Ferry Mursyidan dan K2C Takkan Pernah Lupakan Chrisye
A
A
A
JAKARTA - Politisi yang juga penikmat seni Ferry Mursyidan Baldan mencoba mengenang sosok dan karya musisi legendaris Tanah Air, Chrisye dalam sebuah acara mengenang 12 tahun yang digelar di Pasar Seni, Ancol, Jakarta Utara, beberapa hari lalu.
Tepat pada 30 Maret tahun ini, Chrisye sudah 12 tahun menghadap Sang Khalik. Namun, sosok penyanyi ini terus tetap hidup di dalam hati penggemarnya. Seperti yang dirasakan Komunitas Kangen Chrisye (#K2C). Di setiap tanggal wafatnya Chrisye selalu saja ada gerakan untuk mengingatnya.
"Tahun ini, kami hanya bikin acara kecil-kecilan di Pasar Seni Ancol. Kami buat pentas lagu-lagu Chrisye yang dikemas dalam irama Melayu," ungkap Ferry lewat keterangan tertulis yang diterima SINDO, Senin (1/4).
Pendiri dan Penggagas #K2C ini pun mengungkapkan kenapa mengangkat musik Melayu. "Kami hanya ingin menampilkan yang berbeda dari yang pernah ada," ujar Ferry sambil menyebut nama Anwar Fauzi & Seroja Band yang sukses mengiringi Erie Suzan, Shena Malsiana dan kawan-kawan.
Menurut mantan menteri Agraria dan Tata Ruang, kegiatan semacam ini sudah menjadi rutinitas K2C, baik di tanggal kepergian Chrisye ataupun di tanggal kelahirannya pada 16 September. Dikemas dengan format sederhana, kegiatan yang dilakukan di dua tanggal peringatan itu bisa berbentuk ziarah ke makam almarhum, kemudian setelah maghrib bikin pengajian bersama anak yatim.
"Setelah itu disambung nongkrong, minum kopi sambil dengerin lagu-lagu Chrisye. Dengerinnya bisa hanya dari memutar CD atau minta band di kafe menyanyikan hanya lagu-lagu Chrisye," kata penggemar berat klub sepakbola Manchaster United tersebut.
Sejak awal berdiri #K2C memang sudah digariskannya sebagai wadah nonprofit dan tidak boleh menjadi alat politik. "Jadi, komunitas ini murni berbuat untuk dan atas nama Chrisye, dan tentu saja dengan seijin dan mendapat ijin keluarganya!" kata Ferry.
Sebagai catatan, Ferry bersama #K2C telah menerbitkan tiga buku tentang Chrisye yakni "Kesan di Mata Media, Sahabat dan Fans" pada 2012, "10 Tahun Setelah Chrisye Pergi (Ekspresi Kangen Penggemar)" (2017), dan "11 Tahun Kangen Chrisye (Kumpulan Tulisan Jurnalis Tentang Chrisye)" (2018).
Pria kelahiran 16 Juni 1961 ini pun menyebut segala aktivitas #K2C yang terkait dengan Chrisye adalah bukti dan bentuk cinta yang tak pernah habis untuk sang idola, meskipun sudah lama pergi. "Buat saya pribadi, lagu-lagu Chrisye itu memiliki rasa yang berbeda dari semua lagu yang ada. Di sana ada keindahan dan kelembutan. Mendengar lagu-lagunya selalu menimbulkan rasa bahagia," pungkasnya.
Tepat pada 30 Maret tahun ini, Chrisye sudah 12 tahun menghadap Sang Khalik. Namun, sosok penyanyi ini terus tetap hidup di dalam hati penggemarnya. Seperti yang dirasakan Komunitas Kangen Chrisye (#K2C). Di setiap tanggal wafatnya Chrisye selalu saja ada gerakan untuk mengingatnya.
"Tahun ini, kami hanya bikin acara kecil-kecilan di Pasar Seni Ancol. Kami buat pentas lagu-lagu Chrisye yang dikemas dalam irama Melayu," ungkap Ferry lewat keterangan tertulis yang diterima SINDO, Senin (1/4).
Pendiri dan Penggagas #K2C ini pun mengungkapkan kenapa mengangkat musik Melayu. "Kami hanya ingin menampilkan yang berbeda dari yang pernah ada," ujar Ferry sambil menyebut nama Anwar Fauzi & Seroja Band yang sukses mengiringi Erie Suzan, Shena Malsiana dan kawan-kawan.
Menurut mantan menteri Agraria dan Tata Ruang, kegiatan semacam ini sudah menjadi rutinitas K2C, baik di tanggal kepergian Chrisye ataupun di tanggal kelahirannya pada 16 September. Dikemas dengan format sederhana, kegiatan yang dilakukan di dua tanggal peringatan itu bisa berbentuk ziarah ke makam almarhum, kemudian setelah maghrib bikin pengajian bersama anak yatim.
"Setelah itu disambung nongkrong, minum kopi sambil dengerin lagu-lagu Chrisye. Dengerinnya bisa hanya dari memutar CD atau minta band di kafe menyanyikan hanya lagu-lagu Chrisye," kata penggemar berat klub sepakbola Manchaster United tersebut.
Sejak awal berdiri #K2C memang sudah digariskannya sebagai wadah nonprofit dan tidak boleh menjadi alat politik. "Jadi, komunitas ini murni berbuat untuk dan atas nama Chrisye, dan tentu saja dengan seijin dan mendapat ijin keluarganya!" kata Ferry.
Sebagai catatan, Ferry bersama #K2C telah menerbitkan tiga buku tentang Chrisye yakni "Kesan di Mata Media, Sahabat dan Fans" pada 2012, "10 Tahun Setelah Chrisye Pergi (Ekspresi Kangen Penggemar)" (2017), dan "11 Tahun Kangen Chrisye (Kumpulan Tulisan Jurnalis Tentang Chrisye)" (2018).
Pria kelahiran 16 Juni 1961 ini pun menyebut segala aktivitas #K2C yang terkait dengan Chrisye adalah bukti dan bentuk cinta yang tak pernah habis untuk sang idola, meskipun sudah lama pergi. "Buat saya pribadi, lagu-lagu Chrisye itu memiliki rasa yang berbeda dari semua lagu yang ada. Di sana ada keindahan dan kelembutan. Mendengar lagu-lagunya selalu menimbulkan rasa bahagia," pungkasnya.
(nug)