Photo Fiesta 2019 Potensial Datangkan Wisman
A
A
A
BATAM - Even Photo Fiesta 2019 sangat potensial untuk mendatangkan wisman dalam jumlah besar. Seluruh peserta even ini berasal dari mancanegara. Mereka mengeksplorasi destinasi terbaik di Batam, Kepulauan Riau, 23-24 Maret 2019. Mereka mengabadikan keindahan alam hingga budaya Kampung Terih dan Tanjung Uma.
Penyelenggaraan Photo Fiesta 2019 ditutup Minggu (24/3/2019) venue utamanya ada Kampung Terih, Tanjung Uma, dan Batam View Beach Resort. Didukung penuh Kementerian Pariwisata, even ini diselenggarakan Batam View yang berkolaborasi dengan Julian W Singapura. Ada juga Nikon School Official, Topliners Club Singapura, Epson Singapura, dan SLR Revolution.
“Even ini sukses digelar. Kami ucapkan terima kasih kepada Kemenpar dan para sponsor. Kami tentu sangat gembira. Sebab, peserta mengekplorasi seluruh potensi yang ada pada 2 destinasi utama tersebut. Mereka juga pasti menyebarkannya melalui media sosial masing-masing,” ungkap General Manager Batam View Beach Resort Anddy Fong, kemarin.
Photo Fiesta 2018 menampilkan Mini Photo-4Competition. Hadiah utama kamera Nikon, lalu ada juga voucher SGD50. Voucher ini berupa menginap di Batam View hingga akses Kapal Ferry. Dari lomba, total ada 8 karya yang diapresiasi. Juaranya Lawrence Phang, runner up-nya Chen Souh Chien, dan Bernard Wee di strip 3. Ada juga hadiah hiburan yang diberikan bagi 5 nama.
“Karya foto yang dihasilkan pasti bagus-bagus dengan karakter kuat. Obyek foto di Kampung Terih dan Tanjung Uma sangat mendukung. Suasana Melayu sangat khas di sana. Peserta juga sudah mendapatkan pengetahuan melalui workshop. Yang jelas, Photo Fiesta 2019 ini sangat membantu branding 2 destinasi tersebut,” terang Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani.
Antusiasme memang ditunjukan para peserta sejak awal. Kuota peserta Photo Fiesta langsung dipenuhi oleh 109 peserta. Mereka berasal dari 10 negara di dunia. Ada paspor Asia, seperti Singapura, Malaysia, Tiongkok, India, Filipina, Myanmar, dan Jepang. Slot Eropa diisi United Kingdom dan Ukraina, lalu ada peserta Amerika Serikat. Menariknya, peserta juga menyertakan minimal 50 orang anggota keluarganya.
Jumlah peserta tahun ini tetap terkoreksi positif. Sebab, event Photo Fiesta 2018 diikuti oleh 100 peserta. Mereka hanya terdiri dari 2 paspor, yaitu Singapura dan Malaysia. Obyek ekperimen fotonya juga hanya terpusat di Kampung Terih saja. Kiki-sapaan Rizky Handayani-menambahkan, publik mancanegara ini selalu tertarik dengan keunikan alam dan budaya yang dimiliki Batam.
“Total wisman yang terlibat di Photo Fiesta 2019 naik cukup signifikan. Mancanegara selalu tertarik dengan karakter destinasi di Batam. Selain alam, ada sisi histori kuat di situ. Bagi masyarakat Singapura atau Malaysia, hal ini tentu sangat menarik. Mereka ini bisa menikmati warna budaya Melayu serupa dalam nuansa natural,” lanjutnya.
Kekuatan budaya Melayu memang ditawarkan oleh Kampung Terih dan Tanjung Uma. Karakter khas ditawarkan Kampung Terih dengan Tarian Persembahan dan arsitektur rumah bergaya Melayu. Spot ini juga menawarkan warna khas hutan mangrove. Memiliki luasan 7 hektar, hutan ini dilengkapi pelantar berupa jembatan kayu sepanjang sekitar 100 meter. Spot ini terkenal dengan sunset-nya yang eksotis.
