Masker Bantu Lindungi Diri dari Polusi Udara?

Senin, 05 Agustus 2019 - 17:09 WIB
Masker Bantu Lindungi Diri dari Polusi Udara?
Masker Bantu Lindungi Diri dari Polusi Udara?
A A A
JAKARTA - Penggunaan masker merupakan upaya pencegahan primer dan sekunder untuk melindungi diri dari polusi yang dapat menurunkan kondisi kesehatan tubuh. Seperti halnya penggunaan respirator dan masker, baik dalam maupun luar ruangan.

Dalam hal ini, penggunaan respirator dan masker seharusnya sudah menjadi kebiasaan dalam perlindungan sehari-hari. idealnya, respirator dan masker memiliki filterasi atau penyaring debu, kotoran dan partikel.

"Oleh karenanya, sangat penting bagi masyarakat untuk memilih respirator dan masker yang filternya disesuaikan dengan kondisi dan kegiatan mereka, baik saat berada di dalam maupun luar ruangan," kata Dr. dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K) selaku Ketua Departmen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia saat acara peluncuran produk Nexcare di hotel Aston Kuningan, Jakarta, Senin (5/8/2019).

Secara garis besar, masker dibagi menjadi dua jenis yaitu simpel masker dan respirator. Simpel masker banyak dijual di supermarket dengan warna dan motif yang beragam. Umumnya, masker jenis ini digunakan untuk menyaring partikel yang lebih besar, serta digunakan untuk mereka yang sedang terinfeksi dengan tujuan menghindari penyebaran virus dan bakteri.

"Pemakaiannya jangan keliru. Nggak bisa bolak balik. Luar ya untuk luar, dalam ya untuk dalam. Jangan atas untuk bawah, bawah untuk atas. Nggak boleh dicuci karena pori-porinya melebar dan fungsinya akan menurun. Batas pemakaiannya hanya 6-8 jam. Sekali pakai itu 8 jam. Menurut penelitian, simpel masker efektif memfilterasi bisa sampai 30%," jelasnya.

Berbeda dengan simpel masker, respirator dapat memfilterasi 95% debu, kotoran dan partikel sehingga respirator dianjurkan dikenakan untuk kegiatan di luar ruangan yang dapat membantu mengurangi paparan asap dan emisi gas buang. Kendati demikian, tidak semua orang dianjurkan menggunakan respirator. Ada beberapa kelompok yang tidak dapat menggunakan respirator lantaran dapat memicu keluhan pernafasan.

"Kalau kualitas udara buruk, respirator direkomendasikan. Respirator 95% nggak disarankan untuk anak-anak, ibu hamil, orang dengan penyakit asma, ISPA, karena sangat ketat. Jadi saya kira ini dapat menimbulkan keluhan nafas berat. Penggunaan masker tipe itu pada populasi yang disebutkan jadi menimbulkan napas yang lebih berat," paparnya. (Baca juga: Mengurangi Level Kolesterol Jelek Turunkan Risiko Kena Stroke ).

Sementara, 3M melalui Nexcare menghadirkan berbagai varian produk respirator dan masker dengan filter untuk perlindungan baik untuk penggunaan di luar maupun di dalam ruangan. Mulai respirator KN95 untuk kegiatan di luar ruangan, Carbon Mask yang dapat membantu mengurangi paparan debu berukuran besar dan membantu mengurangi bau tidak sedap.

"Sedangkan untuk dalam ruangan, Nexcare menghadirkan Daily Mask yang dapat membantu mengurangi paparan debu dan mengurangi resiko penularan penyakit yang tertular melalui bersin, batuk dan pilek. Yang terbaru, Daily Kids Mask, masker khusus anak dibuat mengikuti ukuran wajah anak dengan filter unggul dan memiliki motif yang menarik bagi anak-anak," jelas Alfia Wardah selaku Director of Consumer Business Group, 3M Indonesia.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6491 seconds (0.1#10.140)