Raih Penghargaan, Jorja Alice Smith Jadi Bintang Baru R&B

Sabtu, 13 April 2019 - 12:16 WIB
Raih Penghargaan, Jorja...
Raih Penghargaan, Jorja Alice Smith Jadi Bintang Baru R&B
A A A
NAMA Jorja Alice Smith atau Jorja Smith menggema setelah memenangi penghargaan bergengsi Critics Choice Prize. Penghargaan yang juga pernah diraih Adele, Sam Smith, Ellie Goulding, dan Florence and the Machine.

2018 adalah tahun yang sangat besar dan fenomenal bagi Jorja. Penyanyi dan penulis muda berusia 22 tahun ini baru saja merilis album debutnya, “Lost & Found”. Dia juga ikut menulis dan tampil di laguI Am bersama Kendrick Lamar untuk soundtrack film Black Panther. Pada tahun yang sama, tiket pertunjukannya habis terjual di Brixton Academy, London.

Adapun yang paling menggembirakan dia menjadi artis pertama dari jalur independen yang berhasil membawa pulang penghargaan bergengsi The Brit Critics The Brit Critics Choice Award. Dia juga masuk nominasi Grammy untuk artis baru terbaik dan nominasi penghargaan Mercury Prize dan MOBO.

“Saya pikir, ini adalah album pertama saya, dan orang-orang mulai mengenal saya. Jadi cara terbaik untuk mengenal saya adalah hanya dengan melihat saya. Lagulagu dari album ini adalah lagu-lagu dari saya usia 16 hingga 20 tahun. Ini seperti perjalanan kecil, dan saya pikir itu adalah lagu favorit yang saya tulis.

Saya menyatukannya dan tidak menginginkan yang lain. Saya tidak benarbenar ingin melakukan fitur apa pun. Tapi album dua bisa berbeda, jadi saya akan menghemat beberapa untuk itu,” celotehnya, dikutip Stuff. Debut albumnya masuk ke t op 5 di tangga lagu Inggris dan mendapatkan tiga nominasi Brit Awards. Album debut ini menceritakan ketidakadilan sosial, kebrutalan polisi, dan feminisme.

“Untuk itulah saya menulis lagu. Saya menulis lagu untuk orang lain, merasakan sesuatu, apakah itu bahagia atau sedih, atau dapat melihat kembali situasi atau menjernihkan pikiran mereka. Saya senang tentang itu, karena itu membantu saya ketika saya mendengarkan lagu, menjadi lebih baik atau lebih buruk,” ujarnya.

Debut albumnya berhasil memenangi sambutan hangat dan banyak yang membandingkan kualitas dirinya dengan mendiang Amy Winehouse. Bahkan, majalah showbiz terkemuka Variety menyebutnya sebagai “bintang baru tahun ini”. Pencapaian manis Jorja ini sebetulnya tidak terjadi begitu saja.

Dia telah bekerja keras selama tiga tahun belakangan ini. Dikutip All Music, dalam rentang waktu tiga tahun, Jorja muncul di tangga lagu indie Inggris dengan lagu debutnya, Blue Lights (2016), yang dinominasikan MOBO. Lalu lagu keduanya, On My Mind (2017), yang hampir masuk ke-10 tangga lagu Inggris teratas.

Awal tahun lalu dia merilis lagunya, Let Me Down, bersama Stormzy. Kisah kolaborasi dengan Drake pada tahun 2017 juga cukup menarik. Kerja sama ini berawal saat Jorja mem-posting lagunya Blue Lights ke situs web streaming Sound Cloud pada Januari 2016.

Lagu hip-hop yang terinspirasi motif polisi rasis ini menjadi debut rekaman pertamanya setelah menyelesaikan studinya. Lagu ini mencapai nomor 22 di chart indie Inggris dan dinominasikan untuk penghargaan MOBO dalam kategori best song. Dikutip The Sun, mendengar lagu ini, rapper asal Kanada, Drake, mengontaknya lewat Instagram, meminta Jorja berduet dengannya di lagu berjudul Get It Together.

Drake mengaku jatuh cinta dengan suaranya. Namun, Jorja menolaknya. “Aku tidak bisa menyanyikannya karena itu tidak ada hubungannya denganku. Saya tidak menulisnya, saya tidak tahu apa yang saya bicarakan,” katanya.

