Lewat Festival Soekarno, IUT Bawa Keroncong Kian Mendunia
A
A
A
ALJIR - Lagu keroncong Bengawan Solo mengalun pada Festival Soekarno yang digelar Kedutaan Besar RI di Aljir, Aljazair. Identitas keroncong sebagai milik bangsa Indonesia pun makin menguat di dunia internasional.
Adalah Indra Utami Tamsir yang menggemakan lagu keroncong Indonesia bersama Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) pimpinan Hendardji Soepandji di Aljir. Setelah tahun lalu bernyanyi di depan publik Mesir, Diva Keroncong Indonesia itu kini melantunkannya di tanah Aljazair, sebuah negara bekas jajahan Perancis di Kawasan Afrika Utara.
Bagi IUT, panggilan akrab sang diva, melantunkan lagu keroncong di tanah orang adalah sebuah kehormatan. Sebab, itu menjadi momentum bagi dia membantu pemerintah mempromosikan kearifan lokal Indonesia di dunia internasional.
"Saya sangat bangga bisa berbuat sesuatu untuk bangsa dan negara lewat lawatan Budaya seperti ini. Sebagai seniman, saya pastinya akan berusaha memberikan karya-karya terbaik saya lewat keroncong," kata IUT seusai pentas yang juga disaksikan Duta Besar LBBP RI untuk Aljazair Safira Machrusah.
Pada Festival Soekarno 2019 di Aljazair, IUT menyanyikan lagu Bengawan Solo hingga dua kali. Pertama saat pembukaan festival, dan kedua ketika mengiringi fashion show karya Lindy Ann Umar Hadi.
Tidak hanya Bengawan Solo, ia juga membawakan lagu keroncong Dewi Murni dan Roda Dunia. Begitu juga lagu Kemesraan dan lagu Indonesia Pusaka menjadi lebih unik ketika dilantunkan dalam irama keroncong.
"Saya begitu menikmati ketika menyanyikan lagu-lagu keroncong. Apalagi, saya juga melihat penonton sangat enjoy mendengarkan lagu-lagu keroncong yang saya bawakan," ujarnya.
Ke depan, IUT berharap bisa terus mengikuti ajang-ajang lawatan budaya seperti di Festival Soekarno. Selain bisa membantu misi pemerintah mempromosikan seni budaya Indonesia di dunia internasional, dia juga bisa mengekspresikan diri lewat lagu-lagu keroncongnya.
Adalah Indra Utami Tamsir yang menggemakan lagu keroncong Indonesia bersama Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) pimpinan Hendardji Soepandji di Aljir. Setelah tahun lalu bernyanyi di depan publik Mesir, Diva Keroncong Indonesia itu kini melantunkannya di tanah Aljazair, sebuah negara bekas jajahan Perancis di Kawasan Afrika Utara.
Bagi IUT, panggilan akrab sang diva, melantunkan lagu keroncong di tanah orang adalah sebuah kehormatan. Sebab, itu menjadi momentum bagi dia membantu pemerintah mempromosikan kearifan lokal Indonesia di dunia internasional.
"Saya sangat bangga bisa berbuat sesuatu untuk bangsa dan negara lewat lawatan Budaya seperti ini. Sebagai seniman, saya pastinya akan berusaha memberikan karya-karya terbaik saya lewat keroncong," kata IUT seusai pentas yang juga disaksikan Duta Besar LBBP RI untuk Aljazair Safira Machrusah.
Pada Festival Soekarno 2019 di Aljazair, IUT menyanyikan lagu Bengawan Solo hingga dua kali. Pertama saat pembukaan festival, dan kedua ketika mengiringi fashion show karya Lindy Ann Umar Hadi.
Tidak hanya Bengawan Solo, ia juga membawakan lagu keroncong Dewi Murni dan Roda Dunia. Begitu juga lagu Kemesraan dan lagu Indonesia Pusaka menjadi lebih unik ketika dilantunkan dalam irama keroncong.
"Saya begitu menikmati ketika menyanyikan lagu-lagu keroncong. Apalagi, saya juga melihat penonton sangat enjoy mendengarkan lagu-lagu keroncong yang saya bawakan," ujarnya.
Ke depan, IUT berharap bisa terus mengikuti ajang-ajang lawatan budaya seperti di Festival Soekarno. Selain bisa membantu misi pemerintah mempromosikan seni budaya Indonesia di dunia internasional, dia juga bisa mengekspresikan diri lewat lagu-lagu keroncongnya.
(poe)