“Photo Fiesta 2019 akan terus tumbuh sebagai event yang besar. Konten yang ditawarkan selalu unik dengan obyek menarik seperti Kampung Terih dan Tanjung Uma. Kami berharap, mereka bisa kembali lagi ke sini tahun depan. Tentunya dengan penambahan berbagai konsep baru,” papar Asdep Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Dessy Ruhati.
Bagaimana dengan Tanjung Uma? Tanjung Uma juga memiliki histori kuat dengan background Melayu Kerajaan Riau-Lingga. Selain Persembahan, destinasi ini memiliki Tari Serampang 12, Mainang Pulau Kampai, dan Zapin. Wilayah ini juga masih melestarian karya sastra syair dan pantun. Lebih menarik, Tanjung Uma memiliki warna Orang Sampan atau Suku Laut. Mereka sudah ada sejak jaman kerajaan.
“Warna-warni eksotis destinasi di Batam ini menghadirkan banyak manfaat. Photo Fiesta tentu positif secara ekonomi. Ada inkam tambahan bagi masyarakat. Kami yakin, jumlahnya akan terus membesar. Sebab, para peserta pasti akan kembali lagi ke sini di lain hari,” tegas Kabid Pengembangan Pemasaran Area II Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Trindiana M Tikupasang.
Menggunakan acuan Kampung Terih, Photo Fiesta 2019 mampu menaikan inkam pedagang hingga 70%. Transaksi terbesar dihasilkan dari penjualan makanan dan minuman. Mereka menawarkan varian menu, seperti Ketam Rijung, Ketam Bokop, dan beragam olahan rajungan. Minuman favoritnya kelapa muda.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menjelaskan, inovasi event harus dilakukan tahun depan.
“Photo Fiesta memang potensial untuk menarik kunjungan wisman. Impac positif yang ditimbulkannya juga sangat bagus. Untuk event tahun depan, idealnya ada perubahan konten. Obyeknya bisa ditambah dengan menawarkan karakter lain dari Batam. Dengan begitu, peserta akan terus tertantang,” tutupnya.
Penyelenggaraan Photo Fiesta 2019 ditutup Minggu (24/3/2019) venue utamanya ada Kampung Terih, Tanjung Uma, dan Batam View Beach Resort. Didukung penuh Kementerian Pariwisata, even ini diselenggarakan Batam View yang berkolaborasi dengan Julian W Singapura. Ada juga Nikon School Official, Topliners Club Singapura, Epson Singapura, dan SLR Revolution.
“Even ini sukses digelar. Kami ucapkan terima kasih kepada Kemenpar dan para sponsor. Kami tentu sangat gembira. Sebab, peserta mengekplorasi seluruh potensi yang ada pada 2 destinasi utama tersebut. Mereka juga pasti menyebarkannya melalui media sosial masing-masing,” ungkap General Manager Batam View Beach Resort Anddy Fong, kemarin.
Photo Fiesta 2018 menampilkan Mini Photo-4Competition. Hadiah utama kamera Nikon, lalu ada juga voucher SGD50. Voucher ini berupa menginap di Batam View hingga akses Kapal Ferry. Dari lomba, total ada 8 karya yang diapresiasi. Juaranya Lawrence Phang, runner up-nya Chen Souh Chien, dan Bernard Wee di strip 3. Ada juga hadiah hiburan yang diberikan bagi 5 nama.
“Karya foto yang dihasilkan pasti bagus-bagus dengan karakter kuat. Obyek foto di Kampung Terih dan Tanjung Uma sangat mendukung. Suasana Melayu sangat khas di sana. Peserta juga sudah mendapatkan pengetahuan melalui workshop. Yang jelas, Photo Fiesta 2019 ini sangat membantu branding 2 destinasi tersebut,” terang Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani.
