Alam Lombok Timur dalam Pringgasela Desainer Denny Wirawan

Sabtu, 28 September 2019 - 09:30 WIB
Alam Lombok Timur dalam...
Alam Lombok Timur dalam Pringgasela Desainer Denny Wirawan
A A A
KETENANGAN dan keindahan alam di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, menginspirasi desainer Denny Wirawan untuk menghasilkan Spring Summer 2019/2020. Diperkenalkan koleksi terbaru di Kembang Goela Restaurant, Jakarta. Didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation dan BCA, koleksi bertajuk “Pringgasela” ini diambil dari nama desa di Lombok Timur.

Di desa itu masyarakatnya hidup selaras dengan alam, serta masih menjaga warisan budaya leluhur mereka berupa wastra tenun Sumba. Kecintaan terhadap kain tradisional Indonesia dan semangat untuk membawa wastra Nusantara ke panggung fashion ini kembali menyatukan Bakti Budaya Djarum Foundation bersama Denny Wirawan untuk mengangkat kain tradisional dengan sentuhan modern agar dapat diterima oleh lintas generasi, khususnya generasi muda.

“Tenun Sundawa yang diangkat dalam koleksi terbaru ini lebih daripada selembar kain. Ini merupakan warisan budaya karena pada masa dulu seorang gadis harus membuat tenunan untuk calon suaminya dan juga bisa digunakan untuk mencukupi kebutuhan hidup. Untuk menghasilkan selembar kain membutuhkan proses yang panjang.

Untuk itu perlu diangkat ke panggung fashion agar menjadi tuan rumah di negara sendiri,” ujar Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation. Salah satu jenis tenun Sumba yang diangkat Denny Wirawan dalam koleksi terbarunya adalah tenun Sundawa dengan motifnya yang diilhami oleh alam. Kebanyakan motif wastra ini berbentuk garis lurus yang terinspirasi dari sungai yang banyak terdapat di Lombok Timur.

Tenun yang berasal dari Desa Pringgasela ini juga telah ditetapkan oleh Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia pada 2018 dengan domain budaya kemahiran dan kerajinan tradisional. Kearifan lokal dan keindahan tenun Sundawa dari Lombok Timur ini menggugah Denny Wirawan untuk mengolahnya menjadi baju ready to wear deluxe dan premium collection.

Hal ini juga merupakan bentuk kepedulian dan komitmen Denny Wirawan untuk ikut secara aktif melestarikan warisan wastra Nusantara dengan melahirkan label Balijava sebagai lini busana siap pakai (pret-a-porter) dan busana siap pakai madya (preta- porter deluxe) yang menggunakan kain-kain Indonesia sejak 2008.

Tema “Pringgasela” ini juga diambil dari dua suku kata, yaitu pringga (Sanskerta: pribadi) dan sela (KBBI: ruang). “Selain karena memang menggunakan tenun Sundawa dari Desa Pringgasela, saya ingin koleksi ini menjadi sesuatu yang bermakna, serta memberi manfaat bagi setiap ruang pribadi, baik itu pemakainya maupun untuk masyarakat di Lombok Timur, khususnya di Desa Pringgasela.

Ini merupakan langkah awal untuk mengenalkan tenun Sundawa kepada para pencinta mode dan mengembangkannya dengan sentuhan modern tanpa meninggalkan motif tradisi yang menjadi identitasnya,” ujar Denny Wirawan. Untuk menghasilkan kain tenun Sundawa berukuran 90 X 300 cm juga melalui proses panjang. Proses ini dimulai dari memintal kapas jadi benang, kemudian mengurai benang kapas menjadi benang bola yang siap ditenun.

Setelah itu, benang dicelup dengan menggunakan warna alam, kemudian benang diikat, baru ditenun di atas alat tenun tradisional yang disebut gedogan. Tenun Sundawa ini selalu menggunakan warna dari alam, seperti dari dedaunan atau kayukayuan. Para perajin tenun menggunakan daun nila yang menghasilkan pasta indigo untuk warna biru muda.

Ada juga kayu sejaraman yang menghasilkan warna cokelat muda atau krem, serta untuk menghasilkan warna hijau muda didapatkan dari daun dan bunga putri malu. Warnawarni benang yang dihasilkan dari pewarna alam ini tidak mencolok atau calm sehingga menghasilkan kain tenun dengan warna pastel yang lembut, elegan, dan menawan.

Koleksi terbarunya menampilkan 45 setlook yang beragam dengan gaya etnik modern. Denny Wirawan menampilkan rancangan yang fresh, modern, dan edgy dipadu dengan embroidery yang menjadi inspirasi busana cocktail dan evening wear. Keseluruhan koleksinya kali ini juga menampilkan permainan tabrak corak khas Denny Wirawan dan menggunakan pakaian bertumpuk (layering) dan semuanya bisa dipadupadankan (mix and match).

Pada peragaan busana ini, Denny Wirawan menggandeng E.P.A Jewelry by Eliana Putri Antonio untuk kreasi aksesori. Penampilan para model semakin memesona dengan tata rias wajah dan rambut oleh Oscar Daniel dengan LT Pro Professional Make-up. Denny Wirawan dikenal dengan karya yang khas, yaitu berkreasi dan berinovasi dengan melakukan tabrak beberapa motif (clash pattern) dalam satu look dengan konsep padu padan yang bertumpuk (layering).
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1618 seconds (0.1#10.140)