Wrangler Luncurkan Koleksi Denim Baru yang Lebih Ramah Lingkungan
A
A
A
JAKARTA - Wrangler telah meluncurkan jenis denim baru yang inovatif. Koleksi ini diklaim tanpa limbah air yang biasanya dihasilkan dari teknik pewarnaan konvensional. Untuk membuat satu celana jeans, diperlukan ribuan liter air. Metode berulang dan kering yang biasanya digunakan dalam pembuatan celana jeans menggunakan banyak tong air besar yang kemudian dibuang setelah digunakan.
Dilansir dari Independent, label asal Amerika tersebut telah berhasil menciptakan proses berkelanjutan baru dalam upaya untuk memerangi konsekuensi lingkungan dari limbah. Teknik baru ini bernama Indigood yang diciptakan dalam kemitraan dengan Texas Tech University dan pabrik kain Spanyol di Valencia, Tejidos Royo.
Indigood bekerja dengan cara menggantikan air dengan busa untuk mentransfer pewarna ke benang, sehingga menggunakan energi 60% lebih sedikit daripada metode pencelupan denim tradisional. Wrangler mengklaim bahwa Indigood adalah cara paling berkelanjutan untuk mewarnai denim.
Brand tersebut telah menciptakan sembilan buah denim menggunakan teknik Indigood, termasuk jaket, kemeja dan celana jins lurus klasik. Sembilan koleksi tersrbut akan menjadi bagian dari koleksi ikon musim gugur/dingin tahun 2019. Sementara, untuk harganya berkisar dari 80—130 poundsterling.
Dalam sebuah pernyataan, Wrangler menjelaskan bagaimana industri denim tertinggal dalam hal membuat perubahan manufaktur utama untuk mengurangi dampak lingkungannya. Dikatakan, meski ada perubahan bertahap menuju kenyamanan dan keberlanjutan, selama 150 tahun terakhir, industri denim baru saja memiliki beberapa inovasi inovatif.
“Di antaranya adalah penemuan pewarna sintetis, yang memungkinkan kain pewarna nila seperti denim menjadi mode dan pakaian kerja utama. Tapi, sejak diperkenalkannya indigo sintetis pada tahun 1897, tidak ada inovasi yang benar-benar merevolusi industri ini, sampai sekarang," kata brand tersebut.
Wrangler, yang berada di bawah naungan Kontoor Brands, berharap bahwa merek denim lainnya akan mengadopsi teknik pewarnaan busa baru dan mengungkapkan bahwa itu bekerja dengan pabrik denim di seluruh Asia dan Amerika Utara untuk meluncurkan teknologi ini dalam skala yang lebih besar. Label denim Lee, juga di bawah naungan Kontoor, sudah berencana untuk mengadopsi teknik itu.
Dilansir dari Independent, label asal Amerika tersebut telah berhasil menciptakan proses berkelanjutan baru dalam upaya untuk memerangi konsekuensi lingkungan dari limbah. Teknik baru ini bernama Indigood yang diciptakan dalam kemitraan dengan Texas Tech University dan pabrik kain Spanyol di Valencia, Tejidos Royo.
Indigood bekerja dengan cara menggantikan air dengan busa untuk mentransfer pewarna ke benang, sehingga menggunakan energi 60% lebih sedikit daripada metode pencelupan denim tradisional. Wrangler mengklaim bahwa Indigood adalah cara paling berkelanjutan untuk mewarnai denim.
Brand tersebut telah menciptakan sembilan buah denim menggunakan teknik Indigood, termasuk jaket, kemeja dan celana jins lurus klasik. Sembilan koleksi tersrbut akan menjadi bagian dari koleksi ikon musim gugur/dingin tahun 2019. Sementara, untuk harganya berkisar dari 80—130 poundsterling.
Dalam sebuah pernyataan, Wrangler menjelaskan bagaimana industri denim tertinggal dalam hal membuat perubahan manufaktur utama untuk mengurangi dampak lingkungannya. Dikatakan, meski ada perubahan bertahap menuju kenyamanan dan keberlanjutan, selama 150 tahun terakhir, industri denim baru saja memiliki beberapa inovasi inovatif.
“Di antaranya adalah penemuan pewarna sintetis, yang memungkinkan kain pewarna nila seperti denim menjadi mode dan pakaian kerja utama. Tapi, sejak diperkenalkannya indigo sintetis pada tahun 1897, tidak ada inovasi yang benar-benar merevolusi industri ini, sampai sekarang," kata brand tersebut.
Wrangler, yang berada di bawah naungan Kontoor Brands, berharap bahwa merek denim lainnya akan mengadopsi teknik pewarnaan busa baru dan mengungkapkan bahwa itu bekerja dengan pabrik denim di seluruh Asia dan Amerika Utara untuk meluncurkan teknologi ini dalam skala yang lebih besar. Label denim Lee, juga di bawah naungan Kontoor, sudah berencana untuk mengadopsi teknik itu.
(alv)