Pemkot Jaksel Kembangkan Ciliwung Jadi Destinasi Ekowisata
A
A
A
JAKARTA -
Pemkot Jakarta Selatan melalui Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan menyusuri Sungai Ciliwung mulai Kecamatan Jagakarsa hingga Jalan MT Haryono, Kecamatan Pancoran. Kegiatan ini untuk mencari lokasi-lokasi yang bisa dikembangkan menjadi kawasan ekowisata.
Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jakarta Selatan Imron Yunus mengatakan, bakal menggandeng komunitas Masyarakat Peduli Ciliwung (Mat Peci) untuk pengembangan kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi, pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal, pembelajaran dan pendidikan.
"Kita cari spot-spot mana saja yang dapat dikembangkan menjadi destinasi ekowisata di Sungai Ciliwung," ujarnya kemarin. Pada peringatan Hari Bumi, 22 April lalu, komunitas Mat Peci dan warga Kelurahan Srengseng Sawah, Jagakarsa, telah membersihkan bantaran Kali Ciliwung. Pohon-pohon endemik ditanam sebagai upaya pelestarian tanaman khas Jakarta sekaligus menambah penghijauan.
Menurut Imron, konsep wisata Ciliwung yakni susur sungai. "Konsepnya wisata susur Ciliwung dari Srengseng Sawah ke Lenteng Agung sepanjang 1,5 km. Kemarin sempat dilakukan pada Hari Air Sedunia dan antusiasme masyarakat luar biasa," ucapnya. Bentuk kajian yang dilakukan dengan pengurangan arus sungai, tingkat keamanan dan rencana penggabungan konsep ekowisata dengan promosi seni budaya.
Jika terealisasi, instansinya juga akan menggandeng masyarakat sekitar aliran sungai dalam rangka pemberdayaan ekonomi warga. “Harus diperhatikan soal kerawanan musibah. Jadi, perlu dipikirkan matang-matang soal tingkat keamanannya. Kalau dalam situasi arus normal saya kira sudah bisa dilakukan," kata Imron.
Menurut dia, wacana menjadikan Ciliwung destinasi ekowisata sudah tercetus sejak puluhan tahun. Hanya, rencana tersebut tak pernah terlaksana karena terlalu banyak pertimbangan. Tentu membutuhkan keseriusan karena ini wisata baru, maka akan ada pembangunan infrastruktur baik akses menuju lokasi maupun faktor-faktor pendukung lainnya.
Kemudian perlu koordinasi dengan instansi terkait seperti BBWSCC. “Kalau soal peta bidang, kami sudah punya. Tahun ini sedang kita ajukan," ucapnya. Wakil Wali Kota Jakarta Selatan Isnawa Adji menambahkan, Sungai Ciliwung sebenarnya mampu menghadirkan banyak potensi baik sosial budaya, ekonomi, maupun pariwisata. Untuk memaksimalkan itu membutuhkan kerja sama antarlembaga dan instansi terkait termasuk melakukan kajian mendalam.
Pemkot Jakarta Selatan melalui Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan menyusuri Sungai Ciliwung mulai Kecamatan Jagakarsa hingga Jalan MT Haryono, Kecamatan Pancoran. Kegiatan ini untuk mencari lokasi-lokasi yang bisa dikembangkan menjadi kawasan ekowisata.
Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jakarta Selatan Imron Yunus mengatakan, bakal menggandeng komunitas Masyarakat Peduli Ciliwung (Mat Peci) untuk pengembangan kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi, pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal, pembelajaran dan pendidikan.
"Kita cari spot-spot mana saja yang dapat dikembangkan menjadi destinasi ekowisata di Sungai Ciliwung," ujarnya kemarin. Pada peringatan Hari Bumi, 22 April lalu, komunitas Mat Peci dan warga Kelurahan Srengseng Sawah, Jagakarsa, telah membersihkan bantaran Kali Ciliwung. Pohon-pohon endemik ditanam sebagai upaya pelestarian tanaman khas Jakarta sekaligus menambah penghijauan.
Menurut Imron, konsep wisata Ciliwung yakni susur sungai. "Konsepnya wisata susur Ciliwung dari Srengseng Sawah ke Lenteng Agung sepanjang 1,5 km. Kemarin sempat dilakukan pada Hari Air Sedunia dan antusiasme masyarakat luar biasa," ucapnya. Bentuk kajian yang dilakukan dengan pengurangan arus sungai, tingkat keamanan dan rencana penggabungan konsep ekowisata dengan promosi seni budaya.
Jika terealisasi, instansinya juga akan menggandeng masyarakat sekitar aliran sungai dalam rangka pemberdayaan ekonomi warga. “Harus diperhatikan soal kerawanan musibah. Jadi, perlu dipikirkan matang-matang soal tingkat keamanannya. Kalau dalam situasi arus normal saya kira sudah bisa dilakukan," kata Imron.
Menurut dia, wacana menjadikan Ciliwung destinasi ekowisata sudah tercetus sejak puluhan tahun. Hanya, rencana tersebut tak pernah terlaksana karena terlalu banyak pertimbangan. Tentu membutuhkan keseriusan karena ini wisata baru, maka akan ada pembangunan infrastruktur baik akses menuju lokasi maupun faktor-faktor pendukung lainnya.
Kemudian perlu koordinasi dengan instansi terkait seperti BBWSCC. “Kalau soal peta bidang, kami sudah punya. Tahun ini sedang kita ajukan," ucapnya. Wakil Wali Kota Jakarta Selatan Isnawa Adji menambahkan, Sungai Ciliwung sebenarnya mampu menghadirkan banyak potensi baik sosial budaya, ekonomi, maupun pariwisata. Untuk memaksimalkan itu membutuhkan kerja sama antarlembaga dan instansi terkait termasuk melakukan kajian mendalam.
(don)