Antusiasme memang ditunjukan para peserta sejak awal. Kuota peserta Photo Fiesta langsung dipenuhi oleh 109 peserta. Mereka berasal dari 10 negara di dunia. Ada paspor Asia, seperti Singapura, Malaysia, Tiongkok, India, Filipina, Myanmar, dan Jepang. Slot Eropa diisi United Kingdom dan Ukraina, lalu ada peserta Amerika Serikat. Menariknya, peserta juga menyertakan minimal 50 orang anggota keluarganya.
Jumlah peserta tahun ini tetap terkoreksi positif. Sebab, event Photo Fiesta 2018 diikuti oleh 100 peserta. Mereka hanya terdiri dari 2 paspor, yaitu Singapura dan Malaysia. Obyek ekperimen fotonya juga hanya terpusat di Kampung Terih saja. Kiki-sapaan Rizky Handayani-menambahkan, publik mancanegara ini selalu tertarik dengan keunikan alam dan budaya yang dimiliki Batam.
“Total wisman yang terlibat di Photo Fiesta 2019 naik cukup signifikan. Mancanegara selalu tertarik dengan karakter destinasi di Batam. Selain alam, ada sisi histori kuat di situ. Bagi masyarakat Singapura atau Malaysia, hal ini tentu sangat menarik. Mereka ini bisa menikmati warna budaya Melayu serupa dalam nuansa natural,” lanjutnya.
Kekuatan budaya Melayu memang ditawarkan oleh Kampung Terih dan Tanjung Uma. Karakter khas ditawarkan Kampung Terih dengan Tarian Persembahan dan arsitektur rumah bergaya Melayu. Spot ini juga menawarkan warna khas hutan mangrove. Memiliki luasan 7 hektar, hutan ini dilengkapi pelantar berupa jembatan kayu sepanjang sekitar 100 meter. Spot ini terkenal dengan sunset-nya yang eksotis.
“Photo Fiesta 2019 akan terus tumbuh sebagai event yang besar. Konten yang ditawarkan selalu unik dengan obyek menarik seperti Kampung Terih dan Tanjung Uma. Kami berharap, mereka bisa kembali lagi ke sini tahun depan. Tentunya dengan penambahan berbagai konsep baru,” papar Asdep Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Dessy Ruhati.
Bagaimana dengan Tanjung Uma? Tanjung Uma juga memiliki histori kuat dengan background Melayu Kerajaan Riau-Lingga. Selain Persembahan, destinasi ini memiliki Tari Serampang 12, Mainang Pulau Kampai, dan Zapin. Wilayah ini juga masih melestarian karya sastra syair dan pantun. Lebih menarik, Tanjung Uma memiliki warna Orang Sampan atau Suku Laut. Mereka sudah ada sejak jaman kerajaan.
“Warna-warni eksotis destinasi di Batam ini menghadirkan banyak manfaat. Photo Fiesta tentu positif secara ekonomi. Ada inkam tambahan bagi masyarakat. Kami yakin, jumlahnya akan terus membesar. Sebab, para peserta pasti akan kembali lagi ke sini di lain hari,” tegas Kabid Pengembangan Pemasaran Area II Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Trindiana M Tikupasang.
Menggunakan acuan Kampung Terih, Photo Fiesta 2019 mampu menaikan inkam pedagang hingga 70%. Transaksi terbesar dihasilkan dari penjualan makanan dan minuman. Mereka menawarkan varian menu, seperti Ketam Rijung, Ketam Bokop, dan beragam olahan rajungan. Minuman favoritnya kelapa muda.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menjelaskan, inovasi event harus dilakukan tahun depan.
“Photo Fiesta memang potensial untuk menarik kunjungan wisman. Impac positif yang ditimbulkannya juga sangat bagus. Untuk event tahun depan, idealnya ada perubahan konten. Obyeknya bisa ditambah dengan menawarkan karakter lain dari Batam. Dengan begitu, peserta akan terus tertantang,” tutupnya.
(akn)