Mirip Niagara, Inilah Objek Wisata Curug Parigi Bekasi
A
A
A
BEKASI - Kota Bekasi merupakan salah satu kota mitra DKI Jakarta. Selain terkenal macet dan julukan Kota Patriot, wilayah di timur Ibu Kota negara ini menyimpan suatu objek wisata air terjun yang menawan.
Bahkan, air terjun tersebut mirip dengan air terjun Niagara yang terkenal di perbatasan Kanada dan Amerika Serikat. N amun, wisata alam tersebut versi mini air terjun terkenal di dunia tersebut. Curug Parigi terletak di perbatasan Kabupaten Bogor dan Kota Bekasi, tepatnya di Jalan Pangkalan 5, Kampung Parigi, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi.
Saat ini, lokasi ini dijadikan objek wisata musiman oleh warga Bekasi dan sekitarnya. Untuk bisa sampai di sana memang perlu mempersiapkan waktu lebih banyak mengingat kondisi jalan cukup macet. Jika datang dari arah pintu Tol Bekasi Barat, bisa ambil arah menuju Jalan Raya Narogong, dapat berbelok ke Jalan Pangkalan 5.
Di sana terdapat jalan beton cukup satu mobil sepanjang 500 meter. Untuk masuk ke dalam Curug Parigi memang ada biayanya untuk masuk mobil sebesar Rp10.000, sepeda motor Rp5.000, dan sepeda Rp2.000. Curug Parigi dinilai berpotensi menjadi kawasan objek wisata yang bisa membangkitkan ekonomi kawasan setempat. Apalagi, berdekatan dengan TPST Bantargebang.
Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Kota Bekasi Ahmad Zarkasih mengatakan, kawasan itu sudah ditata sejak tahun lalu. Curug Parigi memang dijadikan sebagai objek wisata alam oleh pemerintah. “Potensinya besar untuk membangkitkan perekonomian masyarakat sekitar. Apalagi, air terjunnya memang sangat bagus,” kata dia.
Pada tahun lalu, kata Ahmad, pemerintah mengucurkan restorasi Curug Parigi sebesar Rp8 miliar pada 2017. Anggaran itu memang dimanfaatkan untuk menata beberapa fasilitas umum seperti lahan parkir, musala, dua menara pandang, jembatan, dan fasilitas lainnya untuk mendukung kawasan wisata.
Apalagi, penataan Curug Parigi dilakukan sesuai feasibility study (FS) atau studi kelayakan dan Detail Engineering Design (DED) yang ada. Saat ini, kajian FS dan DED sudah dilakukan oleh dinasnya sejak awal 2017 yang membuktikan air terjun mini tersebut layak dijadikan wisata alam.”Ini lokasi objek wisata baru bagi warga Bekasi,” ungkapnya.
Zarkasih mengakui Curug Parigi merupakan wisata musiman yang hanya bisa dinikmati ketika musim kemarau, sementara pada musim hujan akan tertutup debit air dari hulu. “Pas hujan deras, memang curug tidak terlalu kelihatan dibandingkan musim kemarau. Tapi, tetap ada potensi dari sisi wisata,” kata dia.
Seorang warga sekitar, Tuti, 23, mengatakan, sejak tahun 1980-an, curug ini selalu banyak pengunjung. Bahkan, air terjun mini yang mirip dengan Air Terjun Niagara, Amerika Serikat, tersebut kerap dijadikan lokasi syuting FTV, sinetron, reality show, hingga film layar lebar.”Banyak yang datang untuk berswafoto, kebanyakan komunitas foto,” ucap dia.
Salah satu film tahun 1980-an yang pernah mengambil panorama di sana adalah film Dia Sang Penakluk yang diperankan mendiang Suzanna.”Banyak pengunjung yang dari daerah lain justru kecewa karena airnya berbau busuk, tapi pemandangannya indah,” sebut dia. Menurut Wati, setiap hari ada saja pengunjung yang datang ke lokasi. Paling banyak bisa mencapai 30 orang dan biasanya datang pada musim liburan sekolah atau libur nasional.
