9 Bencana Festival Musik Terburuk di Dunia
A
A
A
GELARAN festival atau konser musik lazimnya merupakan ajang bersuka ria. Namun apa jadinya apabila riuhnya konser musik harus berakhir dengan bencana. Tak hanya korban materiil, sejumlah konser musik terburuk ini juga menelan korban jiwa. Berikut 9 bencana festival musik terburuk di dunia.
1. Glastonbury, Inggris (2005)
Pada tahun ke-35 penyelenggaraannya, festival Glastonbury menghadapi bencana tak terduga dengan adanya badai parah. Badai tersebut membanjiri perkemahan, tempat festival, dan area parkir dengan air setinggi 4 kaki. Dua panggung tersambar petir, dan sungai lumpur akhirnya merusak perkemahan serta menjebak mobil-mobil yang terparkir. Sebanyak 130.000 orang yang hadir pun terjebak dalam lokasi tersebut.
2. Fyre festival, Kepulauan Exuma (2017)
Fyre festival akhir-akhir ini memang jadi perbincangan, bahkan sampai dijadikan film dokumenter. Semua bermula saat Billy McFarland dan rapper Ja Rule yang terpikir untuk membuat sebuah acara festival musik mewah dengan promosi yang gila-gilaan.
Namun saat tiba hari diselenggarakannya Fyre Festival, para pengunjung merasa ditipu karena tidak mendapatkan apa yang dijanjikan pihak penyelenggara. Acara tersebut pun akhirnya dibatalkan setelah badai menerjang dan mengacaukan segalanya.
3. Tomorrow World (2015)
Merupakan salah satu festival musik terbesar di Georgia. Namun festival itu berubah menjadi bencana bagi pelaksana dan penontonnya. Karena adanya hujan yang sangat lebat yang membuat tempat acara menjadi penuh lumpur.
Para pengunjung yang berada di tempat itu hanya memiliki dua pilihan untuk kembali pulang. Jalan kaki yang menanjak sejauh 8 kilometer atau menggunakan uber yang harganya naik hingga 5 kali lipat.
Beberapa peserta yang berhasil selamat mengatakan mereka sampai patungan untuk menyewa bus yang digunakan panitia agar mau mengantar mereka pulang. Namun bagi mereka yang tidak punya banyak duit, harus berjalan kaki dan kelaparan karena tidak mendapat makanan.
4. Ilse Of Wight (2012)
Sebuah festival musik ini menjanjikan beragam penampilan dari para penyanyi tersohor. Namun semua itu harus kandas ketika hujan lebat yang membuat orang-orang harus kembali ke mobilnya, sebagian harus tertahan di jalan karena kapal yang digunakan untuk menjemput tidak bisa berlayar karena cuaca buruk.
Bahkan pihak keamanan harus membuka lapangan bola agar orang-orang bisa beristirahat di sana. Hujan lebat itu mengguyur selama 14 jam.
5. Woodstock 1999
Woodstock adalah salah satu festival multi band paling terkenal di muka bumi. Festival ini dikenal dengan pesan cinta dan damai yang dibawakannya. Namun lagi-lagi manusia hanya bisa berencana, takdir sering berkata lain.
Pada 1999, sejumlah band papan atas seperti Korn, Limb Bizkit hingga Rage Againts The Machine mengisi line up Woodstock. Band-band tersebut seolah menjadi magnet kuat bagi pecinta musik rock.
Sayangnya pesan cinta dan damai yang menjadi konsep awal Woodstock sama sekali tidak terlihat. Woodstock 1999 lebih identik dengan kekerasan, kebakaran hingga pelecehan seksual.
6. Altamont Free Music Festival, California (1969)
Dengan menghadirkan Rolling Stone dan Greateful Dead di depan 300.000 orang, Festival Altamont diharapkan menjadi "Woodstock West", di mana digelar hanya 4 bulan setelah konser bersejarah tersebut. Festival ini menjadi kacau karena mempekerjakan geng motor Hells Angels sebagai keamanan.
Mereka memukuli para pemuda yang mengancam turun dari bukit dan naik ke atas panggung. Ujungnya, ada seorang pemuda bernama Meredith Hunter yang dalam pengaruh narkoba menerobos ke panggung dengan menggenggam sebuah pistol. Ia kemudian ditusuk 2 kali sampai tewas dan tubuhnya diinjak-injak olah para biker.
7. Indiana State Fair, Indiana (2011)
Indiana state fair yang digelar pada tahun 2011 dengan bintang tamu Sara Bareilles dan band country lokal, Sugarland harus berakhir dengan kenahasan. Hembusan angin kencang disertai tornado membuat panggung acara tersebut runtuh hingga menewaskan 7 orang dan melukai 58 orang. Diperkirakan bahwa insiden itu disebabkan oleh "gustnado", peristiwa cuaca langka yang menyerupai tornado dan disertai dengan angin kencang lebih dari 120 mil per jam.
8. Love Parade, Bochum, Jerman (2010)
Pada 1970, ada sebuah event musik rock yang diyakini akan menjadi festival musik rock terbesar. Namun begitu tiket sudah terbeli, sebulan sebelum acara, pihak penyelenggara mendapat penolakan dari warga untuk menyelenggarakan festival itu.
Namun sayangnya saat itu informasi belum secepat dan seluas sekarang, sehingga tidak semuanya mengetahui pembatalan festival itu. Mereka yang tidak mengetahui informasi tetap datang ke tempat acara.
