Chef Yuda Bustara Kenalkan Masakan Otentik Khas Indonesia pada Dunia

Senin, 30 September 2019 - 08:46 WIB
Chef Yuda Bustara Kenalkan...
Chef Yuda Bustara Kenalkan Masakan Otentik Khas Indonesia pada Dunia
A A A
JAKARTA - Indonesia terkenal dengan kulinernya yang nikmat di lidah dan beragam jenisnya. Bahkan, di setiap daerah memiliki kuliner tersendiri yang menjadi ciri khas dengan cita rasa yang otentik. Sebut saja rendang dari Padang yang telah dinobatkan sebagai makanan terenak di dunia. Ada juga soto dan kuliner lainnya yang terus dipromosikan ke mancanegara.

Hal ini tidak mengherankan jika kuliner Indonesia tetap dicintai di berbagai negara meski belum sepopuler kuliner Jepang dan Thailand. Yuda Bustara selaku chef profesional sekaligus food diplomat mengatakan bahwa untuk mempromosikan kuliner Indonesia ke dunia, bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya dengan menghadirkan masakan secara otentik.

Chef Yuda bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia membuat masakan khas Tanah Air secara otentik, bukan fusion.

"Karena saya food diplomat, sama pemerintah saya nggak boleh masak fusion. Harus masakan Indonesia. Mereka aja nggak tau Indonesia dimana, jadi kita harus memperkenalkan Indonesia melalui makanan," kata Chef Yuda Bustara.

"Diajarin pemerintah untuk masak seotentik mungkin, sepedes mungkin. Karena orang luar itu nggak pernag merasakan masakan seotentik," tambahnya.

Diakui Chef Yuda, terdapat tantangan untuk memperkenalkan kuliner Indonesia di mancanegara. Salah satunya perilah ketersediaan bahan-bahan dan bumbu khas Indonesia yang tidak semuanya dapat ditemui diseluruh negara. Sebut saja jengkol dan terasi yang harus dibawa langsung dari Indonesia ketika ia diminta untuk membuat sambal terasi dan jengkol oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia disuatu negara.

"Yang paling susah seperti KBRI-nya minta tolong masakin sambal terasi atau jengkol. Masalahnya di setiap negara nggak ada jengkol. Jadi gue harus membawa sendiri dengan bagasi gue. Kadang-kadang itulah challengenya gimana cara bawa jengkol, terasi melewati imigrasi," jelasnya.

"Masalah banyak di logistik dan juga bahan. Tidak semua negara punya bahan sama. Kaya misal pete susah di India, telor asin," tandasnya.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7788 seconds (0.1#10.140)