Namun, setelah berpisah dengan pacarnya, dia mempertimbangkan kembali. Keduanya pun sepakat berduet meski tidak bertemu saat merekam lagu. Jorja merekam lagunya sendiri di London. Penampilannya semakin terasah dengan kolaborasi bersama rapper ternama Drake di lagu Interlude dan Get It Together. Sejak itu mereka tampil bersama di Inggris dan di kota asalnya, Toronto.

Sekarang, dia adalah penyanyi pembuka tur Bruno Mars yang digadang-gadang menjadi penyanyi R&B yang akan bersinar pada masa depan. Penyanyi yang memiliki 1,6 juta pengikut di Instagram ini juga kerap terlihat duduk di barisan depan di peragaan busana Chanel di Paris. Dia juga memiliki lebih dari 5 juta pendengar bulanan di Spotify .

Namanya juga masuk dalam daftar 30 Under 30 Europe 2019 versi Forbes. Dia mengatakan musiknya banyak terpengaruh penyanyi ternama seperti Mos Def, Alicia Keys, Lauryn Hill, dan mendiang Amy Winehouse. Jorja menyebut album debut Amy, “Frank”, adalah soundtrack untuk hidupnya.

“Saya ingin berada di seluruh dunia, di telinga setiap orang, semua orang mendengarkan apa yang saya katakan, karena saya pikir saya mengatakan beberapa hal yang baik. Saya ingin menjadi seseorang yang disukai anak perempuan-bagi para ayah yang ingin anak perempuan mereka mendengarkan saya karena saya tidak kasar dan saya berbicara sedikit,” katanya.

Nah yang menarik dari perjalanan Jorja adalah dia pernah menjadi barista yang tidak pernah memimpikan bisa menjadi penyanyi terkenal seperti saat ini. Setelah menyelesaikan SMA, Jorja rajin menulis lagu hingga berjumlah lebih dari 70 lagu. Alih-alih mengikuti teman-temannya masuk ke universitas, Jorja pindah ke London bersama bibi dan pamannya.

Di sini dia mendapatkan pekerjaan sebagai barista di Starbucks di London dan merekam lirik di ponselnya saat istirahat. Kemudian dia mengunduh lagunya, Blue Lights, ke situs web streaming Sound Cloud dan sejak saat itulah kehidupannya melejit bak bintang.

Jorja kecil tumbuh di Kota Walsall di Inggris dengan ibu, ayah, dan adik lelakinya, Luca. Ibunya, Jolene Smith, mendesain perhiasan dan ayahnya adalah mantan vokalis grup neo-soul 2nd Naicha. Jorja mengatakan ingin jadi penyanyi sejak berusia delapan tahun.

“Saya menyanyikan Silent Night saat sandiwara Natal, yang merupakan pertama kalinya ayah saya mendengar saya bernyanyi. Dia mengatakan kepada saya jika dia tahu sejak saat itu saya memiliki sesuatu yang istimewa,” katanya kepada Dazed. Sang ayah mendesaknya untuk belajar piano dan membantunya dengan lirik, sementara Jorja membuat lagu-lagunya. Kedua orang tuanyalah yang mendukung setiap impian Jorja.

“Suara selalu mengikuti saya. Banyak reggae saat ibu sedang memasak. Saya akan menulis lagu dengan ayah saya atau memutarnya apa pun yang saya kerjakan. Saya menulis lagu lengkap pertama saya ketika saya berusia 11 tahun, berjudul Life Is A Path Worth Taking, tentang mengejar jalan yang benar. Mereka selalu menunjukkan saya barang baru. Ayah saya mengirimi saya tautan ke hal-hal baru setiap saat,” katanya, dikutip The Sun.

Di Aldridge School di Walsall, Jorja mendapatkan beasiswa musik dan memainkan obo di orkestra. Dia belajar menyanyi klasik, yang dapat didengar dalam lagunya, A Prince, yang meminjam dari karangan Henry Purcell 1695 A Prince Of Glorious Race Descended. Saat berusia 15 tahun, dia menyanyikan lagu hit Close tahun 2011 milik Alex Clare, yang diunggah ke YouTube oleh seorang teman dan membuat dia terkenal.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8858 seconds (0.1#10.140)