Kematian Tony Stark Diputuskan Sebelum Avengers: Endgame Syuting

Jum'at, 09 Agustus 2019 - 19:30 WIB
Kematian Tony Stark...
Kematian Tony Stark Diputuskan Sebelum Avengers: Endgame Syuting
A A A
Kematian Tony Stark di Avengers: Endgame ternyata sudah direncanakah jauh sebelum Avengers: Endgame mulai syuting. Menurut duo sutradara film itu, Anthony dan Joe Russo, mereka tahu kalau Tony akan mati di film itu tiga tahun sebelum film itu memulai syuting. Ini artinya, Tony memang didesain untuk mati bahkan sebelum Avengers: Infinity War dibuat.

Hal tersebut diungkapkan duo sutradara Avengers: Endgame, Anthony dan Joe Russo, dalam sebuah sesi AMA di Reddit. Di sesi itu, mereka menjawab pertanyaan seputar Avengers: Endgame dan proyek lain yang akan mereka kerjakan di masa depan. Dalam kesempatan tersebut, duo Russo itu ditanyai sejak kapan mereka tahu kalau Tony diputuskan akan mati di Avengters: Endgame.

“Kami tahu selama sekitar tiga tahun sebelum kami syuting film itu,” ujar Joe Russo.

Meskipun sudah lama mengetahui hal itu, bukan berarti bahwa syuting adegan kematian Tony itu adalah hal termudah bagi mereka berdua. Anthony mengatakan, hari tersulit dalam syuting Avengers: Endgame adalah ketika mereka harus mengambil gambar untuk adegan kematian Tony.

Avengers: Infinity War dan Avengers: Endgame syuting secara berurutan. Fotografi prinsip kedua film itu dimulai pada 2017. Syuting film Avengers: Endgame selesai pada awal 2018. Sehingga, duo Russo itu sudah mengetahui tentang kematian Tony pada sekitar 2014. Saat itu, Marvel Cinematic Universe (MCU) sedang dalam tahap Phase 2.

Di tahun itu, Captain America: The Winter Soldier dirilis. Film itu juga disutradarai Russo Bersaudara. Di tahun yang sama, mereka juga masuk tahap praproduksi Captain America: Civil War yang memulai Phase 3 MCU. Dengan demikian, Russo bersaudara itu punya peluang untuk mempersiapkan kematian Tony dengan sangat matang, meskipun ada perubahan di menit-menit terakhir.

Kematian Tony adalah salah satu momen terpenting di Avengers: Endgame. Dia adalah sosok yang memulai franchise MCU pada 2008 ketika Iron Man pertama dirilis dan mengakhiri semuanya demi kebaikan di Endgame yang dirilis tahun ini. Jelas bahwa kematian Iron Man dan kepergian pemerannya, Robert Downey Jr., bukanlah keputusan yang dibuat secara instan. Para sutradara yang bertanggung jawab untuk menangani kepergiannya itu mendapatkan waktu banyak untuk mempersiapkannya dan mengeksekusinya dengan baik.

Sementara, hal menarik juga terjadi selama syuting Avengers: Endgame. Tidak banyak yang tahu bahwa lokasi syuting terakhir film ini juga menjadi awal dimulainya karier Robert berperan sebagai Tony Stark alias Iron Man. Bahkan syuting terakhir Tony di Endgame menjadi sangat emosional bagi Robert dan juga semua kru di lokasi itu.

Dikutip dari ComicBook.com, syuting terakhir Tony dilakukan di tempat yang hanya berjarak beberapa meter dari lokasi pertama Robert diaudisi untuk peran tersebut. Hal ini diungkapkan presiden Marvel Studios Kevin Feige dalam sesi tanya jawab di Twitter lewat akun Empire.

“Syuting terakhir Robert Downey Jr. untuk Avengers: Endgame (ketika dia menjentikkan jarinya) dilakukan di lokasi studio yang sama ketika dia kali pertama diaudisi sebagai Tony Stark,” ujar Kevin.

Pernyataan ini mengonfirmasi ucapan Joe Russo ketika dia diwawancarai ComicBook.com ketika Endgame dirilis pada April lalu. Dia mengatakan, syuting Infinity War dan Endgame dilakukan selama setahun penuh dengan syuting masing-masing film memakan waktu kurang lebih 6 bulan dengan selisih syuting 2 bulan. Pada awal Januari 2018, mereka berhenti syuting Endgame karena mereka harus menyelesaikan Infinity War. Ketika itulah muncul ide dialog terakhir Iron Man yang kondang di Avengers: Endgame.

“Secara tradisional, kami selalu mengundang teman dan keluarga untuk screening. Kami mengumpulkan ide dan kembali dan berusaha untuk syuting ulang … hal terakhir yang kami dapatkan adalah Robert mengucapkan, ‘I am Iron Man (Akulah Iron Man)’, dan menjentikkan jarinya. Itu adalah syuting paling terakhir di hari terakhir. Yang menarik adalah kami di kamar editing selama berbulan-bulan dengan adegan itu. Kami seperti, ‘Bagaimana kalian memberikan ucapan terakhir untuk Tony Stark yang punya resonansi?’ Kami mencoba beberapa hal dan itu tidak berhasil. Mereka terasa datar buat kami… kami duduk di ruang editorial bersama editor kami, Jeff Ford … dia kemudian bilang, ‘Bagaimana kalau dia berkata, ‘Akulah Iron Man’ sebagai respons atas ‘Aku yang tidak terhindarkan?’ Itu terasa sudah ditulis seperti itu,” tutur Joe. Ucapan Aku yang tidak terhindarkan (I am inevitable) adalah kalimat khas yang keluar dari mulut Thanos di Avengers: Infinity War dan Endgame.

Setelah menyepakati ucapan itu, Russo bersaudara kembali memulai syuting. Kelanjutan syuting Endgame itu dilakukan di Raleigh Studio di Los Angeles.

“Panggung yang kami pakai untuk syuting itu bersebelahan dengan panggung di mana Robert untuk kali pertama menjalani uji layar untuk Iron Man. Jadi ini benar-benar menjadi lingkaran penuh buat dia yang membuat ini menjadi sangat emosional. Hari ketika kami menyelesaikan itu, dengan itu menjadi ucapan terakhir, menutup buku, menutup sampul buku, dan itu dimulai di panggung sebelah dan berakhir di panggung ini, saya kira itu benar-benar beresonansi buat dia,” papar Joe.

Avengers: Endgame berakhir dengan aliansi hampir semua superhero di MCU. Mereka bersama-sama menghadapi Thanos dan pasukannya. Thanos nyaris meraih kemenangan ketika dia merampas Batu Keabadian, tapi Tony berhasil menggunakannya terlebih dahulu untuk menghancurkan Thanos dan pasukannya. Akibatnya, Tony pun mati.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1126 seconds (0.1#10.140)