tulang untuk perawatan kanker tidak mudah.
Dokter perlu mempertimbangkan kondisi fisik umum pasien, diagnosis, tahap penyakit, dan perawatan yang sudah dimiliki. Pasien akan memerlukan sejumlah tes untuk memastikan bahwa cukup sehat untuk menjalani prosedur ini. Pasien juga perlu memastikan bahwa mereka memahami potensi, manfaat dan risiko transplantasi sumsum tulang.
(alv)