Para-Site Bakal Datangkan Tokoh-Tokoh Streetwear Global
A
A
A
JAKARTA - Streetwear telah menjelma menjadi tren fesyen kekinian yang banyak diburu anak-anak muda mainstream di kota besar. Merunut sejarahnya, akarnya berasal dari scene skate, surf, dan hip-hop di East dan West Coast Amerika Serikat sepanjang kurun 1980 hingga 1990-an.
Untuk mengakomodasi pecinta streetwear di Tanah Air, bakal digelar Para-Site yaitu Indonesia’s International Streetwear yang akan diselenggarakan pada 23-26 Mei 2019 di The Space Senayan City, Jakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman serta pembelajaran lini bisnis di industri streetwear dari para ahli di bidangnya masing-masing.
Para-Site merupakan event streetwear pertama di Indonesia yang dikurasi dengan baik. Beberapa kegiatan seru akan dihadirkan seperti brand exhibition, giveaway, diskusi-panel, sneakers auction, workshop, exclusive drop dari merek-merek streetwear berskala global, baik lokal maupun internasional, serta kegiatan lainnya.
Para-Site juga akan memperkaya pengalaman fisik dan digital kepada khalayak, khususnya pengalaman festival. Event Director Para-Site, Dimas Indro mengungkapkan, tujuan diselenggarakan acara ini adalah untuk menyatukan penggemar fesyen, sneaker, musik, seni dan kultur jalanan dalam satu tempat.
"Tidak cuma itu saja, kita juga ingin mengedukasi orang-orang tentang esensi dari streetwear itu sendiri. Maka dari itu, untuk tokoh-tokoh dan brand-brand yang ada dalam scara ini memang sudah kita kurasi secara ketat," tuturnya saat konferensi pers di FX Sudirman, Jakarta, Selasa (14/5).
Para-Site akan menghadirkan tokoh yang berpengaruh di industri streetwear global sebagai pembicara, seperti Guillaume Philibert yang merupakan pendiri dari brand Filling Pieces dan Masta Lee, mantan Media Director dan Designer Patta, salah satu toko sneakers yang terkenal di Belanda.
Para-Site juga akan menyuguhkan diskusi-panel yang diisi artis internasional seperti Abderrahmane Trabsini dari brand Daily Paper, Arthur Bray dan Eri Yeti dari brand Yeti Out. Woei Tjin, pemilik toko sneaker terkemuka di Rotterdam, Belanda, dan Andrew dari brand Sandalboyz.
Pada line-up selanjutnya dari live performances, akan ada Jnaro dari De La House, Greybox featuring Ezra Kunze, Lofiindeh, Holly Boogie dan Reggy P. Tak hanya itu, Para-Site juga akan menghadirkan aktivasi dan pop-up dari brand streetwear lokal yang sudah dikurasi dengan baik guna menjaga kualitas dari event ini, seperti Maris, Pot Meets Pop dan Paradise Youth Club.
Selain itu, adapun brand streetwear lokal lain yang akan mengisi dan memeriahkan event streetwear ini, di antaranya Elhaus, Capital, Public Culture, Ageless Galaxy, Annas Tribe, Not For People, Cashless, Failure Failure, Perennial Skate Co dan lainnya.
Acara yang turut mendapat perhatian dari Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) ini juga akanmenyediakan tempat istirahat, makan dan minum untuk mengatasi lapar dan dahaga saat berlangsungnya acara.
Untuk mengakomodasi pecinta streetwear di Tanah Air, bakal digelar Para-Site yaitu Indonesia’s International Streetwear yang akan diselenggarakan pada 23-26 Mei 2019 di The Space Senayan City, Jakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman serta pembelajaran lini bisnis di industri streetwear dari para ahli di bidangnya masing-masing.
Para-Site merupakan event streetwear pertama di Indonesia yang dikurasi dengan baik. Beberapa kegiatan seru akan dihadirkan seperti brand exhibition, giveaway, diskusi-panel, sneakers auction, workshop, exclusive drop dari merek-merek streetwear berskala global, baik lokal maupun internasional, serta kegiatan lainnya.
Para-Site juga akan memperkaya pengalaman fisik dan digital kepada khalayak, khususnya pengalaman festival. Event Director Para-Site, Dimas Indro mengungkapkan, tujuan diselenggarakan acara ini adalah untuk menyatukan penggemar fesyen, sneaker, musik, seni dan kultur jalanan dalam satu tempat.
"Tidak cuma itu saja, kita juga ingin mengedukasi orang-orang tentang esensi dari streetwear itu sendiri. Maka dari itu, untuk tokoh-tokoh dan brand-brand yang ada dalam scara ini memang sudah kita kurasi secara ketat," tuturnya saat konferensi pers di FX Sudirman, Jakarta, Selasa (14/5).
Para-Site akan menghadirkan tokoh yang berpengaruh di industri streetwear global sebagai pembicara, seperti Guillaume Philibert yang merupakan pendiri dari brand Filling Pieces dan Masta Lee, mantan Media Director dan Designer Patta, salah satu toko sneakers yang terkenal di Belanda.
Para-Site juga akan menyuguhkan diskusi-panel yang diisi artis internasional seperti Abderrahmane Trabsini dari brand Daily Paper, Arthur Bray dan Eri Yeti dari brand Yeti Out. Woei Tjin, pemilik toko sneaker terkemuka di Rotterdam, Belanda, dan Andrew dari brand Sandalboyz.
Pada line-up selanjutnya dari live performances, akan ada Jnaro dari De La House, Greybox featuring Ezra Kunze, Lofiindeh, Holly Boogie dan Reggy P. Tak hanya itu, Para-Site juga akan menghadirkan aktivasi dan pop-up dari brand streetwear lokal yang sudah dikurasi dengan baik guna menjaga kualitas dari event ini, seperti Maris, Pot Meets Pop dan Paradise Youth Club.
Selain itu, adapun brand streetwear lokal lain yang akan mengisi dan memeriahkan event streetwear ini, di antaranya Elhaus, Capital, Public Culture, Ageless Galaxy, Annas Tribe, Not For People, Cashless, Failure Failure, Perennial Skate Co dan lainnya.
Acara yang turut mendapat perhatian dari Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) ini juga akanmenyediakan tempat istirahat, makan dan minum untuk mengatasi lapar dan dahaga saat berlangsungnya acara.
(nug)