Lewat Love, God, and My Home, JCO Ingin Memasyarakatkan Musik Klasik
A
A
A
JAKARTA - Dengan konduktor Avip Priatna dan didukung Galeri Indonesia Kaya, Jakarta Concert Orchestra (JCO) menggelar konser klasik bertema Cinta, Tuhan, dan Rumah atau Tanah Air di Usmar Ismail Hall, Jakarta, Minggu (6/10).
Karya-karya terbaik dalam karier dua komponis ternama dari zaman romantik, yakni Henryk Wieniawski (Polandia) dan Antonin Dvorak (Cekoslovakia) dibawakan JCO dalam konser kali ini.
Konser dibuka dengan Overture "My Home Overture" opus 62/B 125a karya Dvorak. Lalu, dilanjutkan penampilan solo biola Giovani Biga dengan "Violin Concerto no: 2" dalam D minor, op.22 karya Wieniawski. Pada akhirnya, konser ditutup dengan karya Dvorak "Symphony no: 7" dalam D minor, op. 70 B.141.
Selepas konser, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation, Renitasari Adrian mengatakan, JCO merupakan salah satu orkestra yang konsisten melakukan konser rutin sejak awal. Di bawah pimpinan Avip Priatna, JCO juga menjadi satu-satunya orkestra di Indonesia yang berhasil membawakan repertoar lintas zaman dan lintas gaya dengan hasil yang gemilang.
"Selain membawakan karya musik orkestra standar seperti overture, simfoni, konserto, simfoni puitis, dan simfoni vokal, JCO juga beberapa kali mementaskan opera secara lengkap. Di bawah arahan direktur musik dan pengaba Avip Priatna, JCO menjadi orkestra senior yang mumpuni dan disegani pecinta musik klasik di Indonesia," tutur Renitasari.
Dalam konser ini, Giovani Biga memainkan bagian solo dari Violin Concerto no: 2 dalam D minor Op. 22 karya Wieniawski. Giovani merupakan pebiola muda berbakat Indonesia yang telah memenangkan beberapa kompetisi nasional dan internasional, antara lain di Stockholm International Violin Competition di Swedia juga di the Arnuero XXIV International Music Competition di Spanyol dan Auryn Kammermusik Wettbewerb 2016 di Jerman.
Direktur Musik The Resonanz Music Studio, Avip Priatna mengungkapkan, konser Love, God, and My Home ini bertujuan untuk memperkenalkan musik klasik kepada masyarakat. Menurutnya, banyak masyarakat yang beranggapan bahwa musik klasik hanya ditujukan bagi kalangan tertentu.
"Melalui konser ini, kami bersama Giovani Biga yang telah mengukir banyak prestasi baik di dalam maupun di luar negeri, ingin menghilangkan anggapan tersebut sehingga ke depannya semakin banyak masyarakat terutama generasi muda yang tertarik untuk mendengarkan maupun mempelajari musik-musik klasik," terang Avip.
Karya-karya terbaik dalam karier dua komponis ternama dari zaman romantik, yakni Henryk Wieniawski (Polandia) dan Antonin Dvorak (Cekoslovakia) dibawakan JCO dalam konser kali ini.
Konser dibuka dengan Overture "My Home Overture" opus 62/B 125a karya Dvorak. Lalu, dilanjutkan penampilan solo biola Giovani Biga dengan "Violin Concerto no: 2" dalam D minor, op.22 karya Wieniawski. Pada akhirnya, konser ditutup dengan karya Dvorak "Symphony no: 7" dalam D minor, op. 70 B.141.
Selepas konser, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation, Renitasari Adrian mengatakan, JCO merupakan salah satu orkestra yang konsisten melakukan konser rutin sejak awal. Di bawah pimpinan Avip Priatna, JCO juga menjadi satu-satunya orkestra di Indonesia yang berhasil membawakan repertoar lintas zaman dan lintas gaya dengan hasil yang gemilang.
"Selain membawakan karya musik orkestra standar seperti overture, simfoni, konserto, simfoni puitis, dan simfoni vokal, JCO juga beberapa kali mementaskan opera secara lengkap. Di bawah arahan direktur musik dan pengaba Avip Priatna, JCO menjadi orkestra senior yang mumpuni dan disegani pecinta musik klasik di Indonesia," tutur Renitasari.
Dalam konser ini, Giovani Biga memainkan bagian solo dari Violin Concerto no: 2 dalam D minor Op. 22 karya Wieniawski. Giovani merupakan pebiola muda berbakat Indonesia yang telah memenangkan beberapa kompetisi nasional dan internasional, antara lain di Stockholm International Violin Competition di Swedia juga di the Arnuero XXIV International Music Competition di Spanyol dan Auryn Kammermusik Wettbewerb 2016 di Jerman.
Direktur Musik The Resonanz Music Studio, Avip Priatna mengungkapkan, konser Love, God, and My Home ini bertujuan untuk memperkenalkan musik klasik kepada masyarakat. Menurutnya, banyak masyarakat yang beranggapan bahwa musik klasik hanya ditujukan bagi kalangan tertentu.
"Melalui konser ini, kami bersama Giovani Biga yang telah mengukir banyak prestasi baik di dalam maupun di luar negeri, ingin menghilangkan anggapan tersebut sehingga ke depannya semakin banyak masyarakat terutama generasi muda yang tertarik untuk mendengarkan maupun mempelajari musik-musik klasik," terang Avip.
(nug)