Matoa Singo, Perpaduan Kearifan Lokal dengan Unsur Kontemporer

Kamis, 05 September 2019 - 21:21 WIB
Matoa Singo, Perpaduan...
Matoa Singo, Perpaduan Kearifan Lokal dengan Unsur Kontemporer
A A A
BANDUNG - Merek jam tangan kayu pertama Indonesia, Matoa kembali menghadirkan produk teranyarnya. Setelah melewati banyak proses inovasi dan perkembangan, Matoa pun mengenalkan mahakarya terbarunya yang diberi nama Matoa Singo.

Berbeda dengan produk Matoa sebelumnya, kali ini produsen jam kayu asal Bandung itu memastikan bahwa Matoa Singo tahan air meski terbuat dari kayu, yang dikombinasikan dengan stainless steel. Selain itu, Matoa Singo tetap mempertahankan unsur budaya tradisional yang terakulturasi dengan budaya urban agar selalu diterima di kalangan anak muda.

"Produk Singo menjadi milestone Matoa. Sangat spesial, setelah delapan tahun perjalanan kami. Terdapat dua poin yang menjadi milestone. Kami sangat concern terhadap konten lokal dan banyak sekali upgrade," ujar Sales & Marketing Director Matoa, Taufik Mochamad Ridwan saat launching Matoa Singo di Bandung, Rabu (4/9).

Matoa-04

Taufik pun menuturkan bahwa ketika kali pertama hadir, jam tangan kayu Matoa hanya dipandang sebagai produk kerajinan saja. Namun, kini produk-produk Matoa, terutama Singo, mulai dipandang sebagai jam tangan kayu yang bisa menjadi aksesoris fesyen dengan nilai yang tinggi.

"Mengakulturasi antara budaya lokal dengan modern kontemporer, produk buatan lokal ini tidak kalah dengan produk luar negeri. Kita harus pede (percaya diri) dengan produk lokal yang kita punya, terlebih kita adalah industri kreatif," kata pria yang biasa disapa Opik itu.

Pada saat yang sama, Head of Research & Development, Yori Imam Arsalya mengisahkan jalan terjal yang ditemui Matoa, sebelum menghadirkan produk milestone Singo. Dalam perjalanannya sejak kali pertama hadir di 2011, Matoa menemukan sejumlah isu.

"Pertama kami masih kurang mendapatkan kepercayaan dari konsumen. Kemudian, bahan kayu dinilai sebagai material yang tidak proper. Persepsi konsumen terhadap merek lokal masih buruk. Dari isu-isu itu, akhirnya kami mendapatkan solusi," ungkap Yori.

Matoa-Singo-01

Sebagaimana diungkapkan Yori, dari produk perdana Matoa Rote, yang dirilis 2011, hingga yang terbaru Matoa Singo, produk-produk Matoa terus mengalami evolusi. Matoa tidak pernah berhenti mengembangkan diri baik dari segi kualitas produk, dan juga segi karakter.

"Matoa Singo merupakan jam tangan kayu tahan air pertama dengan spesifikasi teranyar dari seri terdahulunya. Matoa Singo dilindungi Dome Sapphire Coated K-1 Mineral Glass, yang hadir dengan dial 24 jam. Sub Dial with AM/PM marker memberikan detail yang elegan dan terperinci untuk memudahkan pengguna untuk membaca titik jam dan penanda tanggal," papar pria kelahiran Bandung, 19 November 1989 itu.

Seluruh jam tangan Matoa beranjak dari pemikiran mengenai keindahan dan keberagaman budaya di Indonesia, yang selanjutnya menjadi inspirasi bagi setiap nama produk Matoa. "Matoa Singo merupakan implementasi dari konsep tersebut," tegas Creative Director, Yusuf Zulkibri.

"Kami dengan bangga mengangkat singa untuk seri terbaru kami. Singa, menurut kami, merupakan karakter utama yang memiliki sifat bijaksana, berani, dan gagah, berpadu dengan kentalnya budaya mitologi Indonesia yang sarat akan magis," terang Yusuf atau Ucup.

"Matoa Singo merupakan perwujudan inspirasi yang menyeimbangkan unsur budaya dan unsur kontemporer, juga dunia materi dan dunia spirit," sambungnya.

Matoa-01

Sementara itu, sebelum merilis Singo, Matoa telah memiliki sederet produk lainnya, antara lain Rote, Gili, Alor, Moyo, Flores, Sumba, Kaili, Mori, Tomia, Way Kambas dan Rakai. Jika ingin mengetahui lebih lanjut, Anda bisa mengunjungi laman resmi mereka di matoa-indonesia.com .

"Matoa Way Kambas merupakan produk kami yang terinspirasi dari Badak Sumatera yang hampir punah. Sedangkan Rakai, moon phase, di dalamnya memperlihatkan posisi bulan," ujar Product Designer, Brilian Muttaqin saat dijumpai usai acara launching Matoa Singo.
(nug)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0929 seconds (0.1#10.140)