8 Barang Pribadi yang Tidak Boleh Dipinjamkan kepada Orang Lain
A
A
A
JAKARTA - Bukan hal aneh jika ada orang yang suka meminjam barang berupa pakaian atau makeup dengan orang lain. Hal seperti ini paling sering terlihat saat bepergian. Ada orang yang tidak mau repot membawa barang dan lebih suka mengandalkan pinjam orang lain. Namun, banyak yang tidak sadar bahaya sering meminjam atau meminjamkan barang ke orang lain.
Bertukar barang atau meminjamkan barang pribadi ke orang lan berisiko menularkan berbagai penyakit yang mungkin gejalanya belum tampak. Sebuah penelitian menemukan, sejumlah tester atau sampel riasan di toko mengandung bakteri E.coli, Staphylococcus dan Streptococcus. Bakteri yang menyebabkan gangguan pencernaan tersebut umumnya berpindah dari tangan orang yang tidak mencuci tangan setelah buang air, kemudian menyentuh sampel tersebut.
Bakteri senantiasa berada di permukaan kulit tubuh manusia. Meski tidak selalu berbahaya, namun bisa saja menyebabkan infeksi. Selain pada permukaan tubuh, bakteri juga bisa menempel di pakaian dan beberapa benda lainnya.
Nah, untuk mencegah penularan bakteri, maka hindarilah meminjamkan atau menggunakan bersama sejumlah benda. Menurut Alodokter, benda-benda itu sebagian besar bersifat pribadi dan menyentuh kulit.
1. Pakaian
Jika pakaian tidak dicuci dengan benar, kuman bisa menyebar ke pakaian lain yang dicuci bersamaan. Penting untuk mengganti pakaian tiap hari dan tidak dipinjamkan ke orang lain. Terutama pakaian-pakaian tertentu, seperti pakaian dalam, baju olahraga, dan baju untuk memasak, wajib dicuci setelah dikenakan.
2. Handuk
Handuk yang digunakan lebih dari satu orang dapat meningkatkan risiko pertukaran kuman di antara orang-orang yang menggunakan handuk tersebut. Selalu bawa handuk sendiri tiap kali bepergian atau berolahraga untuk mencegah penularan kuman dan bakteri dari orang lain.
3. Sikat gigi
Sikat gigi yang digunakan lebih dari satu orang berisiko meningkatkan penularan penyakit akibat infeksi bakteri maupun virus. Salah satunya adalah hepatitis C, akibat sikat gigi terkena paparan darah yang mengandung virus hepatitis C. Jika lupa membawa sikat gigi saat menginap, upayakan untuk membeli yang baru daripada meminjam milik orang lain.
4. Alat cukur
Kulit yang terkelupas dan mengeluarkan darah merupakan risiko umum yang mungkin terjadi saat seseorang mencukur bulu, rambut, atau jenggot. Itulah sebabnya alat pencukur berisiko menyebarkan penyakit tertentu, seperti hepatitis B dan hepatitis C, jika digunakan bergantian dengan orang lain.
5. Gunting kuku
Berjalan tanpa alas kaki di kamar mandi umum dapat menimbulkan risiko terkena jamur kuku. Begitu pula dengan menggunakan pemotong kuku secara bergantian dengan orang lain yang lebih dulu terkena jamur. Jamur ini umumnya berkembang biak di lingkungan yang lembap dan hangat.
6. Sisir
Kurap pada kulit kepala dan kutu rambut adalah gangguan yang sering dialami anak-anak di sekitar usia 3—11 tahun. Kurap dan kutu ini dengan mudah dapat menyebar dan menular lewat sisir yang digunakan secara bergantian. Begitu juga dengan penggunaan helm dan topi yang digunakan lebih dari satu orang.
7. Earphone
Infeksi pada saluran telinga bagian luar dapat disebabkan oleh pemakaian earphone yang tidak bersih atau sering digunakan secara bergantian. Jika tidak segera ditangani dengan tepat, infeksi ini dapat meluas dan mengakibatkan sakit telinga, bahkan gangguan pendengaran.
8. Alat makeup
Infeksi mata, seperti konjungtivitis, dapat menular dengan mudah melalui alat makeup yang digunakan secara bergantian. Bahkan kebiasaan yang terlihat sederhana, seperti meminjam dan menggunakan pelembap bibir (lipgloss) milik sahabat, dapat meningkatkan risiko tertularnya penyakit herpes labialis.
Selain itu, hindarilah menggunakan makeup tester, seperti maskara dan lipstik pada bibir. Jika sering menggunakan jasa perias profesional, tanyakan apakah mereka menggunakan alat rias sekali pakai atau selalu mencuci alat rias mereka setelah merias satu orang.
Jika sulit untuk tidak berbagi alat rias, setidaknya sapu dengan alkohol dan buang lapisan paling atas, misalnya pada lipstik yang baru digunakan orang lain demi upaya mengurangi risiko. Untuk pensil mata, raut sebelum digunakan kembali demi mencegah penularan bakteri.
