Waspadai Infeksi Saluran Kemih di Musim Panas

Selasa, 23 April 2019 - 19:30 WIB
Waspadai Infeksi Saluran Kemih di Musim Panas
Waspadai Infeksi Saluran Kemih di Musim Panas
A A A
JAKARTA - Musim panas identik dengan pantai, es krim, dan kolam renang. Tetapi musim panas juga merupakan musim puncak infeksi saluran kemih (ISK).

Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Open Forum Infectious Diseases, ada peningkatan rawat inap untuk ISK selama musim panas dan itu jauh lebih tinggi pada wanita daripada pria. Sebagian besar perempuan yang lebih muda dan tua dipengaruhi oleh ISK.

Para peneliti juga mencatat bahwa peningkatan keseluruhan rawat inap karena ISK dikaitkan dengan lonjakan bakteri resisten antibiotik yang menyebabkan infeksi, terutama selama bulan-bulan musim panas.

ISK merupakan jenis infeksi yang mempengaruhi kandung kemih, ginjal, uretra, dan ureter. Escherichia coli adalah organisme yang menyebabkan ISK. Sebagian besar infeksi saluran kemih mempengaruhi saluran kemih bagian bawah yaitu, kandung kemih dan uretra.

Gejalanya adalah sensasi terbakar saat buang air kecil, keinginan kuat untuk buang air kecil, urin keruh, urin berbau kuat, dan nyeri panggul.

Sekitar 50 hingga 60 persen wanita akan mengalami infeksi saluran kemih di beberapa titik dalam hidup mereka. Wanita pasca-menopause memiliki risiko lebih tinggi terkena ISK karena rendahnya estrogen, prolaps panggul, diabetes, kehilangan Lactobacilli di flora vagina, dan peningkatan kolonisasi periurethral dari bakteri Escherichia coli. Ada beberapa alasan tingginya ISK di musim panas. Berikut ulasannya seperti dilansir Boldsky,

1. Dehidrasi
Dehidrasi sering terjadi selama musim panas dan merupakan penyebab paling umum untuk ISK selama musim ini. Orang yang lebih muda lebih mungkin mengalami dehidrasi karena mereka menghabiskan sebagian besar waktu di luar rumah.

Wanita memiliki uretra yang lebih pendek, itulah sebabnya bakteri mudah berpindah dari vagina dan dubur ke kandung kemih. Minum banyak cairan akan membantu menghilangkan bakteri dari kandung kemih. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Internal Medicine, wanita yang minum 1,5 liter air per hari dapat mengurangi risiko ISK menjadi setengahnya.

Para peneliti mengklaim bahwa minum banyak air meningkatkan tingkat bakteri yang dikeluarkan dari kandung kemih, dan juga menurunkan konsentrasi bakteri yang memasuki kandung kemih dari vagina. Ini mengurangi kemungkinan bakteri yang menempel pada sel-sel yang melapisi saluran kemih.
Catatan: Hindari minuman berkarbonasi, teh, dan kopi karena menyebabkan lebih banyak dehidrasi. (Baca juga: Tips Memulai Berhubungan Seks Setelah Melahirkan? ).
2. Bepergian dalam penerbangan
Saat bepergian dalam penerbangan, Anda cenderung tidak minum air dan mengonsumsi lebih banyak minuman berkarbonasi dan alkohol yang disajikan dalam penerbangan. Kedua minuman ini penuh gula yang meningkatkan keseimbangan pH saluran kemih Anda sehingga meningkatkan laju bakteri.

Selain itu, pesawat terbang menyebabkan dehidrasi tubuh, jadi pastikan untuk minum banyak air saat bepergian melalui udara.

3. Aktivitas seksual
Aktivitas seksual adalah faktor risiko lain untuk ISK di kalangan wanita, terutama wanita yang lebih muda. Menurut Yayasan Perawatan Urologi, lebih banyak aktivitas seksual cenderung terjadi di musim panas dan ini meningkatkan kemungkinan semakin banyak wanita tertular ISK. Jadi disarankan untuk buang air kecil setelah berhubungan seks untuk membantu menghilangkan bakteri.

4. Berenang

Kolam renang juga berperan dalam meningkatkan risiko infeksi ISK selama musim panas. Itu karena kolam renang menjadi tempat berkembang biaknya bakteri yang mungkin disebabkan oleh adanya urin dalam air, kadar klorin yang rendah dan orang-orang yang tidak mandi sebelum berenang, menurut Yayasan Perawatan Urologi.

Bakteri cenderung berkembang biak dengan cepat di tempat yang lembab dan basah. Jadi, ganti pakaian renang basah Anda dengan cepat. (Baca juga: Musisi Indonesia Ajak Masyarakat Berdamai ).

Untuk mencegah ISK di musim panas, Anda bisa melakukan beberapa hal, seperti mengusap miss V dari depan ke belakang untuk mencegah bakteri masuk ke dalam vagina. Kemudian, buang air kecil setelah berhubungan seks akan menghilangkan bakteri.

Ganti baju renang Anda segera setelah Anda keluar dari kolam renang dan jaga tubuh Anda terhidrasi dengan minum air secara berkala.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8908 seconds (0.1#10.140)