Suka Berolahraga Tanpa Pemanasan? Hati-hati Sport Injury Mengintai!
A
A
A
JAKARTA - Olahraga lari memang memiliki dampak positif bagi tubuh, diantaranya menjaga kesehatan jantung, melatih otot, mencegah depresi, mencegah osteoporosis, diabetes, dan obesitas, namun dibalik sehatnya olahraga lari, tidak jarang cedera mengintai.
Untuk itu, OMNI Hospitals sebagai official medical partner Electric Jakarta Marathon 2019 akan memberikan edukasi kesehatan dan layanan kesehatan untuk para peserta lari saat race pack collection di P7 Ballroom Kuningan City, pada 24-26 Oktober 2019.
Sebagai peraih penghargaan Orthopaedic Service Provider of the Year dari Global Health & Travel Magazine 2016 dan 2019, OMNI Hospitals secara khusus memberikan pemeriksaan kesehatan berupa mini medical check-up dan konsultasi dokter , serta edukasi kepada pelari mengenai persiapan dalam mengikuti ajang ini untuk mencegah cedera saat berlari.
Seperti diketahui, cedera yang sering dialami oleh para pelari adalah penebalan tendon yang diakibatkan oleh penggunaan otot secara berlebihan, nyeri pada lutut bagian depan, terkilir/ keseleo dan otot tegang, cedera atau iritasi tendon Achilles yang berada di bagian belakang pergelangan kaki dan nyeri pada bagian tulang kering setelah berlari. Kebanyakan cedera olahraga atau lari timbul karena memaksakan kinerja otot dan tulang secara berlebihan.
Tidak sedikit para pelari mengabaikan rasa nyeri pada kaki atau lututnya, yang merupakan alarm dari tubuh sebagai pencegahan cedera yang lebih lanjut. Melakukan pemanasan sebelum olahraga dan pendinginan setelah olahraga, mengatur pola makan serta melakukan latihan fisik secara rutin dan benar, dapat menghindari cedera. (Baca juga: Band Reggae UB40 Jadi Magnet Sunset Bali Music Festival 2019 ).
“Jika mengalami cedera saat berolahraga lari, segera istirahatkan kaki yang cedera (Rest) selama 48 jam, kompres dengan es (Ice) di area yang sakit untuk mengurangi pembengkakan, lalu bisa gunakan elastic verband (Compression), dan jika berbaring letakan posisi kaki yang cedera lebih tinggi 6 hingga 10 inci dari jantung (Elevate), atau para runner lebih mengenal teknik ini dengan istilah RICE,” kata dr. Bobby N. Nelwan, Sp.OT, Dokter Spesialis Orthopaedic OMNI Hospitals.
Dalam memberikan pelayanan terbaik, OMNI Hospitals mempunyai standar tinggi dengan dilengkapi Pusat Layanan Unggulan (Center of Excellence) yaitu Cardiovascular Center, Neuroscience Center, Kawasaki Center, Orthopaedic Center, Oncology Surgery Center, Urology Center dan Digestive Center.
Untuk itu, OMNI Hospitals sebagai official medical partner Electric Jakarta Marathon 2019 akan memberikan edukasi kesehatan dan layanan kesehatan untuk para peserta lari saat race pack collection di P7 Ballroom Kuningan City, pada 24-26 Oktober 2019.
Sebagai peraih penghargaan Orthopaedic Service Provider of the Year dari Global Health & Travel Magazine 2016 dan 2019, OMNI Hospitals secara khusus memberikan pemeriksaan kesehatan berupa mini medical check-up dan konsultasi dokter , serta edukasi kepada pelari mengenai persiapan dalam mengikuti ajang ini untuk mencegah cedera saat berlari.
Seperti diketahui, cedera yang sering dialami oleh para pelari adalah penebalan tendon yang diakibatkan oleh penggunaan otot secara berlebihan, nyeri pada lutut bagian depan, terkilir/ keseleo dan otot tegang, cedera atau iritasi tendon Achilles yang berada di bagian belakang pergelangan kaki dan nyeri pada bagian tulang kering setelah berlari. Kebanyakan cedera olahraga atau lari timbul karena memaksakan kinerja otot dan tulang secara berlebihan.
Tidak sedikit para pelari mengabaikan rasa nyeri pada kaki atau lututnya, yang merupakan alarm dari tubuh sebagai pencegahan cedera yang lebih lanjut. Melakukan pemanasan sebelum olahraga dan pendinginan setelah olahraga, mengatur pola makan serta melakukan latihan fisik secara rutin dan benar, dapat menghindari cedera. (Baca juga: Band Reggae UB40 Jadi Magnet Sunset Bali Music Festival 2019 ).
“Jika mengalami cedera saat berolahraga lari, segera istirahatkan kaki yang cedera (Rest) selama 48 jam, kompres dengan es (Ice) di area yang sakit untuk mengurangi pembengkakan, lalu bisa gunakan elastic verband (Compression), dan jika berbaring letakan posisi kaki yang cedera lebih tinggi 6 hingga 10 inci dari jantung (Elevate), atau para runner lebih mengenal teknik ini dengan istilah RICE,” kata dr. Bobby N. Nelwan, Sp.OT, Dokter Spesialis Orthopaedic OMNI Hospitals.
Dalam memberikan pelayanan terbaik, OMNI Hospitals mempunyai standar tinggi dengan dilengkapi Pusat Layanan Unggulan (Center of Excellence) yaitu Cardiovascular Center, Neuroscience Center, Kawasaki Center, Orthopaedic Center, Oncology Surgery Center, Urology Center dan Digestive Center.
(kri)