Huddah Monroe Dirikan Perusahaan Kosmetik
A
A
A
SEMUA dimulai pada September 2016. Kala itu, Huddah memutuskan mengeluarkan linecosmetics milik sendiri.
Huddah Cosmetics adalah produk kecantikan dan make-up yang dirancang terutama untuk wanita Afrika nan cantik, mandiri, dan berjiwa bebas. “Saya memulai perusahaan saya dengan semangat dan visi murni untuk menawarkan kepada setiap wanita sebuah produk yang bisa mengedepankan keberagaman serta keindahan Afrika.
Huddah Cosmetics diperuntukkan bagi semua wanita yang berkemauan keras, blak-blakan, dan mendukung apa yang mereka yakini, terlepas dari apa yang dipikirkan oleh masyarakat,” terangnya. Koleksi Huddah berkisar antara perona mata, wajah, bibir, dan lain-lain.
Dia memulainya dengan menawarkan beberapa corak lipstik. Lalu, seiring banyaknya permintaan dari kalangan milenial, Huddah meningkatkan kisaran menjadi 11 corak, termasuk eye-shadow palette dan tisu rias.
“Yang lucu adalah, ketika saya meluncurkan, saya tidak berpikir mereka akan melakukannya dengan baik. Pertama, karena nama saya dan semua hal buruk yang dibuat tentang saya. Tapi, luar biasa, produk saya terjual habis dalam 10 hari setelah diluncurkan,” ujarnya.
Bersaing dengan merek-merek kecantikan asing, Huddah memasang strategi berbeda. Dia menjual dengan harga yang tidak terlalu mahal. Dia melihat pembeli tidak ingin menghabiskan uang terlalu banyak untuk membeli kosmetik.
Lipstiknya pun disukai oleh pembeli karena warna yang unik dan kaya warna. “Orang-orang bertanya kepada saya bagaimana saya berhasil membuat merek ini sukses. Lalu saya memberi tahu mereka bahwa itu karena saya bisa membawanya ke pasar produk yang melengkapi kulit Afrika. Saya telah menjadi korban dari make-up mahal asal Eropa yang tidak melengkapi warna kulit saya,” katanya.Huddah mengatakan, tone kulit dan cuaca adalah beberapa faktor yang dipertimbangkan wanita ketika memilih merek kosmetik.
Selain itu, Huddah juga memastikan jika dirinya mengetahui dan mengenal orang-orang yang memproduksi kosmetik di perusahaannya sehingga dia bisa mendekati serta menjelaskan keinginannya untuk memulai garis kosmetik untuk wanita kulit hitam.
Sama seperti banyak kisah pengusaha mapan, Huddah mengatakan, tidak mudah mendapatkan formula yang sempurna untuk wanita kulit hitam karena selama bertahun-tahun produsen hanya membuat produk untuk warna kulit terang.
Huddah juga menampik anggapan bahwa keberhasilan produk kosmetiknya dipengaruhi oleh besarnya pengikut dia di dunia maya. “Ketika Anda meluncurkan kosmetik, kualitas adalah salah satu masalah terbesar.
Anda bisa menjadi Huddah, tetapi jika produk Anda tidak bagus, tidak ada yang akan membelinya. Jadi, Huddah Cosmetics berjalan baik karena waktu dan energi yang diberikan oleh tim saya yang berdedikasi untuk menghasilkan produk yang dapat bersaing di pasar internasional,” ungkapnya.
Huddah mengatakan, proses dirinya di media sosial tidak berhubungan langsung dengan keberhasilan produk kosmetiknya. Meskipun akun Instagram pribadinya penuh dengan foto-foto yang mengenakan produk make-up sendiri.
Tapi, tak bisa dimungkiri, berkat popularitas di jejaring sosial ini pula makanya semakin banyak wanita yang membeli produk Huddah. “Saya mulai dengan mem-posting foto bikini saya secara online .
