Rutin Bangun Tidur di Pagi Hari Turunkan Risiko Kanker Payudara

Minggu, 30 Juni 2019 - 13:51 WIB
Rutin Bangun Tidur di...
Rutin Bangun Tidur di Pagi Hari Turunkan Risiko Kanker Payudara
A A A
JAKARTA - Sebuah kajian skala besar baru menemukan manfaat lain rutinitas bangun tidur di pagi hari, terutama bagi wanita. Menurut riset tersebut, wanita yang rutin bangun pagi secara alamiah memiliki risiko lebih rendah terkena kanker payudara ketimbang mereka yang suka begadang.

Kajian tersebut dilakukan Inggris, Amerika Serikat, Prancis dan Norwegia. Dalam penelitian ini, mereka melibatkan setidaknya 180.216 di kajian UK Biobank dan 228.952 wanita di kajian Breast Cancer Association Consortium (BCAC).

Dalam kajian ini, para peneliti menggunakan teknik yang disebut randomisasi Mendelian. Teknik ini melibatkan mengkaji varian genetik utuk melihat apakah faktor tertentu terkait risiko lebih tinggi atau rendah terkena penyajkit itu.

Menurut Times Now News, para periset menganalisa varian genetik wanita dengan tiga karakteristik tidur tertentu—preferensi pagi atau malam (yang dikenal sebagai kronotipe), durasi tidur dan insomnia. Randomisasi Mendelian ini memberikan hasil yang lebih terpercaya jika sebuah kaitan ditemukan, maka itu lebih mengindikasikan hubungan langsung.

Penelitian itu menunjukkan bukti konsisten bahwa orang yang rutin bangun pagi terkait risiko mengembangkan kanker payudara lebih rendah ketimbang yang suka begadang. Ada juga bukti sugestif jika tidur lebih lama dari rekomendasi 7—8 jam dalam semalam terkait peningkatan risiko penyakit tersebut. Meskipun penemuan ini tidak menjelaskan apa efek insomnia terhadap risiko kanker payudara.

Tim ini menambahkan, efek kebiasaan tidur sepertinya lebih rendah dari efek risiko lain untuk kanker payudara seperti Indeks Massa Tubuh (BMI) dan konsumsi alkohol. Meski mereka menambahkan penemuan ini punya implikasi pengaruh kebiasaan tidur untuk memperbaiki kesehatan.

Mereka juga mencatat bahwa kajian ini punya batasan, misalnya, kajian ini menggunakan ukuran tidur yang dilaporkan sendiri yang bisa menjadi subyek ketidakakurasian dan hanya melihat wanita keturunan Eropa, sehingga penemuan ini mungkin tidak pas dengan kelompok lain. Namun, kekuatan kajian ini adalah periset menggunakan sejumlah metode untuk mengakses data dari dua kajian berkualitas tinggi.

Wanita yang bekerja shift malam juga ditemukan memiliki risiko yang meningkat terkena kanker payudara. Mungkin ini disebabkan karena kerja yang mengganggu pola tidur dan paparan cahaya terhadap wanita di malam hari.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8140 seconds (0.1#10.140)