Sutradara Meira dan Ernest Sampaikan Pesan Ini dalam Imperfect

Jum'at, 06 Desember 2019 - 12:42 WIB
Sutradara Meira dan...
Sutradara Meira dan Ernest Sampaikan Pesan Ini dalam Imperfect
A A A
Melalui film Imperfect, sang sutradara menyelipkan pesan self-love. Sebuah pesan yang masih jarang diangkat oleh film-film di Indonesia. Memiliki berat dan bentuk badan ideal menjadi harapan hampir setiap orang, terutama kaum perempuan. Mereka paling takut jika memiliki tubuh gemuk atau tambun, sehingga tak sedikit yang kemudian berlomba-lomba mengurangi berat badan agar bisa tampil lebih percaya diri dan menawan.

Apalagi jika standar tersebut dibutuhkan sebagai tuntutan pekerjaan. Fenomena ini sedikitnya menggambarkan isi cerita dari film terbaru Starvision berjudul Imperfect. Ini merupakan film yang diadaptasi dari buku best seller karya Meira Anastasia, istri dari Ernest Prakasa. Dalam film ini, keduanya berkolaborasi menggarap cerita versi visualnya. Baik Ernest maupun Meira sama-sama menyutradarai dan menulis skenarionya.

Film yang disutradarai oleh Ernest Prakasa bersama dengan sang istri, Meira Anastasia, ini akan membawa penonton ke dalam perjalanan hidup Rara yang penuh lika-liku. Menyelipkan sisi komedi dan drama sekaligus, film ini sarat akan pesan self-love yang masih jarang ditampilkan di film-film Indonesia. Adapun yang menjadi poin utama dalam film ini adalah persoalan karier, cinta, dan timbangan.

Sutradara sekaligus penulis skenario MeiraAnastasia mengatakan pesan dalam buku Imperfect yang ditulisnya pada 2018 lalu ini begitu menarik dan relate dengan banyak orang. “Kisah atau cerita di film enggak persis seperti buku, tapi kan ada garis besarnya. Jadi, dengan perilisan film nantinya kita sekalian buat repackaged dari novel yang banyak mengangkat masalah cewek struggle insecure lebih banyak dialami perempuan daripada laki laki.

Jadi kita ingin memberikan semangat untuk perempuan bisa berpikir positif dan menikmati hidupnya,”ujar MeiraAnastasia kepada SINDO dalam media visit pemain film Imperfect di Gedung SINDO, KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, belum lama ini. Jessica Milla pemeran utama dalam film ini pun menilai pesan dalam film ini begitu positif dan relate dengan banyak orang terutama masalah body shamming dan insecure.

Dia mengaku banyak mendapatkan pengalaman berharga selama syuting film ini. Itulah yang membuatnya harus berani keluar dari zona nyaman. Dia dituntut untuk menaikan berat badan hingga 10 kg. Menurutnya ini bukan hal mudah untuk dilakukan.

"Ketika awal ditawari aku merasa ya ampun jadi pemeran gendut. Padahal selama ini aku gak mau gendut. Lewat film ini aku ingin semua orang bisa bersyukur dengan apapun yang ada pada dia. Jadi gak terpaku berat badan kalo gak berani sama saja cantik harus kurus ya,” ungkapnya.

Pemain lainnya Shareefa Danish pun menilai bahwa masalah insecure merupakan suatu hal wajar dirasakan semua orang. Karena semua perempuan pasti pernah merasakan hal ini, meski kadar dan masalah serta sudut pandangnya berbeda satu dengan yang lain.

”Masalah insecure dan body shaming wajar dialami semua perempuan. Makanya jangan melihat kekurangan yang ada dalam diri tapi sebisa mungkin memanfaatkan kelebihan yang ada dalam diri serta jangan pernah membandingkan dengan orang lain dengan begitu punya pandangan yang positif,”ungkapnya.

Film Imperfect adalah sebuah film yang diadaptasi dari buku Meira dengan judul sama yang mengangkat isu tentang body shamming. Berisi tentang bagaimana proses seorang perempuan bernama Rara yang mengalami body shamming untuk menerima dirinya sendiri.Film Imperfect dijadwalkan tayang di bioskop seluruh Indonesia pada 19 Desember 2019 mendatang.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0783 seconds (0.1#10.140)