Tapi, kita semua berubah seperti dari ulat bulu menjadi kupu-kupu. Saya menarik garis di suatu tempat dan mulai fokus pada hal-hal serius. Saya lelah berkeliling dunia tanpa melakukan apa-apa. Jadi saya duduk di rumah untuk melakukan sesuatu buat orang-orang,” ujarnya.
Saat ini perusahaan Huddah masih terus memasok berbagai produk untuk wanita di seluruh dunia dan semua warna kulit. Selain di Afrika Timur, Huddah Cosmetics juga memasok produknya ke sejumlah pelanggan di seluruh dunia seperti di Amerika, Eropa, dan bagian lain di Afrika.
Produk Huddah juga sudah dijual di Paris melalui perwakilan penjualan. Kerja Sama dengan Perusahaan Internasional Tahun lalu Huddah resmi bekerja sama dengan produk terbaru Mula Shops dari Cellulant Corporation.
Mengenakan gaun flowyyellowprint , dia terlihat berjalan ke Hotel Dusit di Nairobi saat peluncuran Mula Shops, e-shop milik Cellulant. Mula Shops memungkinkan pelanggan menemukan dan mencoba produk sebelum membeli berkat integrasi Augmented Reality ke Facebook Messenger.
Perusahaan kosmetik milik Huddah dipilih untuk dijual di Mula Shops. “Saya senang menjadi hustlepreneur pertama yang bekerja sama dengan Cellulant dan Facebook saat mereka meluncurkan Mula Shops menggunakan Augmented Reality di Facebook Messenger.
Ini adalah kesempatan bagi perusahaan saya untuk memberikan pengalaman belanja online yang unik, dari produk kecantikan kami kepada pelanggan dengan cara yang belum pernah ada sebelumnya,” tutur Huddah, seperti dikutip Pulse Live.
Ditoko inilah Huddah melalui brandnya, Huddah Cosmetics, menjuallipstik yangdiberinamaRoyalti, KingJazmine, Vamp, dan Angel.“Saya sudah melihat teknologi tersebut di Eropa dan saya senang akhirnya ini ada di Kenya. Kosmetik saya adalah produk perintis,” katanya, seperti dikutip Business Daily. (Susi Susanti)
Huddah Cosmetics adalah produk kecantikan dan make-up yang dirancang terutama untuk wanita Afrika nan cantik, mandiri, dan berjiwa bebas. “Saya memulai perusahaan saya dengan semangat dan visi murni untuk menawarkan kepada setiap wanita sebuah produk yang bisa mengedepankan keberagaman serta keindahan Afrika.
Huddah Cosmetics diperuntukkan bagi semua wanita yang berkemauan keras, blak-blakan, dan mendukung apa yang mereka yakini, terlepas dari apa yang dipikirkan oleh masyarakat,” terangnya. Koleksi Huddah berkisar antara perona mata, wajah, bibir, dan lain-lain.
Dia memulainya dengan menawarkan beberapa corak lipstik. Lalu, seiring banyaknya permintaan dari kalangan milenial, Huddah meningkatkan kisaran menjadi 11 corak, termasuk eye-shadow palette dan tisu rias.
“Yang lucu adalah, ketika saya meluncurkan, saya tidak berpikir mereka akan melakukannya dengan baik. Pertama, karena nama saya dan semua hal buruk yang dibuat tentang saya. Tapi, luar biasa, produk saya terjual habis dalam 10 hari setelah diluncurkan,” ujarnya.
Bersaing dengan merek-merek kecantikan asing, Huddah memasang strategi berbeda. Dia menjual dengan harga yang tidak terlalu mahal. Dia melihat pembeli tidak ingin menghabiskan uang terlalu banyak untuk membeli kosmetik.
Lipstiknya pun disukai oleh pembeli karena warna yang unik dan kaya warna. “Orang-orang bertanya kepada saya bagaimana saya berhasil membuat merek ini sukses. Lalu saya memberi tahu mereka bahwa itu karena saya bisa membawanya ke pasar produk yang melengkapi kulit Afrika. Saya telah menjadi korban dari make-up mahal asal Eropa yang tidak melengkapi warna kulit saya,” katanya.Huddah mengatakan, tone kulit dan cuaca adalah beberapa faktor yang dipertimbangkan wanita ketika memilih merek kosmetik.