Sekitar 30.000 datang ke tempat itu. Mereka harus kecewa karena tidak menemukan makanan, minuman, dan tidak ada festival. Justru hal ini malah dimanfaatkan menjadi tempat peredaran narkoba.
1. Glastonbury, Inggris (2005)
Pada tahun ke-35 penyelenggaraannya, festival Glastonbury menghadapi bencana tak terduga dengan adanya badai parah. Badai tersebut membanjiri perkemahan, tempat festival, dan area parkir dengan air setinggi 4 kaki. Dua panggung tersambar petir, dan sungai lumpur akhirnya merusak perkemahan serta menjebak mobil-mobil yang terparkir. Sebanyak 130.000 orang yang hadir pun terjebak dalam lokasi tersebut.
2. Fyre festival, Kepulauan Exuma (2017)
Fyre festival akhir-akhir ini memang jadi perbincangan, bahkan sampai dijadikan film dokumenter. Semua bermula saat Billy McFarland dan rapper Ja Rule yang terpikir untuk membuat sebuah acara festival musik mewah dengan promosi yang gila-gilaan.
Namun saat tiba hari diselenggarakannya Fyre Festival, para pengunjung merasa ditipu karena tidak mendapatkan apa yang dijanjikan pihak penyelenggara. Acara tersebut pun akhirnya dibatalkan setelah badai menerjang dan mengacaukan segalanya.
3. Tomorrow World (2015)
Merupakan salah satu festival musik terbesar di Georgia. Namun festival itu berubah menjadi bencana bagi pelaksana dan penontonnya. Karena adanya hujan yang sangat lebat yang membuat tempat acara menjadi penuh lumpur.
Para pengunjung yang berada di tempat itu hanya memiliki dua pilihan untuk kembali pulang. Jalan kaki yang menanjak sejauh 8 kilometer atau menggunakan uber yang harganya naik hingga 5 kali lipat.
Beberapa peserta yang berhasil selamat mengatakan mereka sampai patungan untuk menyewa bus yang digunakan panitia agar mau mengantar mereka pulang. Namun bagi mereka yang tidak punya banyak duit, harus berjalan kaki dan kelaparan karena tidak mendapat makanan.
4. Ilse Of Wight (2012)
Sebuah festival musik ini menjanjikan beragam penampilan dari para penyanyi tersohor. Namun semua itu harus kandas ketika hujan lebat yang membuat orang-orang harus kembali ke mobilnya, sebagian harus tertahan di jalan karena kapal yang digunakan untuk menjemput tidak bisa berlayar karena cuaca buruk.
Bahkan pihak keamanan harus membuka lapangan bola agar orang-orang bisa beristirahat di sana. Hujan lebat itu mengguyur selama 14 jam.
5. Woodstock 1999
Woodstock adalah salah satu festival multi band paling terkenal di muka bumi. Festival ini dikenal dengan pesan cinta dan damai yang dibawakannya. Namun lagi-lagi manusia hanya bisa berencana, takdir sering berkata lain.
Pada 1999, sejumlah band papan atas seperti Korn, Limb Bizkit hingga Rage Againts The Machine mengisi line up Woodstock. Band-band tersebut seolah menjadi magnet kuat bagi pecinta musik rock.
Sayangnya pesan cinta dan damai yang menjadi konsep awal Woodstock sama sekali tidak terlihat. Woodstock 1999 lebih identik dengan kekerasan, kebakaran hingga pelecehan seksual.
6. Altamont Free Music Festival, California (1969)
Dengan menghadirkan Rolling Stone dan Greateful Dead di depan 300.000 orang, Festival Altamont diharapkan menjadi "Woodstock West", di mana digelar hanya 4 bulan setelah konser bersejarah tersebut. Festival ini menjadi kacau karena mempekerjakan geng motor Hells Angels sebagai keamanan.
Mereka memukuli para pemuda yang mengancam turun dari bukit dan naik ke atas panggung. Ujungnya, ada seorang pemuda bernama Meredith Hunter yang dalam pengaruh narkoba menerobos ke panggung dengan menggenggam sebuah pistol. Ia kemudian ditusuk 2 kali sampai tewas dan tubuhnya diinjak-injak olah para biker.
7. Indiana State Fair, Indiana (2011)
Indiana state fair yang digelar pada tahun 2011 dengan bintang tamu Sara Bareilles dan band country lokal, Sugarland harus berakhir dengan kenahasan. Hembusan angin kencang disertai tornado membuat panggung acara tersebut runtuh hingga menewaskan 7 orang dan melukai 58 orang. Diperkirakan bahwa insiden itu disebabkan oleh "gustnado", peristiwa cuaca langka yang menyerupai tornado dan disertai dengan angin kencang lebih dari 120 mil per jam.
8. Love Parade, Bochum, Jerman (2010)
Pada 1970, ada sebuah event musik rock yang diyakini akan menjadi festival musik rock terbesar. Namun begitu tiket sudah terbeli, sebulan sebelum acara, pihak penyelenggara mendapat penolakan dari warga untuk menyelenggarakan festival itu.
Namun sayangnya saat itu informasi belum secepat dan seluas sekarang, sehingga tidak semuanya mengetahui pembatalan festival itu. Mereka yang tidak mengetahui informasi tetap datang ke tempat acara.
Sekitar 30.000 datang ke tempat itu. Mereka harus kecewa karena tidak menemukan makanan, minuman, dan tidak ada festival. Justru hal ini malah dimanfaatkan menjadi tempat peredaran narkoba.
(poe)