Jasmine Guillory, Ratu Penulis Romantis

Senin, 13 Mei 2019 - 08:23 WIB
Jasmine Guillory, Ratu Penulis Romantis
Jasmine Guillory, Ratu Penulis Romantis
A A A
NAMANYA kerap disebut sebagai The Rising Star di genre romantis. Dia adalah Jasmine Guillory, penulis terlaris New York Timesdari bukunya,The Wedding Date, The Proposal, dan The Wedding Party.

Karyanya telah muncul di berbagai media ternama, seperti Cosmopolitan, Real Simple, Oprah Magazine.com , dan Shondaland.com. Dia juga mendapat kan nominasi Goodreads Choice Awardsuntuk Best Romance dan Audie Award untuk Romance.

Dikutip Refinery29 , pada Januari tahun lalu, novel roman debut Guillory, The Wedding Date, diliput secara besar-besaran dan menjadi Targetís Diverse Book Club Pick. Penulis terlaris New York, Roxane Gay, menyebut novelnya sebagai “permata yang menawan, hangat, dan seksi”. Masih pada tahun yang sama, Guillory kembali merilis novel terbaru The Proposal pada Oktober. Bagi penggemar tulisan Guillory yang hangat dan rajutan kata yang cerdas, kehadiran Proposal adalah berita bagus.

Ini menandakan awal dari alam semesta Guillory yang bersatu. Novel berikutnya, The Wedding Party , yang keluar tahun ini juga akan menampilkan karakter dari The Wedding Date.

Melalui bukunya, Guillory berharap setiap orang bisa berpikir kembali bagaimana dia ingin diperlakukan dalam sebuah kemitraan atau hubungan. Selain itu, dia ingin setiap pembacanya tersenyum setelah membaca bukunya. Lalu, mengapa kisah romantis yang dipilihnya? Menurut The Atlantic, dia jatuh cinta dengan kisah romantis yang selalu berakhir bahagia.

“Ketika Anda sedang mengalami sesuatu yang sulit dan ada banyak ketidakpastian dalam hidup, romansa benarbenar hebat. Anda tahu, semuanya akan baik-baik saja pada akhir buku ini. Itulah yang saya butuhkan saat itu,” tuturnya.

Bagi Guillory, novel roman juga membantu meringankan kesulitan yang sedang dihadapi. Novel ini dinilai bisa mengurangi beban kolektif dan individu, setidaknya dengan memberikan pengalih perhatian dari kekacauan kehidupan sehari-hari.

“Ada banyak hal sulit yang terjadi. Tetapi, membaca roman tentang wanita-wanita kulit berwarna menemukan kegembiraan. Menemukan cinta adalah sesuatu yang sangat menguatkan saya dan sesuatu yang perlu saya baca. Karena sepanjang hari Anda melihat berita atau di Twitter Anda melihat semua hal buruk yang terjadi pada wanita di luar sana. Saya hanya perlu melihat pria memperlakukan wanita dengan baik dalam sebuah buku. Wanita yang suaranya didengar dan memiliki kegembiraan, cinta, dan hak pilihan, itulah hal yang sangat saya sukai tentang romansa,” ungkapnya.

Penulis yang tinggal di Oakland, California, ini mengatakan, salah satu pujian terbaik yang dia terima tentang novelnya, The Wedding Date, adalah buku itu dapat menjadi model bagi kaum muda yang ingin lebih memahami batas-batas romantis. The Proposal dan The Wedding Date sama-sama menggambarkan persetujuan sebagai hal yang perlu dan seksi.

“Saya pikir itu adalah hal yang baik untuk dilihat orang. Bagaimana kita dapat mengajar anak perempuan dan anak laki-laki kita untuk mengubah perilaku mereka untuk memperhatikan wanita. Saya pikir romansa dapat memainkan peran yang sangat besar dalam hal itu,” ucapnya. Komitmen Guillory untuk menghormati integritas karakter perempuannya melampaui cara dia menulis interaksi romantis mereka.

Banjir pujian pun mengikuti dirinya. Entertainment Weekly mengatakan, Guillory menulis dengan effervescence bersoda dari segelas sampanye. Seluruh buku ditulis dengan mudah dan cepat. The Wedding Date dimulai sebagai hubungan asmara, tetapi itu membuat kami menginginkan hubungan jangka panjang dengan Guillory dan gaya penulisan yang tidak tertahankan,” tulisnya.

Sementara itu, Kirkus Review menyebut bahwa The Proposal merupakan buku yang memesona bagi pencinta romansa modern. (Susi Susanti)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8309 seconds (0.1#10.140)