Selain itu, Huddah juga memastikan jika dirinya mengetahui dan mengenal orang-orang yang memproduksi kosmetik di perusahaannya sehingga dia bisa mendekati serta menjelaskan keinginannya untuk memulai garis kosmetik untuk wanita kulit hitam.
Sama seperti banyak kisah pengusaha mapan, Huddah mengatakan, tidak mudah mendapatkan formula yang sempurna untuk wanita kulit hitam karena selama bertahun-tahun produsen hanya membuat produk untuk warna kulit terang.
Huddah juga menampik anggapan bahwa keberhasilan produk kosmetiknya dipengaruhi oleh besarnya pengikut dia di dunia maya. “Ketika Anda meluncurkan kosmetik, kualitas adalah salah satu masalah terbesar.
Anda bisa menjadi Huddah, tetapi jika produk Anda tidak bagus, tidak ada yang akan membelinya. Jadi, Huddah Cosmetics berjalan baik karena waktu dan energi yang diberikan oleh tim saya yang berdedikasi untuk menghasilkan produk yang dapat bersaing di pasar internasional,” ungkapnya.
Huddah mengatakan, proses dirinya di media sosial tidak berhubungan langsung dengan keberhasilan produk kosmetiknya. Meskipun akun Instagram pribadinya penuh dengan foto-foto yang mengenakan produk make-up sendiri.
Tapi, tak bisa dimungkiri, berkat popularitas di jejaring sosial ini pula makanya semakin banyak wanita yang membeli produk Huddah. “Saya mulai dengan mem-posting foto bikini saya secara online .
Tapi, kita semua berubah seperti dari ulat bulu menjadi kupu-kupu. Saya menarik garis di suatu tempat dan mulai fokus pada hal-hal serius. Saya lelah berkeliling dunia tanpa melakukan apa-apa. Jadi saya duduk di rumah untuk melakukan sesuatu buat orang-orang,” ujarnya.
Saat ini perusahaan Huddah masih terus memasok berbagai produk untuk wanita di seluruh dunia dan semua warna kulit. Selain di Afrika Timur, Huddah Cosmetics juga memasok produknya ke sejumlah pelanggan di seluruh dunia seperti di Amerika, Eropa, dan bagian lain di Afrika.
Produk Huddah juga sudah dijual di Paris melalui perwakilan penjualan. Kerja Sama dengan Perusahaan Internasional Tahun lalu Huddah resmi bekerja sama dengan produk terbaru Mula Shops dari Cellulant Corporation.
Mengenakan gaun flowyyellowprint , dia terlihat berjalan ke Hotel Dusit di Nairobi saat peluncuran Mula Shops, e-shop milik Cellulant. Mula Shops memungkinkan pelanggan menemukan dan mencoba produk sebelum membeli berkat integrasi Augmented Reality ke Facebook Messenger.
Perusahaan kosmetik milik Huddah dipilih untuk dijual di Mula Shops. “Saya senang menjadi hustlepreneur pertama yang bekerja sama dengan Cellulant dan Facebook saat mereka meluncurkan Mula Shops menggunakan Augmented Reality di Facebook Messenger.
Ini adalah kesempatan bagi perusahaan saya untuk memberikan pengalaman belanja online yang unik, dari produk kecantikan kami kepada pelanggan dengan cara yang belum pernah ada sebelumnya,” tutur Huddah, seperti dikutip Pulse Live.
Ditoko inilah Huddah melalui brandnya, Huddah Cosmetics, menjuallipstik yangdiberinamaRoyalti, KingJazmine, Vamp, dan Angel.“Saya sudah melihat teknologi tersebut di Eropa dan saya senang akhirnya ini ada di Kenya. Kosmetik saya adalah produk perintis,” katanya, seperti dikutip Business Daily. (Susi Susanti)
(nfl)