Batik Kammi, Populerkan Desain Kontemporer Batik Indonesia
A
A
A
Selembar kain dengan motif khas, memiliki filosofi dan sarat makna budaya di dalamnya. Ya! Batik yang kini tak hanya dipakai tiap hari Jum’at saja sebagai seragam saat ke sekolah maupun pergi ke kantor. Lebih dari itu, batik telah menjadi bagian fashion yang mengikuti lifestyle dan bahkan bisa sangat nyaman dipakai sehari-hari oleh semua kalangan.
Hal ihwal inilah yang membuat Yuliana Mihardja dan Jenny Widjaja dua rekanan karib mendirikan brand Batik Kammi agar batik yang makin populer sekarang ini makin digemari dan semua kalangan, termasuk kalangan middle class yang ingin mendapatkan batik dengan kualitas baik bisa lebih memiliki banyak pilihan.
Batik Kammi yang mengusung lini fashion batik dengan signature style kontemporer mencoba mengetengahkan koleksi baju batik untuk kalangan menengah dalam desain kontemporer yang artistik. Bekerja sama dengan tim desain Alleira Batik dalam merancang tiap motif kesemuanya hadir dalam bentuk batik printing.
“Batik Kammi ini merupakan jenis batik printing yang kalau dicuci 20 kali lebih pun tidak akan luntur, kualitas bahan kita semuanya katun. Perbedaan dengan batik printing dari brand lain, kebanyakan mereka motifnya seragam, mirip. Nah untuk Batik Kammi dibuat lebih kontemporer,” ungkap Jenny Widjaja Director dari Batik Kammi.
Istimewanya dari desain yang ada pada Batik Kammi adalah desain yang dibuat advisor by Alleira Batik, dimana brand tersebut telah terkenal dengan penciptaan motif desain batik yang banyak digemari oleh kalangan pecinta batik, bahkan dipakai juga oleh para Duta Besar dari berbagai negara. Tak hanya kemeja untuk pria, berbagai jenis blazer, dress, maupun outer untuk wanita.
Batik Kammi juga punya koleksi hijab untuk wanita muslimah dalam bentuk scarf, kaftan dan berbagai dress panjang. “Kita melihat koleksi batik untuk mereka yang berhijab masih sedikit sekali, walaupun ada seragam motifnya atau agak polos. Jadi Batik Kammi membuat koleksi hijab, seperti scarf yang juga bisa jadi kerudung tapi tetap bisa dipakai wanita non hijab,” sebut Yuliana Mihardja yang juga merupakan Director Batik Kammi.
Batik Kammi yang baru merilis koleksi sejak September 2018 lalu ini telah memiliki pasar kalangan ibu-ibu Duta Besar yang menginginkan batik untuk acara formal maupun kasual. Bahkan sudah memegang beberapa koorporate untuk seragam batik, menjualnya lewat online, dan bisa di temukan juga di Metro Department Store, Alun-Alun Indonesia.
“Paling sering kita mengikuti bazzar di mall-mall, karena bisa lebih dekat ke costumer dan tahu keinginan pasar. Kedepan kita akan masuk juga di luar Jakarta,” tambah Yuliana. Untuk makin memperkenalkan produknya, Batik Kami pada Juli 2019 ini juga akan mengadakan fashion show serta ikut pameran expo KBRI di New Zealand.
Beberapa koleksi yang akan dibawa untuk pameran tersebut di antaranya ada syal, termasuk batik dengan sentuhan berciri aborigin, dan juga desain batik kombinasi kontemporer lainnya. Sebelumnya Batik Kammi juga sempat mengikuti bazzar di Kedutaan Thailand, dan Filifina. Menurut Yuliana, sambutan akan desain maupun bahan dan model Batik Kammi sangat baik diterima. Dengan kualitas yang baik dan harganya terjangkau untuk kalangan menengah hingga ke atasnya.
Hal ihwal inilah yang membuat Yuliana Mihardja dan Jenny Widjaja dua rekanan karib mendirikan brand Batik Kammi agar batik yang makin populer sekarang ini makin digemari dan semua kalangan, termasuk kalangan middle class yang ingin mendapatkan batik dengan kualitas baik bisa lebih memiliki banyak pilihan.
Batik Kammi yang mengusung lini fashion batik dengan signature style kontemporer mencoba mengetengahkan koleksi baju batik untuk kalangan menengah dalam desain kontemporer yang artistik. Bekerja sama dengan tim desain Alleira Batik dalam merancang tiap motif kesemuanya hadir dalam bentuk batik printing.
“Batik Kammi ini merupakan jenis batik printing yang kalau dicuci 20 kali lebih pun tidak akan luntur, kualitas bahan kita semuanya katun. Perbedaan dengan batik printing dari brand lain, kebanyakan mereka motifnya seragam, mirip. Nah untuk Batik Kammi dibuat lebih kontemporer,” ungkap Jenny Widjaja Director dari Batik Kammi.
Istimewanya dari desain yang ada pada Batik Kammi adalah desain yang dibuat advisor by Alleira Batik, dimana brand tersebut telah terkenal dengan penciptaan motif desain batik yang banyak digemari oleh kalangan pecinta batik, bahkan dipakai juga oleh para Duta Besar dari berbagai negara. Tak hanya kemeja untuk pria, berbagai jenis blazer, dress, maupun outer untuk wanita.
Batik Kammi juga punya koleksi hijab untuk wanita muslimah dalam bentuk scarf, kaftan dan berbagai dress panjang. “Kita melihat koleksi batik untuk mereka yang berhijab masih sedikit sekali, walaupun ada seragam motifnya atau agak polos. Jadi Batik Kammi membuat koleksi hijab, seperti scarf yang juga bisa jadi kerudung tapi tetap bisa dipakai wanita non hijab,” sebut Yuliana Mihardja yang juga merupakan Director Batik Kammi.
Batik Kammi yang baru merilis koleksi sejak September 2018 lalu ini telah memiliki pasar kalangan ibu-ibu Duta Besar yang menginginkan batik untuk acara formal maupun kasual. Bahkan sudah memegang beberapa koorporate untuk seragam batik, menjualnya lewat online, dan bisa di temukan juga di Metro Department Store, Alun-Alun Indonesia.
“Paling sering kita mengikuti bazzar di mall-mall, karena bisa lebih dekat ke costumer dan tahu keinginan pasar. Kedepan kita akan masuk juga di luar Jakarta,” tambah Yuliana. Untuk makin memperkenalkan produknya, Batik Kami pada Juli 2019 ini juga akan mengadakan fashion show serta ikut pameran expo KBRI di New Zealand.
Beberapa koleksi yang akan dibawa untuk pameran tersebut di antaranya ada syal, termasuk batik dengan sentuhan berciri aborigin, dan juga desain batik kombinasi kontemporer lainnya. Sebelumnya Batik Kammi juga sempat mengikuti bazzar di Kedutaan Thailand, dan Filifina. Menurut Yuliana, sambutan akan desain maupun bahan dan model Batik Kammi sangat baik diterima. Dengan kualitas yang baik dan harganya terjangkau untuk kalangan menengah hingga ke atasnya.
(don)