Pulau Enggano, Mutiara Samudra Hindia di Provinsi Bengkulu

Minggu, 31 Maret 2019 - 21:01 WIB
Pulau Enggano, Mutiara Samudra Hindia di Provinsi Bengkulu
Pulau Enggano, Mutiara Samudra Hindia di Provinsi Bengkulu
A A A
BENGKULU - Keindahan Indonesia tidak hanya ada di Raja Ampat di Papua. Di Sumatra, ada Enggano yang ada di Provinsi Bengkulu. Pulau yang terletak di Samudra Hindia sebelah barat Pulau Sumatra memiliki banyak keunikan baik suku, budaya, adat istiadat dan wisata bahari serta keramahan masyarakat yang memegang erat kearifan lokal.

Dikelilingi laut membuat Enggano memiliki ketersediaan sumber daya alam yang melimpah. Selain terumbu karang dan ikan tuna sirip biru, penyu hijau (Chelomia mydas) dan penyu sisik (Eretmochelys) melengkapi biota laut di Pulau terluar Provinsi Bengkulu ini. Di sisi lain, Enggano merupakan wilayah penghasil komuditi pisang dan melinjo unggulan.

Pulau Enggano dihuni oleh 5 suku asli dan 1 suku pendatang. Suku asli Enggano meliputi suku Kauno, Kaitora, Kaarubi, Kaharuba dan Kaahoao. Sedangkan suku pendatang di luar penduduk asli dimasukan dalam suku tersendiri yang disebut suku Kamay, masing-masing suku dipimpin oleh kepala suku.

"Sebagian besar masyarakat Enggano menggunakan Bahasa Enggano sebagai alat komunikasi. Sisanya menggunakan bahasa Indonesia dalam pergaulan sehari-hari," ujar penulis buku Mengenal Budaya Enggano, YY Eko Rusyono.

Secara Administratif, Enggano masuk dalam wilayah Pemerintahan Kabupaten Bengkulu Utara. Pulau terluar di Provinsi Bengkulu ini merupakan suatu Kecamatan yang terdiri atas 6 desa meliputi, Desa Kahyapu, Kaana, Malakoni, Apoho, Meok dan Desa Banjarsari. Wilayah dihuni lebih dari 5.000 jiwa ini dapat ditempuh perjalanan kapal selama 12 jam dari dermaga Pulau Bai Kota Bengkulu, dan 45 menit melalui perjalanan udara.

Enggano memiliki sejumlah lokasi wisata bahari unggulan yang siap memanjakan para wisatawan. Di antaranya adalah pantai Pedipo di Desa Kahyapu, pantai Pulau Dua di Desa Kahyapu, pantai Pulau Merbau di Desa Kahyapu, pantai Batu Lobang di Desa Banjar Sari, Bak Blau di Desa Meok dan pantai Bekwa di Desa Malakoni.

Mengali potensi, Pemerintah Daerah Bengkulu Utara terus menggembangkan berbagai sektor yang menjadi potensi unggulan, salah satunya sektor pariwisata. Komitmen ini ditunjukan dalam acara berbagai event wisata, pada Kamis (28/3/2019).

"Penggembangan pariwisata melibatkan sejumlah suku, agar kearifan lokal masyarakat Pulau Enggano tetap terjaga. Kami yakin akan membawa dampak positif kepada masyarakat Enggano," kata Sekertaris Daerah Bengkulu Utara, DR Haryadi.

Sejumlah even digelar guna menarik wisatawan baik lokal maupun luar daerah Provinsi Bengkulu. Dengan tema Event Enggano Fiesta, Pemkab Bengkulu Utara mengelar acara Festival Seni Budaya Enggano, Penyajian Makanan Serba Enggano dan Mancing Mania.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3525 seconds (0.1#10.140)