”Datangnya juga cuma sebentar, hanya foto-foto, setelah itu pulang,” tutur dia. Sementara itu, Novi, 38, menyayangkan kondisi Curug Parigi yang kurang terawat dan pengelolaannya masih dilakukan seadanya. Selain itu, warna air di sana juga tampak keruh dan berbau kurang sedap.”Saya lihat curug ini dari media sosial, lalu berinisiatif dengan suami untuk datang ke sini,” kata dia. (Abdullah M Surjaya)
Bahkan, air terjun tersebut mirip dengan air terjun Niagara yang terkenal di perbatasan Kanada dan Amerika Serikat. N amun, wisata alam tersebut versi mini air terjun terkenal di dunia tersebut. Curug Parigi terletak di perbatasan Kabupaten Bogor dan Kota Bekasi, tepatnya di Jalan Pangkalan 5, Kampung Parigi, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi.
Saat ini, lokasi ini dijadikan objek wisata musiman oleh warga Bekasi dan sekitarnya. Untuk bisa sampai di sana memang perlu mempersiapkan waktu lebih banyak mengingat kondisi jalan cukup macet. Jika datang dari arah pintu Tol Bekasi Barat, bisa ambil arah menuju Jalan Raya Narogong, dapat berbelok ke Jalan Pangkalan 5.
Di sana terdapat jalan beton cukup satu mobil sepanjang 500 meter. Untuk masuk ke dalam Curug Parigi memang ada biayanya untuk masuk mobil sebesar Rp10.000, sepeda motor Rp5.000, dan sepeda Rp2.000. Curug Parigi dinilai berpotensi menjadi kawasan objek wisata yang bisa membangkitkan ekonomi kawasan setempat. Apalagi, berdekatan dengan TPST Bantargebang.
Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Kota Bekasi Ahmad Zarkasih mengatakan, kawasan itu sudah ditata sejak tahun lalu. Curug Parigi memang dijadikan sebagai objek wisata alam oleh pemerintah. “Potensinya besar untuk membangkitkan perekonomian masyarakat sekitar. Apalagi, air terjunnya memang sangat bagus,” kata dia.
Pada tahun lalu, kata Ahmad, pemerintah mengucurkan restorasi Curug Parigi sebesar Rp8 miliar pada 2017. Anggaran itu memang dimanfaatkan untuk menata beberapa fasilitas umum seperti lahan parkir, musala, dua menara pandang, jembatan, dan fasilitas lainnya untuk mendukung kawasan wisata.
Apalagi, penataan Curug Parigi dilakukan sesuai feasibility study (FS) atau studi kelayakan dan Detail Engineering Design (DED) yang ada. Saat ini, kajian FS dan DED sudah dilakukan oleh dinasnya sejak awal 2017 yang membuktikan air terjun mini tersebut layak dijadikan wisata alam.”Ini lokasi objek wisata baru bagi warga Bekasi,” ungkapnya.
Zarkasih mengakui Curug Parigi merupakan wisata musiman yang hanya bisa dinikmati ketika musim kemarau, sementara pada musim hujan akan tertutup debit air dari hulu. “Pas hujan deras, memang curug tidak terlalu kelihatan dibandingkan musim kemarau. Tapi, tetap ada potensi dari sisi wisata,” kata dia.
Seorang warga sekitar, Tuti, 23, mengatakan, sejak tahun 1980-an, curug ini selalu banyak pengunjung. Bahkan, air terjun mini yang mirip dengan Air Terjun Niagara, Amerika Serikat, tersebut kerap dijadikan lokasi syuting FTV, sinetron, reality show, hingga film layar lebar.”Banyak yang datang untuk berswafoto, kebanyakan komunitas foto,” ucap dia.
Salah satu film tahun 1980-an yang pernah mengambil panorama di sana adalah film Dia Sang Penakluk yang diperankan mendiang Suzanna.”Banyak pengunjung yang dari daerah lain justru kecewa karena airnya berbau busuk, tapi pemandangannya indah,” sebut dia. Menurut Wati, setiap hari ada saja pengunjung yang datang ke lokasi. Paling banyak bisa mencapai 30 orang dan biasanya datang pada musim liburan sekolah atau libur nasional.
”Datangnya juga cuma sebentar, hanya foto-foto, setelah itu pulang,” tutur dia. Sementara itu, Novi, 38, menyayangkan kondisi Curug Parigi yang kurang terawat dan pengelolaannya masih dilakukan seadanya. Selain itu, warna air di sana juga tampak keruh dan berbau kurang sedap.”Saya lihat curug ini dari media sosial, lalu berinisiatif dengan suami untuk datang ke sini,” kata dia. (Abdullah M Surjaya)
(nfl)