Selain itu, usahakan untuk selalu menghindari bertukar benda-benda pribadi yang melibatkan kontak langsung dengan kulit dan mukosa (seperti mulut dan mata), termasuk sabun batangan serta gelas atau botol minum. Sebaliknya, jika barang-barang Anda sudah terlanjur dipinjamkan kepada teman, usahakan cuci bersih dengan air hangat untuk membunuh kuman yang mungkin ada.
Bertukar barang atau meminjamkan barang pribadi ke orang lan berisiko menularkan berbagai penyakit yang mungkin gejalanya belum tampak. Sebuah penelitian menemukan, sejumlah tester atau sampel riasan di toko mengandung bakteri E.coli, Staphylococcus dan Streptococcus. Bakteri yang menyebabkan gangguan pencernaan tersebut umumnya berpindah dari tangan orang yang tidak mencuci tangan setelah buang air, kemudian menyentuh sampel tersebut.
Bakteri senantiasa berada di permukaan kulit tubuh manusia. Meski tidak selalu berbahaya, namun bisa saja menyebabkan infeksi. Selain pada permukaan tubuh, bakteri juga bisa menempel di pakaian dan beberapa benda lainnya.
Nah, untuk mencegah penularan bakteri, maka hindarilah meminjamkan atau menggunakan bersama sejumlah benda. Menurut Alodokter, benda-benda itu sebagian besar bersifat pribadi dan menyentuh kulit.
1. Pakaian
Jika pakaian tidak dicuci dengan benar, kuman bisa menyebar ke pakaian lain yang dicuci bersamaan. Penting untuk mengganti pakaian tiap hari dan tidak dipinjamkan ke orang lain. Terutama pakaian-pakaian tertentu, seperti pakaian dalam, baju olahraga, dan baju untuk memasak, wajib dicuci setelah dikenakan.
2. Handuk
Handuk yang digunakan lebih dari satu orang dapat meningkatkan risiko pertukaran kuman di antara orang-orang yang menggunakan handuk tersebut. Selalu bawa handuk sendiri tiap kali bepergian atau berolahraga untuk mencegah penularan kuman dan bakteri dari orang lain.
3. Sikat gigi
Sikat gigi yang digunakan lebih dari satu orang berisiko meningkatkan penularan penyakit akibat infeksi bakteri maupun virus. Salah satunya adalah hepatitis C, akibat sikat gigi terkena paparan darah yang mengandung virus hepatitis C. Jika lupa membawa sikat gigi saat menginap, upayakan untuk membeli yang baru daripada meminjam milik orang lain.
4. Alat cukur
Kulit yang terkelupas dan mengeluarkan darah merupakan risiko umum yang mungkin terjadi saat seseorang mencukur bulu, rambut, atau jenggot. Itulah sebabnya alat pencukur berisiko menyebarkan penyakit tertentu, seperti hepatitis B dan hepatitis C, jika digunakan bergantian dengan orang lain.
5. Gunting kuku
Berjalan tanpa alas kaki di kamar mandi umum dapat menimbulkan risiko terkena jamur kuku. Begitu pula dengan menggunakan pemotong kuku secara bergantian dengan orang lain yang lebih dulu terkena jamur. Jamur ini umumnya berkembang biak di lingkungan yang lembap dan hangat.
6. Sisir
Kurap pada kulit kepala dan kutu rambut adalah gangguan yang sering dialami anak-anak di sekitar usia 3—11 tahun. Kurap dan kutu ini dengan mudah dapat menyebar dan menular lewat sisir yang digunakan secara bergantian. Begitu juga dengan penggunaan helm dan topi yang digunakan lebih dari satu orang.
7. Earphone
Infeksi pada saluran telinga bagian luar dapat disebabkan oleh pemakaian earphone yang tidak bersih atau sering digunakan secara bergantian. Jika tidak segera ditangani dengan tepat, infeksi ini dapat meluas dan mengakibatkan sakit telinga, bahkan gangguan pendengaran.
8. Alat makeup
Infeksi mata, seperti konjungtivitis, dapat menular dengan mudah melalui alat makeup yang digunakan secara bergantian. Bahkan kebiasaan yang terlihat sederhana, seperti meminjam dan menggunakan pelembap bibir (lipgloss) milik sahabat, dapat meningkatkan risiko tertularnya penyakit herpes labialis.
Selain itu, hindarilah menggunakan makeup tester, seperti maskara dan lipstik pada bibir. Jika sering menggunakan jasa perias profesional, tanyakan apakah mereka menggunakan alat rias sekali pakai atau selalu mencuci alat rias mereka setelah merias satu orang.
Jika sulit untuk tidak berbagi alat rias, setidaknya sapu dengan alkohol dan buang lapisan paling atas, misalnya pada lipstik yang baru digunakan orang lain demi upaya mengurangi risiko. Untuk pensil mata, raut sebelum digunakan kembali demi mencegah penularan bakteri.
Selain itu, usahakan untuk selalu menghindari bertukar benda-benda pribadi yang melibatkan kontak langsung dengan kulit dan mukosa (seperti mulut dan mata), termasuk sabun batangan serta gelas atau botol minum. Sebaliknya, jika barang-barang Anda sudah terlanjur dipinjamkan kepada teman, usahakan cuci bersih dengan air hangat untuk membunuh kuman yang mungkin ada.
(alv)