Diabetes, Maestro Keroncong Mus Mulyadi Meninggal Dunia
A
A
A
JAKARTA - Mus Mulyadi, komposer yang hit di era 1960an mengembuskan napas terakhirnya di rumah sakit, Kamis (11/4/2019) di usia 73 tahun. Informasi ini pertama kali dikabarkan putranya, Erick Haryadi melalui unggahan di Instagram.
Dalam unggahan, Erick memposting foto yang memperlihatkan telapak tangan ayahnya yang terlihat masih dalam kondisi diinfus. Kabarnya, Mus berjuang dengan penyakit diabetes yang dideritanya. “Selamat jalan Papa, papa sudah enggak sakit lagi, maafin aku yang belum bisa membahagiakan papa. Papa sudah bersama Bapa di surga, amiin,” tulis Erick.
Foto yang dibagikan sekira satu jam lalu itu langsung menuai reaksi netizen yang turut menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan.
“Turut berduka cita mas, semoga almarhum diampuni dosanya dan berada di surga,” tulis netien.
Sementara lainnya menambahkan, “Turut sepenangungan ya untuk Erick, kiranya Tuhan memberi kekuatan dann pemghiburan untuk keluarga besar om Mus Mulyadi.”
Belum diketahui secara pasti penyakit apa yang membuat kondisi dari kakak Mus Mudjiono ini drop. Namun berdasarkan rekam medis di tahun 1984, Mus Mulyadi diketahui menderita diabetes. Bahkan ia harus kehilangan penglihatannya pada 2009 karena komplikasi diabetes.
Kepergian Mus Mulyadi menjadi duka yang mendalam bagi industri musik Tanah Air, khususnya keroncong. Pria yang mendapat julukan King Of Keroncong itu diketahui mulai meniti kariernya sejak remaja dengan membentuk sebuah grup Irama Puspita di Surabaya. Tidak berselang lama, ia pun bertolak ke Singapura untuk mencoba peruntungan sebagai musisi jalanan di sana.
Kembali ke Indonesia, Mus Mulyadi kemudian kembali membentuk grup bersama sang adik, Mus Mudjiono dan empat rekan mereka. A Riyanto alias Kelik (Keyboard/Vokal), 'Nana Sumarna (Bass), Eddy Syam (Gitar) dan M. Sani (Drum). Beberapa karya yang lahir dari grup ini diantaranya Cari Kawan Lain, Angin Malam, Seuntai Bunga Tanda Cinta juga Nada Indah.
Dalam unggahan, Erick memposting foto yang memperlihatkan telapak tangan ayahnya yang terlihat masih dalam kondisi diinfus. Kabarnya, Mus berjuang dengan penyakit diabetes yang dideritanya. “Selamat jalan Papa, papa sudah enggak sakit lagi, maafin aku yang belum bisa membahagiakan papa. Papa sudah bersama Bapa di surga, amiin,” tulis Erick.
Foto yang dibagikan sekira satu jam lalu itu langsung menuai reaksi netizen yang turut menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan.
“Turut berduka cita mas, semoga almarhum diampuni dosanya dan berada di surga,” tulis netien.
Sementara lainnya menambahkan, “Turut sepenangungan ya untuk Erick, kiranya Tuhan memberi kekuatan dann pemghiburan untuk keluarga besar om Mus Mulyadi.”
Belum diketahui secara pasti penyakit apa yang membuat kondisi dari kakak Mus Mudjiono ini drop. Namun berdasarkan rekam medis di tahun 1984, Mus Mulyadi diketahui menderita diabetes. Bahkan ia harus kehilangan penglihatannya pada 2009 karena komplikasi diabetes.
Kepergian Mus Mulyadi menjadi duka yang mendalam bagi industri musik Tanah Air, khususnya keroncong. Pria yang mendapat julukan King Of Keroncong itu diketahui mulai meniti kariernya sejak remaja dengan membentuk sebuah grup Irama Puspita di Surabaya. Tidak berselang lama, ia pun bertolak ke Singapura untuk mencoba peruntungan sebagai musisi jalanan di sana.
Kembali ke Indonesia, Mus Mulyadi kemudian kembali membentuk grup bersama sang adik, Mus Mudjiono dan empat rekan mereka. A Riyanto alias Kelik (Keyboard/Vokal), 'Nana Sumarna (Bass), Eddy Syam (Gitar) dan M. Sani (Drum). Beberapa karya yang lahir dari grup ini diantaranya Cari Kawan Lain, Angin Malam, Seuntai Bunga Tanda Cinta juga Nada Indah.
(tdy)